chapter 3

1.1K 60 1
                                    

Aku dan Nathan terlalu asik bercanda, sampai terdengar suara bel istirahat. Aku langsung lari menarik Nathan ke kantin. Karena sudah dari tadi aku menantikan jam istirahat kedua.
 

"Eh...ehh yukii... Larinya jangan kencang-kencang" teriak Nathan.
"Tenang aja," kataku, sambil terus berlari.
"Aku gk bisa liat jalan, yukii..." Nathan terus saja berteriak. Dasar berisik.

Aku dan Nathan sampai ke kantin.

Aku duduk di kursi kantin dan langsung menarik Nathan ke sampingku.
"yukii, tongkatku ketinggalan!!" teriak Nathan panik.
"Tenang aja sihh" jawabku simpel.
"Yukiii.. aku susah kalo gak ada tongkat, nanti malah nabrak orang lagi" dengan raut panik.
"Tenang aja, sekarang aku yang ngambilin makanan kamu, kamu tunggu disini!!"

Nathan yang sedang menunggu Yuki dikantin, dengan sabar sambil duduk dengan santai. Tiba-tiba ada tiga orang cewek datang.
"Nathan..." Panggil cewek 1, dengan nada menggoda.
"Pergi Sana!!!" Jawab Nathan judes.
"Nathan, kamu tuh ganteng banget tapi sayang yaa, sekarang buta" kata cewek 2, sambil tertawa.
"Ehh, dia kan gebetannya yukii, hati-hati" kata cewek 3.
"Hah, yukii?, gk takut tuh" jawab remeh cewek 1.
Tiba-tiba Yuki datang dan menumpahkan minumannya ke, ketiga cewek itu.
"Ngapain hah, gangguin Nathan?"teriakku dengan nada tinggi.
"Apa, apaan nihh, dasar cewek rese" ketiga cewek itu pun pergi dengan raut kesal.

Nathan terdiam.

"Nat, kamu gak di apa apain kan?" Tanyaku khawatir. Sambil memegang kedua tangan Nathan.
"Nat, maaf ya ini semua gara-gara aku, harusnya aku aja yang buta" tambah ku dengan raut sedih.
"Gak, kamu gak boleh gitu, aku begini memang takdir" jawab Nathan.
"Udahlah sekarang kita makan yaa" kata Nathan sambil tersenyum.

Terdengar bel masuk.

"Nat, kita bolos aja yaa" kataku sambil membujuk.
"Kenapa bolos?? Kamu sakit?"
"Gak sakit sih, hehe?" Jawabku sambil tertawa.
"Ya udah deh, aku ikut, kebetulan lagi males belajar" kata Nathan sambil terus mengeluarkan senyum andalannya. Ahhh manisnya:))

Aku langsung menariknya ke atap sekolah. Dan disana aku berbmgegas duduk sambil melihat langit yang mulai bewarna kuning tua.

"Nat, ayo duduk sini!!" Sambil menarik tangan Nathan.
"Langitnya pasti indah kan? Yuki??" Kata Nathan, sambil tersenyum.
"Iya, sangat indah"
"Coba, aku bisa melihatnya" kata Nathan.
"Nat, kenapa kamu gak pernah marah sama aku?? Padahal aku, yang buat kamu gak bisa liat" kataku dengan nada sedih.
"Hm.. kenapa ya? Mungkin sudah takdir" jawabnya singkat.
"Maaf, itu semua gara-gara aku selalu ceroboh"
"Itu bukan salah kamu, mobil itu kehilangan kendali dan menabrak, jadi itu bukan salah kamu!!" Kata Nathan menjelaskan.

Aku dan Nathan pun memutuskan pulang karena bel pulang sekolah sudah berbunyi.

Aku pulang dengan perasaan bersalah.

Bersambung...

BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang