Awal

56 24 3
                                    

Dan awal dari segala nya akan segera tiba.

------------------------

"Sayang, hari ini kita akan pergi ke butik untuk fitting baju pernikahanmu"

Luna yang sedang melukis sesuatu pun menghadap kearah pintu kamarnya dan retina-nya menangkap sosok sang ibu yang sedang berdiri disana.

"Apa itu harus?" tanya luna sambil berdiri dari duduknya dan kembali duduk disisi ranjang.

"Luna.." Tegur sang bunda.

Luna hanya memutar bola matanya malas.  Untuk apa juga ia berdebat dengan ibunya itu, kalau ujung-ujung nya Luna lah yang harus mengalah.

"Hm, Baiklah"

Mendengar ucapan anaknya sang bunda pun tersenyum.

"Bersiaplah"
Setelah mengucapkan nada perintah itu sang bunda segera pergi dari kamar Luna.

"Sepertinya semua penderitaan ku akan segera dimulai." Gumam Luna.

Luna pun segera mengayunkan kedua kakinya menuju kamar mandi untuk segera bersiap.

----------------------------------

"Coba yang itu" tunjuk bunda Luna pada gaun putih dengan corak modern.

"Bun, ini sudah yang ke 4 kalinya." Ujar Luna lirih. Sedari tadi sang bunda selalu mengatakan bahwa Luna tidak cocok dengan ke 4 gaun pernikahan yang telah ia coba.

"Tapi sepertinya itu cocok untukmu nak. Dicoba dulu"

Luna pun menghela nafas berat, setelah itu ia pun mencoba gaun ke 5 itu.

Setelah Luna masuk ke dalam ruang ganti,seorang pria dengan perawakan tinggi dengan pesona nya yang begitu menguar masuk ke dalam butik.

"Maaf tante, saya terlambat" Ya, Pria itu adalah Reza.

"Ah, tidak apa-apa nak" Ujar bunda Luna sambil tersenyum hangat.

"Kau cobalah dulu tuxedo mu. Luna yang memilihnya tadi, kalau kau tidak suka bisa diganti dengan yang lain" lanjut bunda Luna sambil menyodorkan sebuah Tuxedo Putih kepada Reza.

Reza mengangguk sambil menerima Tuxedo itu, setelahnya ia masuk ke dalam ruang ganti untuk lelaki.

Tidak lama kemudian Reza keluar dengan balutan Tuxedo yang pas dengan tubuh atletisnya, membuat wanita-wanita yang berada di dalam butik memekik.

Sangat Tampan. Itulah Reza!

"Ini sangat bagus. Apa kau menyukainya? Kalau tidak bisa diganti dengan yang lain" Ucap bunda Luna.

"Aku sangat menyukainya" Ucap Reza dengan Nada datar.

Bunda Luna pun hanya tersenyum. Lalu Reza kembali ke ruang ganti untuk melepas Tuxedo nya. Entah kenapa Reza merasa malu kalau Luna sampai melihatnya mengenakan Tuxedo pengantin itu. Jadi ia cepat-cepat melepasnya.

Setelah selesai dengan Tuxedo nya, Reza segera kembali duduk dengan calon ibu mertuanya. Dan tak lama kemudian keluarlah seorang wanita dalam ruang ganti. Dan Wanita itu adalah Luna.


Luna keluar dengan balutan Gaun yang pas dengan lekukan tubuhnya yang ramping.

Namun kedua mata Luna membulat setelah melihat Calon suami nya duduk disamping ibunya. Dan yang lebih mengejutkan Luna adalah Reza menatap nya dengan intens  Membuat Luna salah tingkah.

"Wooww.. Kau sangat cantik sayang" seru sang bunda sambil mendekati Luna dan membolak-balikan tubuh Luna.

Luna yang mendengarnya pun memutar kedua bola matanya melihat tingkah sang bunda.

"Bagaimana menurut mu Reza?" Tanya bunda Luna.

Terlihat Reza sedikit terkejut,tapi ia segera menormalkan ekspresinya.
Reza pun berdiri dan ketika sudah berada di hadapan Luna, Reza berkata.. "SEMPURNA"

Blusshhh... Kedua pipi Luna memerah akibat ucapan Reza.
Luna segera memalingkan wajahnya ke samping agar Reza tak melihat ia yang sedang Tersipu.

Bunda Luna pun tersenyum melihat interaksi keduanya. Mereka belum terlalu akrab, Ralat tapi belum sama sekali.

Dan akhirnya mereka memutuskan untuk membeli gaun itu. Dan segera keluar dari Butik


"Luna, kamu pulang sama Reza aja ya, soalnya bunda lagi mau ke kantor ayah kamu. Gakpapa kan nak Reza?" 

"Iya, gakpapa tante"

"Panggil bunda aja" Ralat sang bunda pada ucapan Reza.

"Iya bunda"

"Yaudah,bunda pergi dulu ya" setelahnya sang bunda pergi dari hadapan kedua insan yang akan segera menikah itu.

-------------------------------

"Mau kemana?" Tanya Reza datar.

"Siapa?" tanya Luna. Jujur ia tak mengerti apa yang diucapkan Reza.
Sedangkan Reza yang mendengar pertanyaan Luna pun hanya memutar kedua bola matanya malas.

"You!"

"Oh... Langsung pulang aja" Ucap Luna dan Reza hanya diam, membuat Luna mendengus kesal. Luna pun memutuskan untuk melihat kearah jendela mobil.

Reza menoleh ke arah Luna karena mendengar sesuatu yang berbunyi. Namun itu bukan berasal darinya.
Luna yang ditatap hanya nyengir kuda.

"Kamu belum makan?" tanya Reza sambil menaikan sebelah alisnya.

"Sorry. Ia aku belum makan" Cicit Luna.

"Kita ke restoran dulu." Ucap Reza dengan suara seraknya yang terdengar sangat seksi...

"Tap--"

"Gak nerima penolakan!" Tegas Reza. Dan Luna pun mengangguk mengiyakan karena sejujurnya ia sangat lapaarrr.

TBC!

Out Of BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang