Bukan Nadine namanya kalau tidak menyerah, walaupun terkadang ada sedikit kendala. Mungkin ini pertama kalinya ia mengalami sebuah perasaan yang unik, lagi pula dia masih duduk dibangku kelas 3 SMP. Masih ada kemungkinan untuk memikirkan masa depannya yang lebih cerah, bukan hanya untuk stak di masa sekarang dengan penuh pikiran tentang Radit.
Jam menunjukkan pukul 7 malam, Nadine telah menyelesaikan makan malamnya bersama keluarganya. Ia segera untuk menuju kamarnya melihat apakah ada notif yang masuk.
*Pesan masuk dari Radit: "Nadd" (18:50)*
"Hah ngapain sih dia? Tumbenan amat ngechat duluan" batin Nadine sambil bertanya tanya
Nadine: "Kenapa?" (19:05)
Radit: "Nanti mau nemenin gua?" (19:06)
"Lagi lagi tumbenan banget langsung bales chat, emang lagi butuh? Atau selalu butuh?" kata Nadine sedikit merasakan cuek
Nadine: "Buat apa?" (19:06)
Radit: "Begadang, gua mau nonton bola lagi ada yang seru nih" (19:07)
Nadine: "Ya boleh aja sih, mau sampai jam berapa nanti?" (19:08)
Radit: "Sengantuknya lu, lu cewe gabisa gua paksa 🙂" (19:08)
Nadine: "Iya deh iya Dit" (19:09)
"Demi lu deh Dit, gua lakuin buat nemenin lu. Ya emang kita temenan doank kan? Harus ikhlas untuk menjalani tanpa sebuah keterpaksaan" kata Nadine seraya menyalakan alarm jam 01:00 dan segera tidur.
***
"Yes! Akhirnya ada temen chat gua buat malem malem deh" gua teriak di dalam kamar
Sebenarnya tidak ada jadwal bola malam ini, tapi gua cuman ingin bisa begadang dengannya, sambil menunggu malam gua pergi untuk mendengarkan lagu lagu yang sudah disusun di playlist. Ya memang sih playlist yang ini isinya semacam lagu Indie, tergantung mood. Jam masih menunjukkan pukul 20:00, sepertinya masih lama buat menunggu gua pun memutuskan buat tidur lebih dulu.
"Jika restoran cepat saji itu bisa selalu ada untuk 24jam waktu semua orang, masa gua kalah dari restoran itu? Gua cuman pengen jadi yang selalu ada, kalo restoran itu 24jam nya buat semua orang, bedanya kalo gua cuman buat lu seorang aja."
***
*Alarm 01:00*
Nadine pun tersontak bangun dan ingat untuk menemani Radit. Tapi belom ada chat masuk darinya, akhirnya pun dengan terpaksa Nadine memulai pembicaraan.
Nadine: "Radittttt" (01:00)
"Oiii ditt" (01:01)
"Kemana sih si Radit, ngajakin duluan eh malah tidur nih jangan jangan" kata Nadine sedikit emosi, Nadine pun segera memutuskan untuk menelponnya.
***
*Free Call dari Nadine*
"Gila ni cewe bikin kaget aja fc jam segini" gua pun langsung mengangkat telponnya
"Buset ya lu ngajakin tapi malah tidur!" kata Nadine emosi
"Siapa bilang tidur, hahaha" ledek gua kepadanya, memang sih dari tadi sudah bangun tapi hanya ngedengerin playlist lagu saja.
"Malah ketawa, lagi nonton siapa lawan siapa sih?"
"Kagak ada jadwal bola Nad malem ini, cuman pengen begadang aja bareng lu. Ngetest kuat ga lu jadi cewe"
"RADIT, gua bangun demi lu sampai gua pasang alarm ternyata cuman di prank. Awas aja lu besok!" seketika emosi Nadine pun menjadi jadi.
"Yah Nad, emangnya kenapa gaboleh gitu nemenin chat jam segini. Lagi pula kalau gaada alasan jelas pasti lu gamau gua minta temenin Nad"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Rindu
Teen FictionJika kebanyakan kisah cinta, persahabatan, dan sebagainya lebih banyak dimulai kala masa SMA, berbeda dengan kisah ini yang bermula sedikit lebih dahulu, tetapi tetap mempunyai alur kisah yang sederhana tapi sangat menyentuh hati. Tentang memperjuan...
