Bab 3 : Kisah

160 25 0
                                    

"Oh gituu... Kasian banget si Iqbaal. Sakit hati ini jugaa." (Namakamu) mengangguk-angguk, sambil menunjukan wajah alay nya, setelah mendengar pemaparan Steffi yang panjang x lebar x tinggi.

"Gilaaa, bego juga si Iqbaal yak. " Norma menimpali.

"He'eh, gue nya juga nggak nyangka." Balas Salsha mengangguk-angguk dan tiba-tiba nyambung kayak selang air.

"Yaudah, gue sama Salsha balik dulu yah, udah mau maghrib nih." Steffi bangkit dari kursinya kemudian di ikuti Salsha.

"Okee, daahhh." jawab (Namakamu) sambil melambaikan tangan.

💦💦💦

"Fyuuh."

(Namakamu) menghela napas, sambil menghempaskan tubuh kekasur King size nya itu.

"Capek juga telinga gua ndengerin orang cerita doang."
.
.
.

"Eh kasur, kamu kok lembut banget sih sama aku ? Kamu sayang sama aku ya?" (Namakamu) memulai monolognya yang ngaco. Sambil mengusap-usap permukaan kasur.

"Kamu tau ya, kalo aku lagi pengen di bikin nyaman?"

"Cieee kamu perhatian nih sama aku."

"Aduh, jangan-jangan aku jatuh cinta sama kamu kasurku sayang."

Belum sempat lama-lama (Namakamu) sayang-sayangan sama kasurnya. Terdengar knop pintu terbuka.

"Efek kelamaan jomblo (Nam)? Dari tadi gue dengerin dari depan pintu, lo nya ngaco mulu."

"Eh." (Namakamu) terkesiap sambil mendelik, kayak liat Blue film.
*hahaha becanda.

"Dah sono mandi, jangan ngaco mulu. Jadi Orang gila lo nantinya. Gue mana mau punya adik gila kaya lo?"

"Uluh-uluh, kakak perhatian banget, makin sayang sama kakak deh." Ucap (Namakamu) sambil berhambur kepelukan Varo kakaknya yang Guanteng 17x Guanteng, saingannya mimiperi yang syantik 17x syantik.

"Idih, buruan mandi sono. Badan lo bau banget." Perintah Varo sambil sedikit mendorong tubuh mungil (Namakamu).

"Iya iyaaa, kakak ku yang ganteng." (Namakamu) sambil melepas pelukan nya untuk Varo.

"Dahhh kakak, Inces mau mandi dulu biar syantik." Ujar (Namakamu) , sambil menyambar handuk di gantungan dan berjalan menuju kamar mandi pribadinya.

"Adik somplak." Varo terkekeh.

💦💦💦

🎶Emang lagi syantik, tapi bukan sok syantik, syantik syantik gini hanya untuk dirimuuuuhhh🎶

(Namakamu) bersenandung meniru gaya nurrani_r sambil menuruni tangga. Varo yang sedang menyantap makan malamnya, kemudian memperhatikan (Namakamu) tersenyum kecil melihat tingkah adiknya yang selalu ceria. Varo tau di balik cerianya (Namakamu) sebenarnya sudah ada pahatan luka dihatinya.

" Yuhuu, kak Varo ngelamun terus." Ucap (Namakamu) seraya melambaikan tangannya dihadapan Varo.

"Eh, iya. Nih Bunda udah bikinin Ikan Bakar kesukaan lo." Jawab Varo sambil menyodorkan piring berisi 1 ikan bakar besar yang masih hangat.

"Hemmm. Aromanyaaaa, menenangkann."

"Yaelah, kayak iklan pengharum ruangan lo."

"Aku?"

"Iyalah siapa lagi kalo bukan lo."

"Ha? Jadi duta shampo lain?."

"Rese lo."

HOPE with Idr (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang