' Chp 005 ' - Meet

3.4K 127 7
                                    

Setelah makan Sessya kira ia akan di kurung lagi oleh Ed. Ternyata Ed mengajak ia pergi ke suatu tempat. Entah kemana ia akan di ajak. Sessya sudah mencoba bertanya tapi jawabannya adalah diamnya Ed.

"Apa kau akan memakai baju itu?" Tanya Ed sambil menghampiri Sessya setelah mengganti jasnya menjadi pakaian santai. Walaupun hanya memakai jeans biru dan kaos warna hitam polos, tidak membuat kadar ketampanan seorang Ed berkurang.

"Iya, memangnya kenapa? Ada masalah?" Jawab Sessya

Ed hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Baiklah, ayo kita pergi" ujar Ed sambil memegang tangan Sessya dan berjalan keluar.

Mereka pergi menaiki mobil kesayangan Ed.

Mereka pergi menaiki mobil kesayangan Ed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Bugatti Chiron-

(っ´▽')っ ♥

»«—»«—∆—»«—»«

Setelah menempuh hampir satu setengah jam, mereka akhirnya sampai di halaman sebuah gendung yang tinggi menjulang ke langit, warna abu-abu hitam mendominasi gedung tersebut.

Mobil ed memasuki basement gedung itu, lalu memarkirkannya. Ed turun dari mobil dan Sessya pun turun juga. Sessya mengedarkan pandangannya lagi. Keadaan basement ini gelap, hanya ada lampu berwarna kuning yang remang-remang menemani suasana yang hening.

Ed berjalan mendahului Sessya. Sessya yang dibelakang Ed sangat dipenuhi dengan tanda tanya dikepalanya. Sessya ingin menanyakan pada Ed mengapa ia dibawa kemari dan maksudnya apa ia diajak kesini. Tapi ia urungkan karena wajab Ed sangat tidak bersahabat. Oh come on memang wajahnya seperti itu, namun sekarang ia merasa aura Ed sangatlah negatif.

Mereka berdua sampai di depan pintu yang dijaga oleh dua orang berbadan besar dan berotot. Dibukakanlah pintu itu oleh kedua penjaga, dan terdengar suara berisik, suara dentuman musik. Ed melangkah masuk diikuti Sessya dibelakangnya.

Ruangan ini gelap dan sesak dipenuhi manusia yang mengenakan baju kekurangan bahan yang melenggak lenggokkan badannya mengikuti suara musik. Lampu gelerlapan, berwarna warni, suara dentuman musik itu sangat keras. Sessya sangat tidak nyaman dengan suasana ini.

"Jangan jauh- jauh dariku" ucap Ed dan menarik Sessya lebih dekat dan juga menggenggamnya.

Sessya sangat terkejut, Ed yang tiba tiba menggenggam tangannya ini membuat jantungnya berdegup kencang.

Mungkin hanya kaget, atau serangan jantung yang kecil, bukan kerena aku gugup disamping iblis ini kan? Ucap Sessya dalam hatinya.

Psycopath LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang