Selingkuh?

32 2 0
                                    


Sore yang indah ditemani sang kekasih tercinta. Itulah yang kini dirasakan Jessi. Ia dan Reka sedang duduk ditepi pantai dengan pemandang sunset yang sebentar lagi hilang.

"Ka?" Panggil jessi sambil menyandarkan kepalanya dibahu Reka.

"Hm?"

"Aku merasa ada yang tidak beres dengan kakakmu," Ucap Jessi.

"Why?" Tanya Reka sambil menoleh pada sang kekasih yang sudah duduk tegak.

Jessi terdiam. Pikirannya melayang pada sahabatnya. Sudah cukup! Ia tidak ingin Luna seperti ini terus. Diperlakukan semena-mena oleh suami nya sendiri.

"Jess?"

Jessi tersentak. Dan kembali bersandar dibahu Reka. "Jika aku memberitahu mu apakah kau percaya dengan ucapanku?"

Reka mengernyit bingung dengan ucapan tunangannya.
"Of course" ujar Reka serius.

Jessi menarik napas sejenak lalu mengembuskannya. Kemudian ia merubah posisi duduknya agar berhadapan dengan Reka.

"Kakakmu melakukan hal yang buruk pada sahabatku"

Reka kembali mengernyit karena ucapan ambigu yang keluar dari bibir ranum Jessi.

"Maksudmu?"

"Kakakmu berselingkuh! Padahal dia sudah memiliki istri dan istrinya adalah sahabatku. Aku tidak bisa tinggal diam ketika melihat sahabatku babak belur karena ulah kakakmu dan 'jalangnya itu." Jelas Jessi.

"APA?" tanpa sadar Reka menaikan volume suaranya. "Itu tidak mungkin!" ucap Reka sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah ku duga. Kau pasti tidak akan mempercayaiku." Gumam Jessi namun masih terdengar ditelinga Reka.

"Bukan begitu, Hanya saja aku yakin kakakku tidak akan berbuat hal keji seperti itu." Tegas Reka sambil menatap kedepan.

Reka bukan bermaksud untuk tidak percaya pada jessi, tapi yang dikatakan jessi sangat tidak mungkin dilakukan kakaknya. Ia tahu sikap dan sifat kakaknya karena mereka tumbuh bersama.

"Terserah! Tapi lihat saja. Aku akan melakukan sesuatu jika Luna kembali diperlakukan tidak pantas oleh kakakmu dan 'jalangnya!"

------------------------------------

"Aww.. " Ringgis Luna, karena ia yang tidak fokus sampai-sampai tubuhnya bertabrakan dengan tubuh seseorang.

Luna mendongkak untuk melihat orang yang sudah ia tabrak. Dan Luna melihat seorang lelaki tampan dengan mata hijaunya yang meneduhkan siapa saja yang melihatnya. Termasuk Luna.

"Ma-Maaf aku tidak sengaja." Ujar Luna.

"Tidak apa-apa. Apa kau baik-baik saja?" tanya lelaki tersebut.

"Mm.. Iya"

"Baiklah. Sepertinya kau sedang banyak pikiran sampai-sampai tidak fokus dengan jalanmu." ucap lelaki itu dan hanya dibalas senyuman oleh Luna.

"Ohya, siapa namamu?"

"Luna. Kau?"

"Alexander. Panggil saja Alex." Ujar Alex sambil tersenyum kearah Luna. Luna sempat terpesona oleh senyuman itu. Hinga tiba-tiba...

"LUNAAA...." teriak seseorang. Siapa lagi kalau bukan Jessi.

Luna berbalik dan menatap sahabatnya yang sedang berlari kearah nya.

"Kenapa?" tanya Luna ketika Jessi sudah sampai dihadapannya.

"Woww.. Apakah kau berniat untuk selingkuh?" tanya Jessi balik. Setelah melihat seorang lelaki yang tadi sempat berbincang dengan Luna.

Out Of BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang