Bab 4 : Pertemuan dan fakta

143 25 2
                                    

"Braak."

"Aww." (Namakamu) menabrak seorang pria. Kepalanya membentur dada bidang pria itu. Tanpa sengaja ,(Namakamu) menyentuh perut pria di depannya, dan merasakan sesuatu, perut itu sepertinya... Sixpack. (Namakamu) masih dalam posisi yang sama. Ia menghirup aroma maskulin dari tubuh pria itu. Membuatnya nyaman, sejurus kemudian (Namakamu) mendongak dan menatap pria itu.

"Iqbaal?" desisnya.

(Namakamu) menjauhkan jaraknya dengan Iqbaal. Iqbaal pun menatapnya terkejut juga heran. (Namakamu) menatap Iqbaal dari ujung kepala hingga kaki. Kemeja putih panjang yang dimasukan, celana panjang hitam kedodoran, kacamata bulat, dan satu lagi, rambut belah tengah.

"Ngapain lo disini?" (Namakamu) lebih dulu membuka suara.

"Ak-aku, cuma jalan-jalan." jawab Iqbaal sambil menunduk.

"Lo kenapa sih nunduk terus kalo gue ajak bicara. Iya-iya, gue tau gue pendek. Tapi jangan rendahin gue gitu dong." Ucap (Namakamu) sedikit membentak.

"Enggak gitu maksutku. Ehm- aku , pergi dulu. Maaf ganggu kamu."

Iqbaal pergi kearah berlawanan dengan (Namakamu), baru 6 langkah Iqbaal berjalan. Tangannya dicekal oleh (Namakamu). Iqbaal membalikan posisi tubuhnya menghadap (Namakamu).

"Eh, seenaknya lo minta maaf sama gue dan pergi begitu aja. Gue masih marah sama lo, lo nggak lihat hp gue ikut jatuh dan sekarang mati, dan gue nggak mungkin lepasin lo, sebelum 1 syarat."

"Syarat? syarat apa?"

"Ehmm, biar gue pikirin dulu." (Namakamu) berpikir sambil mengetuk-ngetuk dagunya.

"Eh, gue minta nomer WA lo aja deh, gue belum kepikiran. Nanti gue bakal WA lo." Ucap (Namakamu) sambil merebut ponsel Iqbaal yang berada di tangan kanan nya.(Namakamu) menekan tombol untuk menghidupkan ponsel tersebut.

Deg,

Layar ponsel tersebut menampilkan wajah seorang gadis cantik berambut sepunggung tersenyum manis, dan menampilkan jajaran gigi nya.

"I-ini siapa?."

Iqbaal terperanjat dan menyadari bahwa ada foto gadis cantiknya disana. Gadis yang membuatnya berubah, membuatnya frustasi, namun juga membuatnya tersenyum dalam sakit.

"Bukan siapa-siapa, kamu ngga perlu tau." Dengan cepat Iqbaal merebut ponselnya dari (Namakamu). (Namakamu) nampak masih terkejut, dia memandang tangannya yang tadi memegang ponsel Iqbaal, walaupun ponsel itu sudah di ambil kembali oleh sang pemilik.

"Nih nomor WA ku." Iqbaal memberikan selembar kertas kecil bertuliskan angka yang berjajar, di tangan (Namakamu) yang masih dalam posisi terkejut.

"Eh, iya iya."

💦💦💦

🎶"You here, there's nothing i fear. And i know that my heart will go on. Once more you open the door. You are safe in my heart and, my heart will go on and on."🎶

(Namakamu) menari-nari di dalam kamar sambil menyanyikan Ost. film Titanic yang berjudul My Heart Will Go On. Ia pun menggengam sebotol minuman teh yang ia jadikan sebagai mic, sambil melompat-lompat layaknya menari ballet.

"Astagfirullah hal adzim. Astagfirullah hal adzim." Bunda Asih mengelus dada melihat perilaku anak perawannya. Baru saja ia akan menyuruh putrinya untuk tidur. Karena teriakan lagu itu membuat nya susah terlelap.

"Qerja lembur bagai Quda." (Namakamu) malah menyanyikan iklan ramayana, setelah mengetahui bundanya berdiri di ambang pintu. (Namakamu) yang sedari tadi berdiri diatas kasur pun, berjingkat menghampiri bundanya kemudian menyolek dagu bundanya, dan kemudian melanjutkan lagunya.

HOPE with Idr (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang