Pengobat Cinta

17 2 0
                                    

     Aku berlari kebawah, ya rumahku bertingkat dan kurasa lelah sekali jika sehabis pulang sekolah harus memanjat ke kamarku yang berada di atas.

     Kulihat Mama sedang mengobrol dengan seorang pria yang kurasa tidak jauh dari umurku sadang duduk di ruang tamu, aku sebenarnya tidak mau mengganggu tetapi aku penasaran.

     Aku duduk di sofa samping Mama dan memberikan kode. Alisku ku gerakkan pada pria itu, tetapi mataku tentu saja tetap melihat Mama.

     "Disha, kok kamu keluar kamar sih? Nanti drop loh. Terus Elang mana?"

     Aku terdiam sedetik saat mengetahui nama si jahe itu adalah Elang. Aku kembali memainkan alisku.

     "Oh.. Kenalin nih, ini Om Natra. Orangtua dari temen kamu, Elang."

     What? Masih muda gini udah punya anak bongsor? Patut aku apresiasi.

     Dipikir-pikir kok nama Papanya jauh banget ya sama anaknya. Kenapa Papanya bukan Japati? Kan anaknya Elang. Patut dicurigai nih.

     "Om, om pasti nemuin Elang di jalan yah?" Ucapku frontal.

     "Disha! Kamu apa-apaan sih? Gak boleh gitu, gak sopan. Mendingan sekarang kamu ke dokter diantar sama Elang." Mama sedikit membentak lalu mereda lagi.

     Sebenarnya memang tidak enak, tetapi itu memang langsung keluar dari mulutku. Aku melirik wajah Om Natra, wajahnya sedikit takut tetapi setelah itu langsung tersenyum.

     Elang turun dari atas tangga, sambil memegangi tengkuk lehernya dan tangan kirinya masuk ke saku celananya. Sok keren. Pikirku.

     "Ya, Disha.. Kamu harus cepet ke dokter. Lang ayo cepat antar Disha." Ucap Om Natra setelah melihatku.

Beberapa menit kemudian aku dan Elang masuk kedalam mobil.

     "He, baju Lu basah tuh, ganti dulu napa. Hujan ya tadi?"

     "Iya, hujan aer jahe. Puas kamu?"

     Elang menancapkan gas mobilnya ke apotek terdekat.

     "Eh, kok apotek sih? Hei! Denger gak sih ini orang budeg nya setengah gosong." Aku mengikuti Elang keluar mobil dan masuk kedalam apotek.

     Lonceng di atas pintu berbunyi saat Elang membukanya. Udah kaya toko kue aja. Aku menoleh ke arah kiri dan melihat seorang pria. Dokter sepertinya, dengan alat yang entahlah apa namanya yang biasa Dokter gantungkan di lehernya untuk memeriksa detak jantung. Dia menghampiri Elang sambil tersenyum ramah.

     Pria itu memiliki rambut pirang yang sedikit mengilap, kulitnya putih dan bersih.

     "Elang, eh dia siapa? " Kata dokter itu sambil tersenyum lebih ramah lagi saat melihatku.

     Kurasa aku akan pingsan ditempat. Wajahnya mirip artis korea Min Le Ho itu loh.

     "Ah udahlah, dia temanku. Ada obat untuk ini?" Elang menunjukan luka memarnya pada Dokter itu.

     "Ah tenang aja, itu cuma luka kecil. Sebentar." Dokter itu pergi ke belakang sebentar dan kembali dengan membawa obat.

     "Makasih ya, Rey." Elang tersenyum dan kami langsung kembali ke mobil.

     Dokter itu berlari ke mobil Elang.

     "Hei, namaku Reyfa. Ini kartu namaku. Hubungi aja kalo ada perlu." Dia memberikan kartu namanya padaku dan kembali kedalam apotek sambil tersenyum manis.


Gajelas, ah itu sudah biasa ehehe
Don't forget for itu yah .. Itu tuh itu..  Dukungan dari kaliaan 😅 .. Sangat berharga 😉

    

You Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang