' Chp. 001 ' ‐ Night

5.8K 193 12
                                    

Wanita itu berlari sambil sesekali menoleh kebelakang. Dia mencoba melarikan diri dari seorang pria yang horor baginya dan sialnya dia tampan. Walau begitu ia tidak goyah akan ketampanan pria itu. Ia terus berlari disepanjang jalan di salah satu komplek yang di sinari oleh lampu jalan warna kuning dan remang.

Suasana saat ini mencekam baginya, ia berharap ini hanya mimpi bukan sungguhan.

Ia tadi disekap oleh pria itu, entah motif apa yang membuatnya terpilih untuk disekap. Intinya dia harus berlari dan jauh dari pria itu.

Ia berlari sambil bercampur aduk emosi. Marah, sedih, takut, gugup menjadi satu. Sedangkan pria itu berlari dengan santai dan seakan akan agak diperlambat larinya itu. Pria itu berfikir bahwa kenapa harus ngotot untuk berlari kalau ujungnya ia mendapatkan miliknya (read: wanita itu).

"Nona Rickford, sampai kapan kau berlari hm?" Tanya pria itu.

Wanita yang dipanggil nona Rickford itu tidak menoleh, ia terus berlari, tatapannya lurus kedepan tapi ia membalas ucapan pria itu.

"Sampai kau berhenti mengejar diriku. Aku tidak kenal kau, tapi kau sok mengenalku dan... kau menyekapku tanpa alasan"

"Kau akan pingsan kalau berlari terus, jadi berhentilah"

"Kau yang berhenti brengsek"

Pria itu tidak membalas ucapan si wanita itu. Ia langsung berlari dengan sewajarnya dia yang nyatanya cepat dan bisa langsung menyusul si wanita itu. Saat sudah dekat pria itu langsung mencekal tangan kanan wanita itu lalu memegang erat kedua tangan itu. Mereka berhadapan. Wanita itu dengan wajah yang takut, gugup dan entahlah. Sedangkan pria itu menatap datar wanita didepannya itu.

"Aku mengenal mu nona, tapi sangat disayangkan bahwa kau tak mengenalku. Jadi mari kita berkenalan" ujar si pria sambil menunjukan seringainya.

Wanita itu mengerutkan dahi, memandang pria itu bingung.

"Halo nona, namaku Reddlov Fredzeeon. Dan senang bisa kenal dan bertemu dengan mu nona Sessya Rickford" ujar Ed sambil menunjukan seulas senyum yang tipis, bahkan itu tidak bisa dikatakan kalau itu senyum.

"Kenapa kau begini?" tanya Sessya

"Karena kau berbeda, spesial, dan kau milikku"

"Memangnya siapa kau, tolong lepaskan tanganmu dariku dan biarkan aku pergi. Sungguh aku sangat sangat tidak suka jika kau didekatku" Sessya meluapkan emosinya.

"Kau tau, kau akan mendapatkan dua hukuman. Satu, kau telah berkata kasar padaku. Dua, kau berteriak didepanku" ujar Ed dengan berteriak denga keras melebihi Sessya, serta dia yang memasang ekspresi menakutkan bagi Sessya.

Sessya merasa nyalinya menciut. Ia menatap Ed dengan mata sendu.

"Kenapa harus aku? Aku ingin bebas, bisa kah kau mencari yang lain selainku? Atau bisa kah kau tidak melakukan ini kepadaku dan kepada orang lain?" Ujar Sessya dengan lirih.

"Kau harap aku bisa melakukan itu? Dalam mimpimu nona, sekarang kau ikut aku. Kau menolak pun tak akan mengubah keputusanku" ujar Ed dengan keras.

Lalu mereka berdua masuk ke mobil milik Ed yang dikemudikan oleh supir Ed. Jangan tanya kenapa supir ini tau bahwa majikannya disini, karena jaman semakin canggih kan. Menemukan lokasi seseorang sangat mudah.

Sessya masuk ke mobil dengan dorongan Ed yang keras dan duduk di bangku belakang. Ia terus meronta. Ed sudah muak akan pemberontakan wanita itu lalu ia memukul bagian belakang wanita itu dan akhirnya Sessya pingsan.

"Setidaknya kau harus beristirahat, sebelum kau merasakan sesuatu yang hebat" Ujar Ed dengan smirknya. Ia membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.

------

Iell

Psycopath LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang