Iblis berwajah malaikat

20 0 0
                                    

4 bulan kemudian.

Luna baru saja keluar dari kamarnya, namun apa yang ia lihat membuat tubuhnya terasa kaku. Bagaimana tidak, Diruang tamu terdapat 2 sejoli yang sedang bercanda gurau. Bahkan sang lelaki nampak tertawa begitu lepas. Mereka terlihat begitu mesra.

"Eh, Luna kau sudah bangun?" Tanya Indy bermaksud menyindir, Membuat Luna tersentak kaget dan Reza reflek menatap Luna.

"Mm.. Iya." setelahnya Luna segera masuk kembali ke kamarnya.

Apakah indy tau jika Luna adalah Istri Reza? Jawabannya IYA! Awalnya Indy sangat marah bahkan sampai adu mulut dengan Luna. Lalu Indy menyuruh Reza untuk memilih antara indy dan Luna. Jawaban dari Reza membuat indy tersenyum puas, Karena Reza memilihnya.

Reza baru membeli rumah 2 bulan yang lalu, Dan semenjak Pindah ke rumah baru pun Reza dan Luna tetap pisah kamar.

4 bulan pernikahan mereka belalu, Banyak hal yang telah Reza dan Luna lalui. Hal itu membuat Rasa baru Tumbuh dihidup Luna. CINTA, Luna mencintai Reza. Namun Reza nampak biasa saja bahkan Reza Belum pernah menyentuhnya.

Sakit! Itulah yang dirasakan Luna ketika Melihat Reza bermesraan dengan kekasihnya Indy. Namun ia tetap diam. Biarlah semua berlalu dengan semestinya, itulah yang dipikirkan Luna.

-----------------------------------

Ceklek..

Luna menoleh kearah pintu kamarnya karena mendengar bunyi pintu dibuka. Setelah melihat siapa yang membukanys Luna kembali melakukan aktifitasnya seakan tidak peduli dengan kehadiran Reza dikamarnya.

Luna sedang melukis sesuatu. Akhir-akhir ini Luna sangat suka melukis, mungkin ingin mengisi harinya yang hampa.

Reza berjalan mendekat kearah Luna yang duduk dipinggir ranjang.

"Jika kau kemari hanya untuk membentakku karena merusak aktifitasmu dengan sang kekasih. Lebih baik keluar!" Tegas Luna tanpa menoleh sedikitpun.

Ucapan Luna membuat Reza merasakan sesak didada nya, apakah ia sudah sangat keterlaluan kepada Istrinya sendiri? Ini lebih dari keterlaluan!.

"Pintu keluar disana" Tunjuk Luna kearah pintu kamarnya melihat Reza yang sedari tadi diam.

"Aku ingin bicara denganmu," Ujar Reza dengan nada lembut membuat Luna menoleh sempurna kearahnya.

Reza dapat melihat memar diwajah cantik istrinya, Hatinya kembali mencelos karena memar itu adalah hasil perbuatannya.

"Apa?"

"Bisakah kau membuatkan makanan untukku dan indy? Indy sudah sangat lapar." Pinta Reza sambil meringgis pelan.

Sontak Luna membulatkan kedua mata sipitnya, Kenapa mereka jadi seenaknya? Kalau lapar ya masak sendiri kenapa malah menyuruh orang lain.

"Apa? Aku ini bukan pembantu yang bisa kalian suruh seenaknya." Ucap Luna sambil menatap tajam Reza.

"Apakah kau sudah berani melawan ku?"  Hardik Reza.

"Aku buk--"

Plak.

Luna memegangi pipinya yang ditampar Reza. Kembali, Air mata luna menetes karena perlakuan suaminya. Dan yang harus ia lakukan adalah menurut.

Luna bangkit dan segera keluar dari kamarnya untuk membuatkan makanan untuk Reza Dan Indy tanpa mengucapkan sepatah katapun.

-----------------------------

"Ada apalagi Luna? Apa dia kembali menyakitimu?" Tanya jessi, jelas terlihat dari nada bicaranya jika ia sedang marah.

Disinilah mereka disalah satu cafe yang sering mereka kunjungi. Luna yang meminta untuk bertemu karena ia sudah sangat muak berada satu atap dengan kedua sejoli itu.

Jessi sudah mengetahui pernikahannya dengan Reza. Jessi juga mengetahui segala yang terjadi di rumah tangga Luna dan Reza sebab Luna selalu cerita tentang apapun padanya.

Awalnya jessi marah pada Luna karena menutupi pernikahannya. Namun tidak berlangsung lama karena jessi tidak bisa berlama-lama mendiamkan Luna.

Hubungan Jessi dan Reka pun sudah ditahap Pertunangan. Dan sesuai kesepakatan bersama Jessi dan Reka akan melangsungkan pernikahan Bulan depan.

"Lunaa.." Ucap Jessi lirih sambil menyentuh memar diwajah Luna.
Tiba-tiba Jessi menangis, membuat Luna bingung. Namun luna tau jika jessi menangis Karena khawatir padanya.

Luna memberikan senyum getirnya dan menurunkan tangan jessi dari wajahnya.

"Aku capek jess" Hancur sudah bertahanan Luna, Ia menangis dihadapan sahabatnya.

Jessi membawa Luna kedalam pelukannya. Luna yang ia kenal adalah wanita yang kuat, Tidak pernah merepotkan orang lain dan selalu ceria. Tapi apa yang ia lihat sekarang? Luna terlihat sangat hancur dipelukannya. Ia tidak akan tinggal diam jika Luna diperlakukan tidak pantas oleh suaminya sendiri.

Jessi juga kesal pada Luna, Bagaimana tidak? Luna menyuruhnya untuk tidak memberitahu segala perlakuan Reza kepada orangtua nya. Dan Luna selalu diam jika Diperlakukan tak pantas oleh Reza dan jalangnya itu.

Jessi selalu menyebut Indy 'Jalang'.
Bahkan dihadapan Indy sekalipun, jess tidak takut jika Reza selalu memberikan tatapan tajamnya jika Jessi mengatakan kata itu pada kekasih tercinta nya.

Setelah dirasa sudah tenang, Luna melerai pelukannya dan menghapus jejak air mata di wajahnya.

"Akhiri semua ini Luna." Desis Jessi

Luna tersenyum sambil memegang erat tangan Jessi. "Belum saatnya, Aku akan tetap berusaha memperjuangkan Rumah tangga ku. Aku yakin aku bisa"

"Terserah mu, Aku tidak tau hatimu terbuat dari apa hingga kau bisa sekuat ini menghadapi Reza dan 'Jalang' nya" Ujar Jessi menggebu-gebu.

"Kau terlihat jelek jika marah seperti itu" Kikik Luna.

"Lunaaa..." pekik Jessi kesal.

Lalu keduanya tertawa lepas. Dan saling berpelukan.






TBC!
BAGAIMANA TENTANG PART INI? GAJE YAA😂
Jangan lupa voment ya:)

Out Of BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang