Reffrein

353 43 22
                                    

.

Glassy sky above

As long as I survive

You will be part of me

Glassy sky the cold

The broken pieces of me

.


Katanya hari ini akan hujan.

Bbas bergegas masuk ke gedung dimana kondo miliknya berada sambil melambai singkat kepada seseorang di dalam mobil yang menjadi supirnya hari ini. Ia bersumpah akan menangis jika sepatu kesayangannya sampai terkena cipratan air hujan. Sesampainya di depan pintu, sembari disibukan dengan kunci ditangannya, Bbas membuang nafas tertahan berusaha menyembunyikan dadanya yang terasa berdebar.

Bbas menyadarinya, ada orang yang mengikutinya sejak ia memasuki lift tadi. Yang kini seseorang itu tengah berdiri bersandar di samping pintu, memperhatikannya.

Tuan besar Godt Itthipat Thanit.

Pintu terbuka, Bbas masuk tanpa –berusaha –memperdulikan pemuda tinggi yang juga ikut masuk padahal tidak dipersilahkan.

"kapan mae kemari? Ruaganmu rapi sekali"

"aku yang membersihkannya"

"benarkah? Wow istri idaman"

Orang yang dimaksud mendelik tajam dari tempatnya berdiri, untung saja sepatu yang akan ia simpan ke tempatnya tidak jadi ia lempar tepat ke wajah tampan pemuda yang kini sedang santai duduk di sisi tempat tidurnya.

"lakukan saja apapun sesuka phi, aku mau mandi dulu"

Mendapat lampu hijau, Godt tersenyum meski diabaikan karena Bbas sudah masuk ke kamar mandi terlebih dahulu. Perlahan senyuman yang tadinya tulus milik Godt luntur berganti miris. Lagi pula ia memang tak berharap banyak Bbas akan menyambut kedatangannya dengan suka cita seperti biasa. Sikap Bbas yang dingin seolah menamparnya.

Sudah sukur diizinkan masuk dan tidak diusir.

Orang berhati malaikat mana yang mau menerima pemuda yang sudah ­diputuskan dan hampir 2 bulan tidak ada kabar, lalu tiba-tiba datang tanpa dosa bersikap semuanya baik-baik saja –kecuali hati malaikat milik Bbas. Padahal Bbas bisa memakinya tadi di dalam lift, menamparnya, mengusir dan mendorongnya pergi dengan kata-kata kasar. Namun, Bbas justru ikut beracting seolah tak terjadi apa-apa dan membiarkannya mengikuti bahkan mengizinkannya masuk.

'Bbas akan berusaha menganggap tidak ada yang terjadi diantara kita'

Godt tersadar, mungkin ini maksud dari kata-kata Bbas.


Hujan akhirnya turun, pemuda tinggi itu mengintip warna langit dari jendela dengan sekaleng minuman kopi dengan merk kesukaannya. Di lemari pendingin Bbas ada beberapa kaleng, padahal setahunya Bbas tidak terlalu suka dengan produk kopi merk itu. Hati Godt mendadak membesar. Karena dirinya –kah?

Godt tertegun menatap langit. Awan yang warnanya keabuan ia pikir akan segera mengikis sore nanti.

Semoga nanti malam cuacanya bagus. Godt tidak tahu atas dasar apa, tapi sepertinya jalan-jalan di malam hari akan sangat menyenangkan –tentu saja bersama Bbas. Beberapa detik kemudian, harapan itu pupus dalam hati. Memangnya mereka bisa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Glassy SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang