Chapter 4|| Can't get rid of

1.5K 63 11
                                    

WARNING 18+ this part have a lot of mature content. jadi pembaca yang bijak yaa.

happy reading.

...

Tamara menghela nafas lalu menoleh pada William "buka pintunya sekarang" ucap Tamara tegas mencoba bersabar.

William menggeram tatapannya berkilat menatap Tamara.

Dengan gerakan cepat Will sudah mengukung Tamara, pernafasan Tamara terhenti William begitu dekat dengannya, Tamara ingin mendorong William namun tubuhnya kaku, dirinya seperti seekor kucing yang tak berdaya terpojok oleh kuasa seorang William

William menggeram tatapannya berkilat menatap Tamara. Dengan gerakan cepat Will sudah mengukung Tamara, pernafasan Tamara terhenti, William begitu dekat dengannya, Tamara ingin mendorong William namun tubuhnya kaku, dirinya seperti seekor kucing yang tak berdaya terpojok oleh kuasa seorang William.

Mata mereka bertemu lalu tatapan Will berpindah pada bibir seksi Tamara, semakin dekat hingga bibir Will mencapai bibir tamara dan mengecupnya lama, Tamara melotot kaget. Bukan hanya itu sekaranng bibir Will malah bergerak lembut di bibir Tamara, Tamara merasakan sensasi aneh pada tubuhnya apakah ini rasanya berciuman? Sungguh Tamara baru pertama kali merasakannya.

Tamara terbuai tanpa sadar mengalungkan lengannya di leher Will lalu ikut membalas ciuman memabukkan itu, William menyeringai dalam ciumannya, Will menarik tubuh Tamara untuk duduk di pangkuannya semakin memperdalam ciuman mereka, tamara seperti melayang tangannya bergerak meremas rambut William, decapan mereka memenuhi mobil membuat suasana menjadi semakin panas.


Tangan Will mengusap punggung Tamara lalu bergerak turun dan meremas lembut pinggul Tamara, ciuman Will berpindah ke leher Tamara membuainya disana, enghh... Tamara mendesah, William menggeram dia menginginkan lebih, Tamara terengah-engah berpegangan pada bahu William, tangan nakal Will menurunkan baju Tamara lalu dengan rakusnya Will menciumi bahu mulus gadis itu, Tamara terus meremas rambut William yang sudah mulai basah.

Desahan kedua Tamara lolos ketika Will menciumi bagian dadanya. tiba-tiba kesadaran menghampiri Tamara dan segera saja gadis itu mendorong tubuh will sekuat tenaga hingga ciuman mereka terlepas.


Tamara terengah-engah dadanya naik turun, sebelah tangannya berpegangan pada dashboard.

Will menikmati pemandangan di depannya dengan tamara yang terengah-engah, bibir yang membengkak karna cumbuan Will dan rambut gadis itu yang berantakan juga baju bagian atas Tamara yang masih terbuka menampilkan bahu dan belahan dadanya, sungguh pemandangan paling erotis bagi William.

Sejenak Tamara terdiam gadis itu ingin menangis baru kali ini ia dibuat sekacau ini oleh seorang pria. Tamara memang jarang berhubungan dengan laki-laki bahkan tidak pernah. dan sekarang Will adalah pria yang mencuri ciuman pertamanya.

Tamara secepatnya keluar dari mobil William dan menaiki taxi yang berhenti tepat di depan gadis itu. Tamara mencoba menenangkan emosi dan jantungnya. Dia sangat marah pada William.

'beraninya kau William! ' Tamara mengepalkan tangannya dengan kuat.

Tamara sangat tidak suka bertemu lagi dengan William. dia benci jika pria itu masuk dalam kehidupannya. William adalah pria paling arogan yang pernah dia temui. Tamara membenci William sejak dulu dan sekarang Tamara bertemu dengannya dan hal itu membuat Tamara semakin membenci William berkali-kali lipat.

Sial! Tamara bahkan dengan gampangnya terbuai oleh ciumannya. mau bagaimanapun Tamara tidak ingin bertemu lagi dengan William. Will hanyalah pria brengsek yang suka menyakiti hati wanita dan Tamara tidak akan menjadi salah satu dari wanita itu.

I'm Yours Mr. RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang