.
I've had this dream so many times
The moments we've spent has passed and gone away
Could there be an end to this?
What I'm feeling deep inside
You know, there's no looking back
.
Saking banyaknya waktu yang terlewati begitu saja, Bbas sampai tidak tahu sampai mana ia menghitung berapa lama -dari malam itu hingga detik ini. Fans meeting di Jakarta malam itu adalah event paling mengerikan yang pernah Bbas hadiri. Godt meninggalkannya di tengah acara dan Bbas tidak diberi tahu terlebih dahulu soal itu sebelumnya. Tidak oleh pihak acara maupun dari Godt sendiri. Begitu mendadak, wajah syoknya mungkin sangat kentara untuk dilihat sebagian orang yang menghadiri acara itu.
Malam itu juga mungkin adalah malam dengan durasi menangis paling panjang dan paling jujur setelah selesai acara. Tidak hanya menangis haru, tetapi juga tangis yang lain -sakit, hingga ia terlelap setelahnya di penginapan.
Dan setelahnya hari-hari berjalan sebagai mana mestinya, Bbas kira kemarin itu hanya salah satu kerikil yang akan berlalu jika ia melewatinya seperti biasa, dan ia akan menemukan jalan yang lebih baik setelahnya. Namun ternyata tidak.
Jauh-jauh hari selepas kenangan tak mengenakan itu, Bbas sering kali menemukan bimbang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Tawa tak lepas, senyum kaku, dan beberapa kali terciduk tengah melamun -yang mungkin hanya dirinya sendiri yang merasa. Syukurlah..
Memang ada saatnya pekerjaan, rekan, dan keluarganya membuat ia lupa. Namun bukan berarti Bbas benar-benar lupa, pemikiran itu hanya akan tinggal disana lebih lama -di hatinya, dan itu menyebalkan.
Perasaan Godt yang penuh ragu-ragu untuknya, padahal sudah bisa Bbas tebak -jelas sekali. Belum lagi, ini tak lama dari pria besar itu putus dari kekasihnya. Putus ya? Bbas kurang yakin sebenarnya. Tapi iya saja agar hatinya terasa lebih ringan. Bbas tidak mau hadir diantara dua orang yang memiliki hubungan, Bbas tidak mau menggunting dalam lipatan.
Namun ada kalanya perasaan Godt yang ragu-ragu menular padanya. Padahal sebelumnya Bbas yakin, dirinya dan Godt sudah menanam benih sejak mereka bertemu di tempat casting hari itu. Kadang Bbas pesimis, semua adegan intim yang mereka lakukan on camera maupun behind the camera -seperti di kamar penginapan dan di tempat-tempat pribadi lain misalnya -semua hanyalah untuk membangun sebuah chemistry. Tidak ada perasaan yang Godt taruh disana, sedangkan Bbas terlalu terlena untuk menyadari.
Bagian mana yang bisa ku sebut cinta?
Bbas ingin sekali bertanya, phi kita ini apa?
Tapi Bbas tak pernah berani. Lebih tepatnya Bbas belum berani mendengar jawaban dengan kemungkinan terburuknya.
Dan Godt tak pernah menjelaskan.
Meskipun Bbas yakin, phi Godt-nya itu menyadari keresahan yang ia rasakan. Godt itu pendengar yang baik, tapi bukan pembicara yang baik.
Mungkin sudah saatnya semua ini menjadi jelas. Bodohnya Bbas, seharusnya dari situasi sekarang ini ia sudah bisa mengerti. Terlepas bentuk perasaan seperti apa yang akan Godt berikan padanya, keadaan dan pihak lain tidak akan membiarkannya terjadi begitu saja, 'kan? Seperti yang sudah-sudah.
-
"I hate that I'm still hoping"
Regard, Tooru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glassy Sky
FanfictionGodtBass Songfic "Suddenly the truth will change the way we fall" Song by Yutaka Yamada Main Cast: - Godt Ittiphat Thanit - Bass Suradet Piniwat