9

58 19 5
                                    

Hari ini terasa tak seperti biasanya. Aku mengawali hariku dengan kehampaan. Biasanya selalu ada ucapan selamat pagi untukku dan semangat darinya. Sekarang jelas-jelas Sangat beda. Rasanya aku ingin tidur saja dan tidak bangun untuk saat ini, karena menurutku percuma semua ku lalui tanpa ada kamu. Ya kamu Oza.
Itulah ungkapan yang keluar dari hati paitri

Paitri mengawali paginya dengan senyum hambar. Rasanya dia sangat malas untuk pergi ke sekolah. Dengan berat dia langkakan kakinya menyusuri koridor. Ini pertama kalinya dia merasakan kecewa,sedih seperti ini. Padahal dia baru kenal dengan Oza tapi sekarang dia malah pergi begitu saja. Paitri menyusuri koridor dengan pandangan yang tidak fokus, sebab dia sedang melamunkan seseorang yang membuatnya sekarang galau.

Bruuk

"Aduuhh" ringis paitri

" Makanya kalo jalan itu pakek mata jangan pakek dengkul"

Paitri hanya diam membisu dan tak berani menjawab Omelan dari Marcel. Akhirnya paitri bangun sendiri dari jatuhnya karena ditabrak oleh Marcel.

Sesampainya di kelas....

"Eh cupu, sekarang juga Lo kerjain PR gua"

"Kenapa aku? Kan itu tugas kamu"

"Banyak bacot ya Lo. Udah kerjain aja. Kalo Lo gak mau ngerjain, lo bakal nyesel seumur hidup"

Dengan perasaan takut,marah, kesal. Paitri hanya diam dan menuruti kemauan temannya.

Apalah daya paitri jika tidak ada Oza. Karena selama ini Oza selalu melindungi paitri, walaupun dia sama-sama cupu seperti paitri tapi dia tagas dalam hal mengatasi pembullyan.

Paitri hanya pasrah menerima semua tugas dari teman-temannya.

Saat jam istirahat..

"Eh cupu, sini Lo" panggil Marcel

Paitri hanya terpaku ditempat ia berdiri, dan tak berani menjawab atau pun datang ke Marcel.

Dengan sigap, Marcel lari ke arah paitri dan langsung mengambil kacamata yang dipakai paitri saat itu. Penglihatan paitri agak buyar sebab ia tak memakai kacamata itu. Dengan penglihatan semampu paitri dia mengejar Marcel, akan tetapi Marcel malah melempar-lemparkan kacamata paitri secara bergantian dengan teman-temannya. Endingnya kacamata paitri jatuh,dan pecah. Disitu paitri hanya terpaku dan menangis, dia meratapi kacamatanya. Sebab dulu dia tak mudah mendapatkan kacamata itu, pengorbanan dia dengan setiap hari menjual bubur keliling kampung hanya untuk membeli kacamata ini,sekarang telah pecah.

Bel pulang berbunyi.

Dengan langkah yang hati-hati paitri berjalan agar tidak jatuh dan segera menuju parkiran dan segera pulang.

Syukur saja waktu dijalan raya paitri bisa melihat dengan jelas dan bisa pulang ke rumah dengan selamat. Memang pertolongan Tuhan itu ada.

Sampai di rumah, dia merenung. Meratapi kacamatanya. Dia Bingung bagaimana dia bisa belajar dengan jelas bila kacamata nya tidak ada.

Bibi paitri mengetahui bahwa kacamata paitri sudah pecah dan paitri pun sudah bercerita.

Setiap hari,bahkan 3 kali sehari paitri harus minum jus wortel untuk memulihkan min dimatanya. Sebab kata dokter min patri dapat disembuhkan.

Sekarang paitri mulai terbiasa sendiri dan tidak lagi memikirkan Oza walaupun kadang-kadang dia sesekali ingat dengan Oza.

. Maaf guys update nya lama

. Maaf yh kalo ceritanya garing

. Tunggu next nya ya guys😘😘😘


Paitrika Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang