Bab 7 : Memulai

139 24 6
                                    

Jari - jari mereka bersatu, menjadi sebuah genggaman. Genggaman mereka kuat seolah tak ingin saling melepas. Pandangan mereka berbinar. Langkah mereka mantap. Iqbaal, hari ini dia menjadi dirinya yang dulu, bersama seorang gadis di gengamannya. Mereka berjalan bersama menyusuri koridor.

"Itu siapa yang barengan sama (Namakamu)?"

"Wih gila, ganteng banget."

"Kok kaya Iqbaal ya?"

"Jangan jangan mahluk astral menyerupai Iqbaal."

"Hei guys, itu beneran Iqbaal, lihat nametag nya."

"Wah iya, itu Iqbaal."

"IQBAAL."

"IQBAAL."

"IQBAAL."

"Ya ampun, pangeranku."

"Baal, sini main sama dedeq Baal."

"Kak Iqbaal mau jadi pacar akyu nggak?"

"Baal sini woy."

Sorak sorai dari para penduduk sekolah mulai menggema. Perpuluh - puluh paparazi menangkap potret mereka.

"Tuh kan, udah mulai ganjen." Iqbaal berbisik ditelinga (Namakamu).

"Tenang ada gue." (Namakamu) tersenyum tipis menatap Iqbaal didepannya.

Cekrek.

Cekrek.

Cekrek.

"Co cweet nih."

" Iya, gue juga dapet fotonya."

"Kalo tau gini. Gue embat duluan harusnya. Goblok aing."

"Wuuu, Couple goals guys."

Iqbaal dan (Namakamu) terus berjalan melewati koridor tanpa menghiraukan sorakan warga sekolah. Dan sekarang merekapun telah sampai didepan ruang kelas (Namakamu). Anne dan Norma pun ada di depan ruang kelas tersebut, karena terusik kegaduhan siswa.

"Gue masuk duluan ya, jaga diri lo baik-baik. Tahan godaan ya Baal." (Namakamu) tersenyum tipis sambil membelai tangan Iqbaal yang masih ada di gengamannya.

"Oke (Nam). Makasih buat semuanya. Gue akan berusaha buat, lo." Iqbaal pun membalas senyuman (Namakamu).

Genggaman tangan mereka terlepas, namun hati mereka sudah terikat. Hati mereka tulus tak berdusta, sebab rasa itu muncul secara tiba-tiba.

Iqbaal melanjutkan perjalanan nya menuju kekelasnya. Sendiri tanpa (Namakamu). Di iringi teriakan siswi ganjen di sekolahnya.

💦💦💦


"Lo apain si Iqbaal? lo bacain mantra apa kelinci lo?" Norma bertanya pada (Namakamu) dengan nada penuh selidik.

"Gue buat dia kembali ke dirinya sendiri." (Namakamu) menopang dagunya diatas meja.

"Maksut lo?"

"Huh, kalian pasti masih inget cerita Steffi kan ?"

"Inget lah, jadi maksut lo, lo bantuin Iqbaal buat lupain Vanesha?" Anne membuka suara.

"Yup. So alright."

"Lo yakin?"

"Yakin seratus persen Anne." (Namakamu) menangguk mantap sambil tersenyum. "Lagian gue juga udah lama jomblo." Sambungnya.

"Jadi, lo mau jadiin Iqbaal pacar lo?"

"Gatau Ma, tapi gue ngerasa nyaman kalo lagi sama dia."

"Serah lo (Nam), kalo keputusan lo, lo anggap bener, kita sih dukung aja ya ma?"

HOPE with Idr (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang