chapter 6

969 56 0
                                    

Aku langsung berlari menuju kamar Nathan, meninggalkan Nathan yang berjalan pelan sambil meraba raba. Kamarnya cukup besar dan sangat rapih.
Aku langsung mencari ruang baju dikamar Nathan. Baju baju bagus tergantung rapih di ruang baju itu. Aku langsung memilih milih baju yang terlihat oke untuk Nathan. Semua baju itu membuatku bingung, karna semuanya terlihat cocok untuk Nathan. Aku pun mengambil satu set pasang baju trening bewarna merah dan celana olahraga abu abu, bermerek Adidas. Nathan masuk ke kamarnya dan duduk, sambil menungguku mencari baju untuknya.

"Nat, kamu pake ini aja yaa.." kataku sambil memberikan bajunya pada Nathan.
"Yukii, kamu mau nginep disini??" Tanya Nathan.
"Iya, aku pinjem baju kamu yaa"
"Iya, cari aja di lemari, jangan lupa beresin lagi" kata Nathan sambil berjalan menuju kamar mandi di pojok kamarnya itu.
Aku pun langsung mengambil baju suither abu abu dari lemari nathan. Kebetulan aku sudah menyiapkan celana pendek dari rumah.

Aku pergi ke kamar mandi tamu untuk berganti pakaian.

Aku selesai memakainya, dan langsung pergi ke dapur. Aku melihat ke dalam kulkasnya, isinya hanya ada susu, sayuran, buah, dan yogurt. Semua makanan sehat, tidak ada cola atau burger. Aku yang haus langsung mengambil susu dan menuangkannya dalam gelas.

Terdengar suara ketukan, dan aku yakin itu adalah pengantar makanan. Aku langsung berlari ke pintu sambil membawa segelas susu. Dan benar itu adalah penangtar makanan, aku langsung membayarnya dan pergi keruang tamu sambil membawa makanan pesananku.

"Nathannn!!!! Makanan sudah siap" teriakku.

Nathan pun keluar kamar, dengan menggunakan baju yang aku pilihkan. Nathan berjalan pelan sambil meraba raba. Karna Nathan berjalan terlalu lama, langsung saja aku giring keruang tamu.

"Yukii, lapar banget ya?, sampai menarikku buru buru" tanya Nathan sambil tertawa.
"Iya aku lapar, nih bubur pesenan kamu"
"Kamu pesen burger? Baunya aku tau banget itu kamu"
"Iya, aku pesen burger, cepet makan!!" Kataku sambil mengunyah burger besar itu.

Nathan hanya diam dan tertawa mendengarku makan dengan rakus. Sedangkan bubur yang tergeletak didepannya tidak ia sentuh sedikit pun.

"Nat, mau aku suapin??"tanyaku.
Nathan hanya mengangguk, seperti anak kecil.

Aku pun menyuapkannya sesendok bubur, Nathan menyambutnya dengan membuka mulutnya seperti anak kecil. Dia kalo lagi seperti itu imut juga yaa. Dan dia langsung menghabiskan semua buburnya, aku yang baru sedikit makan burger itu lupa dengan makanan yang aku beli lainnya. Aku sibuk menonton tv dan bercanda ria dengan Nathan. Terlihat langit sudah gelap, mata ku yang mulai mengantuk, dan Nathan yang terlihat sudah tidur nyeyak disofanya yang luas dan empuk. Aku sungguh mengantuk dan akhirnya aku pun memejamkan mata.

Bersambung...

BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang