"Ngapain lo di kamar gue, hah?!!"
Bug!
Sebuah bantal mendarat mulus di wajah cantik Alyssa.
"Adrieeeeeeennn!!!" Suara teriakan Alyssa yang cempreng menggelegar. Ditimpuknya tubuh Adrien dengan bantal itu.
Adrien terjatuh dari tempat tidur, bangkit dan menunjuk dirinya. "Salah gue apa coba?"
"Salah lo itu, kenapa lo musti jadi suami gueeee!!!!" Teriak Alyssa gemas. "Lah kok gue? Tanya noh sama takdir! Kenapa gue musti nikah sama cewek bar-bar kayak lo!"
Alyssa tidak memperdulikan perkataan Adrien. Ia melenggang ke kamar mandi. Adrien mengawasi gerak-gerik Alyssa, dan menahan tangan cewek itu.
"Kamar mandi dibawah! Jangan disini! Gue mo pake!" Alyssa berdecak sebal. Dengan sangat terpaksa, ia turun ke bawah untuk mandi.
Alyssa dan Adrien. Dua jiwa yang bertolak belakang, dijodohkan oleh orang tua mereka. Yang mau tidak mau, harus dituruti kedua manusia itu. Dan baru dua hari yang lalu Wedding Party mereka diselenggarakan.àgr
"Lissa! Lo ngapain di kamar mandi lama banget? Gak sekolah emang?" Adrien mengetuk pintu kamar mandi yang dipakai Alyssa.
"Ck, lo pergi aja duluan. Inget ya, gue gamau ada orang yang tau tentang kita. Mengerti!" Alyssa membuka pintu dan menyembulkan kepalanya, sambil menatap tajam dan menunjuk cowok berambut pirang didepannya itu.
Adrien tersenyum lebar dan mencium pipi cewek yang rambutnya masih berbusa itu "Makasih, beb" ucapnya "Ek" gumam Adrien pelan sepersekian detik setelah mengucapkan kalimat keramat itu.
Alyssa yang pipinya dicium mematung. Wajahnya memerah. Adrien mencium pipinya? Oh em ji. Pipi ini dipersiapkan untuk Park Chanyeol Oppa yang gak pasti kapan dia datang. Bukan Adrien yang wajahnya jelek mirip alien di video Dame Tu Cosita yang lagi ngetren. Wajar, sih, Adrien sama Alien kan gak jauh beda.
"Pergi gak!" Teriak Alyssa. "Ish, galak amat istri gue" kata Adrien yang langsung kabur, menghindari lemparan botol shampoo Alyssa.
Alyssa menghela nafas. Baru sehari nikah rasanya berasa berabad-abad. Ya gak gitu juga sih, readers. Tapi kalian gak tau apa yang Alyssa rasakan.
Lama termenung, Alyssa memukul dahinya. "Astaga! Gue mustinya nebeng Alien tadi! Mana gue gatau lagi jalannya" sahutnya.
Drrt! Drrt!
Ponsel Alyssa berbunyi. Alyssa mengambil benda pipih itu, dan melotot melihat nama penelepon, "Aunt Celia". Mamanya Adrien.
"Ha-halo, Tante"
"Good morning, mantu. Jangan panggil tante, ah. Mama aja"
Alyssa hanya tertawa kecil menanggapinya.
"Oh, Adrien mana? Udah sarapan gak? Soalnya dia maag kalo gak sarapan"
Alyssa sukses panik dibuatnya. Adrien berangkat sekolah tanpa sarapan sedikitpun. Susu aja kagak. "Istri macam apa kau nih, Lissa" gumam Alyssa pelan, agar tidak didengar mama mertua, tentunya.
Setengah menit kemudian, Alyssa menyadari apa yang dikatakannya. Ia kembali memukul kepalanya "Eh, ogeb! Ngaku aja lo istrinya. Ogah, Lissa! Ogah!"
"Ah, sabodo, lah. Ntar juga makan di kantin pasti" Alyssa masih bergumam dengan nada sekecil mungkin.
"Lissa?" Celine membuyarkan lamunan Alyssa
"E-eh iya, Tan, eh, Mama. Udah dulu ya. Adrien mau aku bikinin susu soalnya" Alyssa sendiri ingin mual mengatakan hal menjijikkan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Love
Ficção AdolescenteAlyssa Elizabeth, cewek cantik yang memiliki sederet prestasi akademik di SMA Brawijaya, pecinta buku dan musik, murid kesayangan guru, School Star, tapi dibalik semua itu, cewek ini berisik gak ketulungan (menurut Adrien). Adrien Harold Anderson, p...