holiday chaotic 1.1

5.2K 450 36
                                    

Sebelumnya mohon maaf banget ak baru bisa update sekarang, karena dari sebelum lebaran- takbiran lebih tepatnya. Tiba-tiba kesehatanku drop, yang mengakibatkan untuk beberapa alasan aku enggak bisa lanjut nulis dulu. Dan sebagai gantinya, semoga part kali ini bisa bikin kalian seneng!😘

Aku tau sih ini telat banget, tapi! Minal aidin walfaidzin semuanya🙏

...........

Sekali lagi Prilly memperhatikan pantulan dirinya didinding kaca yang baru saja ia lewati, sekedar memastikan apakah penampilannya ini sudah bisa dikategorikan layak atau tidak. Mengingat beberapa jam lalu ia masih bergelung diatas ranjang empuk, dan bangun sekitar 1 jam dari waktunya bertemu bos besar.

Berjalan dengan anggun dan menebar senyum setiap kali berpapasan dengan staff hotel demi mempertahankan imagenya sebagai chef diresort ini, Prilly mengenakan dress selutut berwarna putih dihiasi bunga-bunga berwarna kuning. Sehingga membuat penampilannya yang memang feminis menjadi sangat feminis.

Perlahan tapi pasti, setiap langkah yang ia lakukan nyatanya semakin membawanya ketempat si bos besar berada. Samar-samar Prilly melihat punggung tegap seorang pria, sepertinya pria itu tengah asik memandangi pemandangan pantai disore hari.

"Excuse me, Sir." ucap Prilly menekan nada bicaranya agar tidak mengejutkan pria didepannya. Ketika mendengar suara halus lembut seorang wanita, pria itu lantas berbalik.

Seketika itu Prilly menjadi si manusia kaku, bahkan saat pria itu tersenyum tipis kepadanya ia hanya bisa mengedipkan mata beberapa kali untuk menetralisir kegugupannya saat ini. Hello! Yang didepannya sekarang ini bukanlah seorang algojo, malahan pria itu memiliki wajah yang teramat manis dengan kulit bersih dan mata yang agak sipit. Tipe yang menjabarkan jika pria ini sangat tidak cocok menjadi algojo.

"Dengan mbak Prilly?" tanya pria manis itu, Prilly semakin terhipnotis dan mulai berpikir dengan bodohnya jika dia mulai menganggap pria didepannya ini mirip aktor Korea kesukaannya.

Yaa ampun! Ji Chang Wook?!

Tak mendapati balasan, pria yang Prilly anggap sebagai titisan Ji Chang Wook masih mempertahankan senyumannya meski agak terlihat bingung dengan tingkah gadis cantik didepannya.

"Mbak??"

Prilly mengerjab sadar, lantas buru-buru mengontrol raut wajahnya yang menurutnya pasti sudah konyol sekonyol-konyolnya. Terpujilah dirimu, Prilly! Karena sudah menunjukkan wajah konyolmu itu didepan titisan Oppa JCW.

"Eh! Maaf saya melamun, Sir." Prilly buru-buru menunduk sedikit menutupi wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus saking malunya. Seolah Tuhan masih ingin menguji imannya lebih dari itu, si titisan JCW malah tertawa lengkap dengan suara lembutnya yang menggetarkan jiwa. Dengan santainya tanpa menyadari ketersiksaan Prilly, pria itu menjulurkan tangannya. Untuk sesaat Prilly hanya memandangi tangan dan wajah pria itu secara bergantian, sebelum akhirnya ia menyambut jabatan tangan tersebut.

"Perkenalkan nama saya Gerald Stevano, saya asisten pribadi bapak-"

"Wait!," sela Prilly dengan tampang berpikirnya. "Jadi kamu bukan bos besar?" sergah gadis itu, yang mana membuat titisan JCW yang ternyata bernama Gerald ini menggeleng sambil tersenyum.

Gila! Kalau asistennya saja bisa sekelas Ji Chang Wook, apa kabar bosnya?

Prilly menggeleng mengusir jiwa jalangnya pergi, dan berhenti membuatnya berlaku persis seperti jalang. Ingatlah, dia sudah memiliki Bima jadi mana mungkin ia bisa berpikiran seperti itu.

Impossible [Our] DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang