5

97 24 1
                                    

Bel pulang berbunyi.

Paitri segera pulang kerumahnya. Dia langsung menuju kamarnya,dia pun memikirkan waktu kejadian dia bertabrakan dengan Marcel. Kenapa hatinya dag-dig-dug. Dia pun keluar dan menghampiri Bibi nya.

"Bibi"

"Onok opo toh tri"

"Tri mau tanya toh Bi"

"Tanya opo toh nduk"

" Tadi itu tri tabrakan sama laki-laki Bi. Terus hati paitri kok jadi dag-dig-dug yh Bi"

"Loh , kamu sudah merasakan nya nduk"

" Merasakan opo toh Bi"

" Jatuh cinta nduk"

" Jatuh cinta Bi. Berarti tri Sekarang sedang menyukai seseorang Bi"

" Iya nduk"

Percakapan mereka terjeda beberapa detik. Karena paitri masih melamun perkataan bibinya.

"Ya udah kamu sekarang mandi terus makan"

"Ngge Bi"

Setelah mandi, paitri pun melakukan aktivitas makan nya. Lalu paitri langsung ke kamar dan masih memikirkan omongan Bibi nya tadi.

Disaat dirinya sedang memikirkan perkataan bibi nya. Perlahan dia tertidur, hingga adzan shubuh yang membangun kan paitri.

Dia segera mandi, setelah itu melakukan ibadah sholat shubuhnya.

Hari ini hari weekend. Dia diajak Oza untuk ke mall.

Disana Oza memilihkan baju untuk paitri. Dan membelikannya. Sebenarnya paitri tidak mau dibelikan,tapi Oza memaksa nya. Jadi mau tidak mau paitri harus menerima nya.

Sudah seharian mereka berjalan-jalan berdua. Hingga tujuan terakhir yaitu taman. Mereka disana berdua sedang duduk di bangku taman sambil memakan ice cream.

"Paitri"

"Iya"

"Boleh aku bertanya sesuatu"

"Boleh, silahkan saja"

" Apakah kamu sudah mempunyai kekasih?"

Paitri yang sedang makan ice cream nya lalu dia sedikit tersedak dan batuk-batuk.

"Kamu kenapa. Makanya pelan-pelan kalo makan"

Paitri tidak menjawab ocehan Oza. Dia masih bingung dengan pertanyaan Oza.

" Paitri tolong Jawab pertanyaan aku tadi"

" Hmmm... A-ku aku "

" Aku apa paitri"

Paitri sangat gugup karena baru pertama dia menjawab pertanyaan seperti itu. Pertanyaan ini lebih menyeramkan dari pada disuruh menjawab soal matematika dipapan tulis.

"A-aku belum punya pacar"

Dalam hati Oza sangat lah bersyukur.

"Baiklah kalau begitu. Mari ku antar pulang"

Paitri hanya mengangguk.

Setelah sampai dirumah. Paitri langsung menuju kamarnya. Dia sama sekali tidak merasakan bahwa hatinya dag-dig-dug jika didekat Oza. Tapi lain jika didekat Marcel.

"Ya Allah perasaan apakah yang aku rasakan saat ini. Aku mohon Ya Allah berikan hambamu ini yang terbaik Ya Allah."

Dia pun mengamini ucapannya.

Dia pun segera mandi dan makan, lalu mengerjakan tugas sekolahnya. Hingga ia terlelap dalam hipnotis malam itu.

. Maaf kalo ceritanya garing yh guys..

Paitrika Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang