Perasaan buruk

75 38 14
                                    

Saat ini luna sedang meremas-remas ujung dress yang ia kenakan. Luna sangat gugup sekarang. Bagaimana tidak, ia duduk didepan keluarga fernando bersama ke empat sepupunya dan orangtua mereka.

Belum lagi lelaki yang ia ketahui bernama Reza itu terus saja menatapnya. Membuat ia semakin gugup.

Beberapa kali ia menghela nafas pelan untuk menormalkan kegugupan nya.

"Jadi, kau ingin memilih siapa Reza?" tanya seorang lelaki paruh baya yang duduk di sebelah Reza, yang luna yakini adalah ayahnya.

Hening beberapa saat.

"Aku memilih.." Reza pun menatap ke lima gadis dihadapan nya ini, cantik memang, tapi ia lebih tertarik pada salah satu gadis yang mengenakan Dress hitam dengan rambut terurai.

"Ayluna" Lanjutan dari ucapan Reza membuat sang empunya nama mengangkat wajahnya. Bahkan orangtua luna juga terkejut.

Dengan degup jantung yang sudah diluar batas, Luna menatap Reza tidak percaya dengan pilihan nya.

"Kenapa saya?" tanya Luna.

"Maksudnya?" yang ditanya malah balik bertanya.

"Kenapa memilih saya? Saya tidak bisa apa-apa kecuali melukis rancangan pakaian." seru Luna dengan nada kesal.

"Saya tidak mencari seorang pembantu untuk menjadi istri saya"

Jawaban Reza membuat kedua orang tua Luna tersenyum. Namun tidak dengan Luna. Saat ini ia rasanya ingin pergi ke pulau terpencil,agar bisa bebas dari lamaran ini.

"Tap--"

"Baiklah, lamaran mu kami terima nak Reza. So, kapan kalian akan menikah?" ucapan Luna terpotong oleh ayahnya.

Apa apaan ini, kenapa langsung bahas menikah. Lamaran saja sudah membuat gila, apalagi-- arggghh Batin luna menjerit.

"Ayah" Luna memanggil ayahnya dengan nada memelas, tapi tak digubris oleh sang ayah.

"Minggu depan" Ucap Reza mantap.
Membuat semua orang yang berada di ruangan itu melongo.

"Habislah kau Luna" gumam luna yang tidak dapat di dengar oleh siapa pun.

-----------------------------------

"Hayy.. Adik kecilku tidak lama lagi akan menikah" seru Prily sambil nyelonong masuk ke dalam kamar Luna.

Luna menoleh pada sang kakak yang sudah duduk diranjangnya.
Lalu luna pun ikut bergabung dengan sang kakak.

"Kak, aku merasa ada yang aneh pada Reza" Adu luna.

Ya, luna merasa ada yang ganjil di diri Reza.
Pertama, kenapa ia harus menikah dengan keluarga Darmawan.
Dan kedua, kenapa pernikahan nya dilaksanakan dalam tempo yang sangat cepat.

"Kau saja yang bernegatif thinking terhadapnya"

Merasa ucapan nya tak di respon oleh sang adik, prily pun mengangkat dagu Luna dengan jari nya.

"Ini baru awalnya, kau akan mengenalnya lebih dalam ketika kalian sudah menikah. Dan jadilah istri yang baik dan patuh" ujar Prily, lalu melenggang keluar dari kamar adiknya.

Setelah prily pergi, luna pun mulai membayangkan hubungan nya dengan Reza di masa yang akan datang.

"Huft, semoga aku bahagia bersamanya" Luna pun langsung berbaring, dan tak lama kemudian ia tertidur.


TBC!

JANGAN LUPA VOTE YAA'-'

Out Of BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang