"Menyebutmu dalam doaku adalah cara terbaik untuk selalu menjagamu."
Memori dalam HujanSetelah mata kuliah usai, seluruh Mahasiswa Kedokteran berhamburan ke luar kelas, kecuali gadis cantik berjilbab yang masih duduk di bangkunya. Usai memasukkan buku-buku penunjang mata kuliah, dia mengeluarkan buku yang lain dari dalam tasnya. Sebuah sketch book kini sudah ada di mejanya. Jemari terampilnya pun mulai memoleskan garis-garis pada lembaran sketch book sampai menjadi sebuah gambar yang indah. Dia bisa menggambar sesuatu hanya dalam sekali melihatnya dan hasilnya luar biasa, sangat menakjubkan, sama persis dengan obyek tersebut. Memori fotografis, keistimewaan yang diberikan Tuhan padanya dan dia sangat mensyukuri pemberian Tuhan tersebut.
"Anyaaa!" Seseorang terdengar berteriak, gadis itu sudah sangat hafal dengan suara tersebut. Dia pun menghentikan aktifitas memoleskan pencil ke sketch booknya dan menatap ke arah pintu. Benar kan dugaannya! Siapa lagi di Kampus itu yang akan memanggilnya dengan nama tersebut, kecuali gadis cantik berambut panjang yang kini nampak tersenyum seraya melambaikan tangan tengah berdiri di daun pintu. Rania membalas lambaian tangan dari sahabatnya sembari tersenyum pula sehingga membuat sang sahabat berlari ke arahnya.
Anissa Arumi, gadis cantik yang ditemui Rania sejak kali pertama menginjakkan kaki di kampus. Gadis baik yang telah menjadi sahabat Rania sejak keduanya sama-sama masuk di kampus tersebut. Sifatnya yang ceria membuat Rania nyaman bersahabat dengan gadis itu. Meskipun berbeda Fakultas, hal itu tak memengaruhi mereka untuk bersahabat.
"OMG Anya, semalam gue sampai mewek parah karena Bang Mario Maurer." Ucap Arum heboh sembari duduk di kursi yang ada di depan kursi Rania, "Aduh Anya, doi sampai berdarah-darah gitu. Kasihan banget deh, hii ngeri!"
For your information Guys! Sahabat Rania yang satu ini sangat menggilai Mario Maurer, itu lho artis tampan dari Thailand yang gantengnya kebangetan.
"Sumpah ya Nya, kalau gue bisa ngilang, gue pasti sudah nyulik si Mario terus gue bakal bawa doi ke sini lalu gue bawa doi ke Pak Penghulu. Aduh Nya, doi ganteng banget." Gadis berponi itu tak pernah ada habisnya jika sudah membahas tentang Mario Maurer. "Anya, lo dengar gue enggak sih?" Merasa diabaikan oleh Rania yang tetap asyik memoleskan pencil ke dalam lembaran sketch booknya, Arum pun melayangkan protes.
"Hmmmm..." Rania hanya menjawabnya dengan deheman dengan kedua mata sipitnya yang tetap fokus pada gambar yang dibuatnya.
"Anya ihh, kok gue dikacangin sih gue kan lagi cerita tentang si Mario," Dumel Arum kesal.
"Gue enggak doyan kacang, Ayum. Because kacang bisa menimbulkan jerawat." Ujar Rania tanpa menatap Arum.
"Lo ya, hobi banget ganti nama orang sembarangan. Panggil nama gue yang bener kenapa! Nama gue ANISSA ARUMI no AYUM. So stop call me Ayum," protes Arum yang tak suka dipanggil Ayum oleh Rania.
"Suka-suka gue dong kan gue yang manggil." Ujar Rania selagi tertawa senang karena berhasil membuat Arum merengut sebal, "Lo juga suka manggil gue Anya kan? Padahal sudah tertera dengan jelas di KTP bahwa nama gue Kiyoka Rania Al Ghifari. Enggak ada nama Anya di sana. So, kita impas."
"Gue kan cuma ngikutin si Ray. Lagian Anya juga bagus kok," Arum membela diri. "What the hell! Gila! Sumpah keren banget Nya gambar lo," seketika Arum heboh saat melihat hasil karya tangan Rania yang ada di atas meja. Arum pun segera mengambil sketch book itu.
"Arum, bisa enggak sih kalau ngomong biasa aja. Enggak usah pakai teriak-teriak. Bisa budeg gue lama-lama temenan sama lo," protes Rania seraya menutup ke dua telinganya dengan tangan.
"Asli Nya, ini keren banget. Sumpah, gue enggak bohong. Kelihatan nyata banget. Eh, tapi by the way ini lo gambar apaan sih? Kok banyak rumah kecil-kecil gini terus banyak anak-anak kecil pula. Tunggu, ini sampah kan? Kok berserakan gini! Lo sebenarnya gambar apaan sih, Nya?" Arum menggaruki kepalanya yang tak gatal, "Sumpah! Gue enggak mudeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori dalam Hujan
General FictionCinta adalah sebuah rasa terindah anugerah dari Tuhan. Cinta tak dapat didefinisikan, cinta tak bisa dipegang, cinta juga tak dapat dilihat wujudnya. Namun cinta dapat dirasakan, bisa membuat kehidupan seseorang menjadi lebih berwarna. Tapi tidak un...