Mencari

919 19 2
                                    

Pagi cerah untuk memulai aktivitas yang melelahkan ini. Kenalkan aku adalah Alfan, seorang laki-laki kelas 2 SMA di sekolah negeri yang berada di depok. Hari ini adalah waktunya untuk mengospek adik kelas 1 yang baru masuk sekolahku. Aku adalah kakak osis saat itu, yang dimana akan "mengerjai" anak-anak baru.

Pagi itu disekolah

"Selamat pagi anak-anak, selamat datang di sekolah baru kalian." ujar Pak Leon

"Selama masa orientasi ini kalian akan dibimbing oleh kakak kakak osis yang ada di depan." lanjut Bu Dewi

Dan, Pak Septa serta Bu Dewi meninggalkan lapangan. Disitu kami para osis langsung melangsungkan tugas sesuai dengan yang sudah diberikan.

"Untuk teman-teman silahkan balik ke gugus nya masing-masing." ujar Melati ketua osis

--Seluruh peserta balik ke gugusnya masing-masing--

"Lumayan nihh buat nyari-nyari mah." ujar Surya

"Yoiii..." jawab Abdul

"Udah kalian jangan pada kumpul disini, balik ke gugus masing-masing." kata Ojan

--

"Hallo, selamat datang di gugus 1. Perkenalkan saya Alfan, pembimbing gugus kalian. Saya ucapkan selamat karena kalian sudah masuk ke sekolah ini. Semoga kalian dapat berprestasi" ujarku

"Haiii Kak Alfan" jawab mereka dengan wajah takut

"Jangan pada tegang mukanya, saya tidak akan memarahi kalian. Disini saya akan membimbing kalian menelusuri sekolah ini" kataku

"Baik Kak Alfan" jawab mereka sumringah dan terlihat semangat.

Akhirnya, aku membawa mereka semua menelusuri sekolah ini. Seperti menyelam minum air, selagi aku membimbing mereka untuk melihat-lihat sekolah baru mereka. Akupun mencari-cari wanita yang bisa kujadikan pacar. Maklum aku belum terlu mengenal yang namanya pacaran. Aku hanya selalu sebatas suka namun tak dapat mengungkapkannya, begitulah aku. Sekalinya mengungkapkan hanya mendapatkan jawaban "maaf kamu terlalu baik buat aku" atau "kayaknya kita temanan aja deh fan". Aku selalu ditolak dengan cara-cara halus seperti itu. Sekalinya aku memulai hubungan, hanya dapat lewat chattingan di social media dan sekarang entah dimana ia kabarnya.

Saat menelusuri setiap sudut-sudut sekolah, aku mendapati satu wanita yang menurutku adalah tipeku. Namun sepertinya ia bukan dari gugusku. Karena terlalu kepo dengannya aku menanyai salah satu rekanku, melati ketua osis.

"Mel, itu anak gugus lo?" tanyaku menunjuk salah seorang wanita yang sedang berdiri di depan papan mading

"Yang manaa?" tanyanya sembari mengamati

"Yang itu loh!" mengarahkan pandangan agar melati dapat mengetahuinya

"Ohhh itu, iya fan" jawabnya

"Namanya siapa mel?" tanyaku penuh harapan

"Pengen tahu banget, apa tahu aja?" sembari tertawa kecil

"Yaela mel, lu sama teman sendiri begini amat dahh" ketusku

"Becanda kali fan, itu namanya sandra. Perlu gua mintain nomor telfonnya gak?" tanya melati dengan mata meledek

"Mel, gua cuma nanya kali. Bukan berarti gua suka kan? Udah ah gua mau balik ke gugus. Cape gua disini jadi bahan bullyan loo!" ucapku dan meninggalkan melati karena sudah tak tahan digodain

"Yehhh malu-malu gituu fan" teriaknya sembari tertawa kecil.

"Itu kenapa si Alfan?" ujar irene

"Biasa ren, masalah percintaannya" jawab melati

"Haduh kebiasaan bocahnya" menggelengkan kepalanya

"Udah balik lagi ke tugas masing-masing dikit lagi mereka harus dipulangkan" saut ojan

"Yaela jan, gabisa liat orang ngobrol apa luu!" ketus irene pelan

"Ngomong apaan lo?!" kata ojan sembari menghampiri

"Mel gua duluan yaa, bye mel" ucap irene langsung meninggalkan melati sendiri

"Liat aja nanti di ruang osis" teriak ojan

"Udah balik jan ke gugus loo" ucap melati

---

"Sandra namanya" ujarku kegirangan dan tersenyum-senyum sendiri.

******

Note :

Kritik dan saran diperlukan demi kelancaran dan keberlangsungan kepenulisan maupun penulis

Don't copy my story!

Jangan lupa votenya❤️

LUKA (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang