Line!
Adrien mengambil handphone dari sakunya dengan cepat. Setelah melihat notifikasi, wajahnya yang kusut langsung cerah.
Violet Joanna
Adrien, kamu sibuk gak?
Gak juga, sih. Kenapa?
ReadMau jalan-jalan, gak? Berdua
Boleh banget, lah. Kemana?
Read
Ke MoI ajaI'm on mi way, baby!!
Read
Dengan gerakan cepat, ia segera menyambar kunci mobil. Sampai-sampai Alyssa yang sedang berjalan menuju sofa ditabraknya.Bruk!
Setoples kue yang dipegang Alyssa terjatuh dan pecah. Alyssa hanya menatap wafernya sendu. "Katanya tadi sibuk, mo kemana lo?" Tanya Alyssa dengan tatapan dan suara yang sama datarnya. "Kepo" Adrien berjalan meninggalkan Alyssa yang sedang berbungkuk-bungkuk membersihkan pecahan kaca toples kue itu. "Suruh mbak Dewi aja elah" ucapnya tanpa berbalik.
Mbak Dewi yang mendengar namanya dipanggil langsung tergopoh-gopoh menghampiri Alyssa. "Ampun, non. Ini kenapa?" Tanyanya. "Gak papa kok, mbak. Adrien nabrak aja tadi" jawab Alyssa dengan senyum dipaksa. Mbak Dewi tersenyum dan berbungkuk membersihkan pecahannya. "Non santai aja. Biar mbak yang bersihin" kata mbak Dewi, tersenyum.
"Makasih ya, mbak. Alyssa ke kamar dulu" ucap Alyssa, berlalu ke kamar Adrien.
°°°
Adrien mengemudikan mobilnya menuju rumah Violet. Rumah Violet memang tidak sebesar dan semewah rumah Adrien dan Alyssa, tapi rumah itu tergolong elit.
Adrien memarkirkan mobilnya dan keluar. Tangannya menyisir rambut pirangnya, dan membetulkan kemeja biru muda polosnya.
Sebenarnya Adrien sedikit takut datang kesini. Ia ingat betul saat ayah Violet tertangkap basah sedang menyogok pegawai ayahnya untuk menaikkan investasinya. Sehingga ayahnya mencabut kerjasama dan sekarang perusahaan keluarganya dan perusahaan ayah Violet bermusuhan. Tapi yang penting Violetnya tidak terlibat, kan?
Adrien mengetuk pintu perlahan. Pintu terbuka dan menampakkan Sarah, ibu Violet. "Selamat sore, Tante. Vio-nya ada?" Ucap Adrien dengan sopan. Sarah tersenyum dan mengajak Adrien masuk.
"Violet!" Panggilnya. Adrien dapat melihat Violet berlari menuruni tangga dan melirik ke arahnya, dan dibalas Adrien dengan senyuman. "Oh, Adrien. Tunggu, ya" Violet kembali naik ke kamarnya. Tuhan, kenapa gadis itu sangat lucu dimatanya? Kenapa bukan Violet yang jadi istrinya?
For ur information, Adrien memang menyukai Violet semenjak perusahaan Ayahnya bekerjasama dengan perusahaan milik Geraldi. Tapi, semenjak insiden penyogokan itu, ia terpaksa tinggal di Indonesia hingga sekarang.
"Duduk dulu, Adrien" Sarah mempersilahkan Adrien duduk. Ia duduk di sofa dan mengedarkan pandangan. "Tante tinggal dulu, ya" pamit Sarah. Ia melenggang ke dalam.
Setengah jam Adrien menunggu. Memang kalau bertemu gebetan, waktu seperti gak dirasa. Adrien melihat Violet turun dari tangga dan menghampirinya.
"Gimana? Cantik, gak?" Tanya Violet sambil memutar tubuhnya.
Adrien memperhatikan Violet. Ia memakai dress soft pink diatas lutut dengan heels berwarna senada. Rambutnya digerai dan slingbag berwarna peach. Cantik. (Bagi Adrien. Bagi otor mah, otor tetep yang paling syantique)

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Love
Teen FictionAlyssa Elizabeth, cewek cantik yang memiliki sederet prestasi akademik di SMA Brawijaya, pecinta buku dan musik, murid kesayangan guru, School Star, tapi dibalik semua itu, cewek ini berisik gak ketulungan (menurut Adrien). Adrien Harold Anderson, p...