Chapter 6 : Fight for my way

2.9K 441 77
                                    

Yukhei berpikir akan pergi ke supermarket nanti untuk membeli beberapa barang, karena stok kebutuhan di rumahnya sudah mulai menipis.

Dan Yukhei juga akan mengajak Mark karena dia lihat-lihat, kerjaan Mark itu hanya di rumah terus. Mungkin Mark juga butuh melihat dunia luar sana, pikir Yukhei.

Mereka membeli beberapa barang. Mark tidak minta dibelikan apapun oleh Yukhei, karena tidak mengerti benda apa itu atau benda apa ini. Yukhei menyadari tentang hal itu, jadi dia banyak menawarkan benda-benda yang belum pernah Mark lihat sebelumnya. Mark hanya akan mengangguk kalau tertarik, dan akan menggeleng kalau tidak tertarik.

Setelah itu mereka pergi ke kasir untuk membayar barang belanjaan mereka. Petugas kasir itu menyerahkan kembalian dan juga beberapa lembar karcis undian.

Yukhei mendapatkan 4 karcis karena dia telah berbelanja lebih dari 200 ribu. Biasanya Yukhei akan membuang karcis undian yang dia dapat karena tahu tidak akan menang, tetapi karena hari ini dia–mungkin–agak kurang kerjaan, jadi Yukhei mau mencoba mengundi di kios yang dekat dengan supermarket.

Kesempatan pertama, Yukhei mendapat bola biru yang hadiahnya adalah tisu bungkus. Kesempatan kedua, dia mendapat bola biru lagi. Dan pada kesempatan ketiga Yukhei sudah mulai malas–karena merasa telah membuang waktunya. Apakah memang dari awal, semua bola undian itu berwarna biru?

Dan saat Yukhei memutar bola untuk yang ketiga kalinya, yang keluar bukan lah bola berwarna biru melainkan bola berwarna merah.

"Woah, merah–"

"SELAMAT! KALIAN MENANG HADIAH UNDIAN KETIGA YAITU 2 TIKET MASUK KE CHILDREN'S GRAND PARK."

"Kau lihat itu, Mark? Sepertinya aku dilanda keberuntungan setelah kau datang!"

Menurut Mark, di setiap langkah Yukhei sepertinya disertai dengan kebahagiaan, terlihat dari bagaimana cara Yukhei berjalan di sebelahnya. Mark hanya membalas Yukhei dengan mengangguk-anggukkan kepalanya antusias.

Sebenarnya Mark tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Mark tahunya hal itu pasti sesuatu yang positif sampai dapat membuat Yukhei kegirangan begitu. Jadi pada akhirnya Mark ikut bersenang ria saja dengan Yukhei. Soalnya kalau Mark bertanya, nanti dia malah akan menghancurkan suasana yang menyenangkan ini. Jadi terpaksa Mark hanya akan diam saja.

"Hmm tanggal di tiket ini tanggal 7, artinya hari minggu ini. Tenang saja, pasti kuajak kau, deh, Mark!"

Sekali lagi Mark hanya membalas Yukhei dengan mengangguk-angguk antusias–karena tidak tahu akan dibawa kemana dia minggu nanti.

***

Sampai hari minggu pun, Mark masih belum berani bertanya kepada Yukhei. Mark pikir, biar saja dia tahu nanti.

Yukhei meminta Mark supaya memilih baju yang agak bagus sedikit dari pada kaos yang sehari-hari Mark pakai. Karena pada dasarnya dari kemarin Mark selalu meminjam baju Yukhei, hari ini Mark juga akan meminjam baju Yukhei lagi. Tetapi kali ini yang Mark pinjam adalah kemeja biru langit milik Yukhei. Sedikit kebesaran tetapi setidaknya cocok untuk Mark.

Yukhei sangat bersemangat, katanya sudah lama sekali dia tidak pergi ke sana. Cara Yukhei mengatakannya menbuat Mark berspekulasi kalau tempat itu pasti akan sangat menyenangkan.

Mereka berdua pergi menggunakan bus. Yukhei tidak dibolehkan ayah dan ibunya menggunakan mobil. Karena waktu diajari ayahnya untuk menggunakan mobil, Yukhei pernah menabrak pagar tetangga sampai harus mengganti rugi, sekaligus memperbaiki kerusakkan mobil ayahnya. 

[Stopped] Turquoise ; LuMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang