12

98 15 4
                                    

Sinar pagi datang menembus jendela kamar yang menghangatkan segenap tubuhnya tapi tidak dengan hatinya sebab hatinya masih dingin, sedingin sikap dia.

Paitri bangun dengan mata sembab yang membuat matanya semakin sipit. Untuk kedua kalinya dia menangis seperti ini, tak lain yang pertama adalah Oza dan yang kedua adalah Marchel. Sebelumnya paitri masih memikirkan perasaan Maya yang kemarin telah terluka tapi apa daya paitri yang kini hatinya juga terluka.

Tanpa pikir panjang, paitri langsung bangkit dari tidurnya dan langsung menuju kamar mandi lalu bersiap-siap dan menuju ke sekolah.

Hari ini dia tampak malas dan tak seperti biasanya. Malas, malas, dan malas sekali. Rasanya kaki itu berat untuk diajak melangkah begitupun hati sungguh berat diajak berpindah:v

"Tri" panggil Maya sambil berlari kecil

Paitri hanya memutar badan dan hanya melihat sambil mendekap tangan diperutnya. Dia tampak malas menjawab panggilan dari Maya.

"Kamu kenapa? Kok tadi malam aku hubungin gak bisa sih" tanya Maya

" Gapapa" jawab paitri singkat

"Lah, kok gitu. Cerita dong, ada apa sih?"

"Gapapa"

"Kamu kenapa sih, gak biasanya kek gini"

" Aku gapapa" masih dengan jawaban yang sama

" Jujur sama aku, kamu kenapa?"

"Aku bilang, aku GAPAPA" sambil menekankan kata terakhir

"Oke, kalo kamu gak mau bilang. Aku akan cari tau sendiri" Maya pergi dengan wajah kecewa

Paitrika hanya mengembuskan nafas panjang dan berkata dalam hati. Maafin aku May, aku mau nyelesein masalah ku sendiri.

Maya masuk ke kelasnya dengan perasaan yang campur aduk, bingung, kesel, kecewa. Dia mulai dari ambang pintu sampai duduk di bangkunya. Mulutnya gak bisa diem, nyerocos terus:v

Berbeda dengan paitri yang masuk ke kelas dengan raut muka malas, dan rasanya dia ingin sekali libur pada hari ini.

Bel pulang

Sampai di rumah, paitri masih saja malas dan akhirnya rasa malas, sakit hati, dan apapun unek-uneknya saat ini bisa tercurahkan hanya pada buku diary. Paitri pun mulai menulis dari kata pertama hingga kata terakhir.

Diary ku, semoga kamu mengerti perasaanku.

Aku bingung, ragu, bimbang. Sebenarnya ada apa dengan hatiku? Apa aku menyukai dia? Atau hanya sebatas pengagum? Ya Tuhan, aku bingung dengan perasaanku. Aku tidak tau caranya membedakan antara suka dan kagum. Karena yang kutahu dan yang aku rasa saat ini adalah sakit, hatiku sakit, gak suka, benci, cemburu melihat dia bersama yang lain dan aku bahagia,suka, senang bila didekatnya dan kejadian malam itu yang tak sengaja membuat hatiku rapuh:(

Itulah coretan isi hati paitri saat ini.

  . Maaf update nya lama..

. Makasih udah baca sampai chapter ini 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paitrika Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang