6

80 21 1
                                    

Hari ini adalah hari dimana semua siswa harus berangkat lebih pagi karena sudah menjadi kebiasaan untuk melakukan upacara bendera di hari Senin.

Entah jin mana yang membuat paitri telat bangun tidur. Tidak seperti biasanya dia telat bangun tidur.

Upacara dimulai pukul 07.00 sedangkan paitri bangun pukul 06.45. Dia hanya mempunyai waktu 15 menit dan hal itu adalah waktu paling singkat untuk perempuan.

Akhirnya paitri pun sampai sekolah pukul 07.30 dan dia tidak bisa masuk ke sekolah karena pak satpam melarangnya.

10 menit kemudian datanglah cowok dengan mengendarai motor ninja nya. Siapa lagi kalau bukan Marcel. Dia adalah langganan satpam sekolah.

"Kebiasaan" gumam satpam.

"Pak buka in"

"Gak boleh den"

" Ayo lah pak. Nanti saya traktir di restoran deh pak. Hehehe"

"Owalah den den. Aku orang kepancing rayuanmu"

"Ayo lah pak"

"Tidak bisa den"

"Oh iya pak,tadi dapet pesan dari tetangga aku katanya salam sayang untuk satpam mu. Gitu pak"

"Halah. Gak mempan den."

Marcel mengacak ngacak rambutnya. Bingung dengan cara apa dia bisa masuk kedalam sekolah. Dia pun tidak sadar jika sedari tadi disampingnya ada cewek kepang.

"Lo ngapain disini?"

"A-aku telat"

"Oh loh bisa telat juga ternyata"

Paitri hanya menundukkan kepalanya. Dia pun merasa bahwa jantung nya sekarang sedang demo.

Satu jam berlalu

Akhirnya pak bahul datang ke gerbang untuk melihat siapa saja yang telat. Biasanya jika telat hukuman nya tidak jauh-jauh dari tiang bendera dan kamar mandi. Tapi kali ini beda.

"Yang keras atuh"

"Iya pak ini juga sudah sekuat tenaga kok"

"Yang bagian ini tekan yang lama biar kerasa hangatnya"

"Iya pak ini juga diusahakan kok"

"Oh iya ini" sambil memberikan sesuatu kepada paitri

"Apa pak"

"Buka aja dan tolong itunya masukkan kesini, ini sudah saya buka"

Hehehehe... Lagi diberi hukuman apaan ya mereka kok beda kayak biasanya sih:v

"Kamu pijit yang keras dong"
Kata pak bahul

"Iya pak iya ini juga udah keras kok"

"Itu tuh yang sebelah kiri"

"Iya pak"

Eh ternyata mereka diberi hukuman disuruh mijitin pak bahul:v dan paitri habis suruh mijit dikasih permen dipikir buat dirinya ternyata cuma disuruh masukkan kedalam toples:v

Hukuman berjalan dengan mulus. Setelah mereka keluar dari ruangan nya pak bahul. Marcel menggerutu tidak jelas karena sebelumnya dia tidak pernah disuruh untuk memijat siapapun. Paitri yang ada dibelakang Marcel hanya tersenyum tipis melihat Marcel menggerutu. Hati paitri terus deg-degan dan jantung nya pada demo semua.

Paitri pun tidak mau jika terus-terusan begini. Dia langsung lari dan mendahului Marcel tetapi kandas. Paitri terjatuh didepan Marcel karena kesandung kakinya sendiri. Marcel pun mengeluarkan tawanya yang menggelegar. Paitri hanya punya rasa malu dan dia langsung bangun dan berlari kecil menuju toilet.

Sesampainya paitri ditoilet dia langsung melihat dirinya di cermin wastafel. Dia sangat lah malu didepan Marcel. Dan dia pun selalu bertanya tanya kepada dirinya sendiri kenapa dia jadi seperti ini.

Bel istirahat berbunyi

Paitri pun langsung menuju kelasnya dan dia bertemu Oza ketika hendak masuk kelas.

"Paitri"

"Iya?"

"Kamu kenapa telat?"

"Aku bangun kesiangan"

"Kamu kemarin begadang?"

"Enggak juga"

"Kok bisa telat?"

"Gak tau juga"

"Yaudah gak usah dibahas"

"Iya"

"Yuk ke kantin"

"Hmmm... Aku dikelas aja ya"

"Kenapa"

"Gapapa"

"Yaudah, kamu jangan telat makan ya.."

"Iya.."

"Yaudah aku kekantin dulu"

Paitri hanya mengangguk dan ia pun langsung menuju bangkunya dan duduk. Dia masih memikirkan kenapa dia bisa seperti ini. Apa semua karena cinta?? Itulah yang dia tanyakan sedari tadi. Paitri bingung harus curhat ke siapa, tidak mungkin juga bila ia harus curhat ke Oza.

Waktu terus berjalan

Bel masuk pun telah berbunyi. Pelajaran pun akan segera dilanjutkan.

"Hei hei hei... Eh lu semua udah ngerjain tugas belum" datanglah Marcel Dari ambang pintu dengan memasukkan kedua tangannya disaku celana.

"Belum ,males gu. Sulit" jawab seorang murid lainnya

"Kalo gak sulit ngapaen gua nanya. Mending gua kerjain sendiri. Bego lu" kata Marcel

Marcel dengan langkah sok keren menghampiri paitri. Paitri yang melihatnya langsung menundukkan kepalanya dan hatinya pun terasa sedang campur aduk tak karuan. Jantung nya berdebar seperti aku copot. Dia menelan salivananya.

"Hei"

Paitri hanya menundukkan kepalanya. Marcel pun memegang dagu paitri dan diangkat setara dengan wajah Marcel. Lalu ia berkata .

" Lu..."

Paitri bercucuran keringat dingin saking gugupnya.

"Lu jelek njing"

Mata paitri langsung melotot. Dan seisi kelas menertawai paitri. Marcel pun pergi dari hadapan paitri dan kembali ke tempat duduknya. Tak lama kemudian datanglah guru dan memulai melanjutkan pelajaran.

Dengan seiring berjalannya waktu. Tibalah saatnya yang ditunggu-tunggu para murid yaitu pulang sekolah.

Ketika paitri sudah ada diparkiran Oza menghampiri paitri dan menahan paitri agar berhenti dari jalannya.

"Paitri"

"Iya?"

"Ciiaaah ciiaaah dua makhluk cupu pegangan tangan" ledek seorang siswa

Spontan paitri langsung melepaskan tangannya dari Oza begitupun sama halnya dengan Oza.

"Ada apa kamu memanggilku?"

"Aku cuma mau bilang kamu nanti malam jangan tidur malam-malam gak baik buat kesehatan kamu. Aku gak mau lihat kamu sakit."

"Iya makasih"

"Iya sama-sama"

"Yaudah aku pulang dulu ya

"Iya, hati-hati dijalan ya"

"Iya"

Oza memanglah menyukai paitri tapi dia tidak berani mengatakannya kepada paitri. Karena menurutnya mencintai dalam diam itu lebih baik. Berbeda dengan paitri dia hanya menganggap Oza teman biasa tak lebih hanya seorang sahabat.





. Garing yh...maaf yh...
. Jangan lupa vote😀

Paitrika Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang