Chapter 5 || His Plan

557 40 8
                                    

Update!

Chapter sebelumnya...

"you're so beautiful, tamara" ucap Will dengan suara paling sensual yang pernah kudengar.

Aku semakin merapatkan tubuhku pada Will, dia melilitkan tanganya pada tubuhku dan menarikku mendakat, dadaku menyentuh dada Will. dan suara ketukan pintu terdengar.

Aku segera menyingkir dari pangkuannya Will lalu memakai kembali bajuku yang tergeletak di lantai. aku terkejut melihat beberapa kancing bajuku telah rusak.

"Tam... apakau didalam?"

god... itu Samuel.

...

     Tamara berdecak memilih untuk tidak memakai bajunya kembali. Saat ini dia hanya menggunakan atasan bra di hadapan William. Terkejut bukan main ketika mengatahui sesesorang di balik pintu adalah Kakaknya. Tamara memerintahkan William Bersembunyi yang langsung di tolak mentah -mentah oleh lelaki itu.

"Untuk apa aku melakukan itu? Aku tidak mau."

Tamara menetap kesal William lalu berjalan ke arah pintu. Membuka sedikit pintu kamarnya untuk mengintip Samuel.

"Tam. Aku ingin berbicara sesuatu." Ucap samuel begitu pintu sedikit terbuka, lelaki itu mencoba masuk.

"Hey, Biarkan aku masuk." Decak Samuel karna Tamara terus menahan pintu kamarnya.

"Kak, aku sedang tidak memakai baju. Kakak tunggulah dibawah."

"Kenapa memangnya. Waktu dulu kau biasanya juga tidak memakai baju di hadapanku."

Tamara menggeram"Kak Sam! Jangan samakan aku dengan yang bocah dulu. Aku sekarang telah dewasa. Aku juga butuh Privasi."

"Kenapa kau jadi begitu cerewet Tamara. Biarkan aku masuk." Samuel masih terus mendorong mencoba masuk.

"Kak kau tidak boleh masuk ke kamar orang ketika pemiliknya tidak mengizinkan mu. Apa kau tidak tau hal itu?" Celetuk Tamara. Gadis itu mendengar tawa tertahan William di belakangnnya. Tamara menatap tajam William 'What?'.

"Tam? Apa kau sekarang sudah punya rasa malu terhadapku."

"Tentu saja aku punya. Lebih baik kakak pergi sekarang. Nanti aku akan menyusul." Tanpa basa basi Tamara menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Tamara bernafas lega kala mendengar langkah kaki Samuel yang bergerak menjauh.

Tamara menatap tajam William. "Sekarang, bisakah kau keluar dari kamarku?"

Tamara melipat tangan di depan dada sehingga membuat dadanya sedikit membusung.

Gerak gerik Tamara tidak luput dari perhatian William .

Will menggeram."Don't do that, Tamara."

"Do what?" Tanya tamara bingung.

Ketika menangkap kemana arah tatapan Will. Tamara langsung menutup area dada nya, Oh no.

"Will. Bisakah otakmu itu tidak berpikir kotor sekali saja?" Tamara mencari cari baju di lemari. Lalu gadis itu memakainya dan kemudian berbalik menatap will yang entah bagaimana sudah berdiri menjulang di hadapannya.

"Salahkan dirimu yang selalu membuatku berpikir seperti itu, Baby." Goda William berjalan mendekati Tamara. Seringai muncul di wajah tampannya.

"Aku tegaskan lagi padamu. Don't call me baby!" Desis tamara menatap marah pada William.

William tersenyum geli kala menangkap raut marah Tamara. Menurutnya itu lucu. Tamara layaknya seekor kucing yang sedang marah pada majikan.

"Well...aku akan memanggilmu sesuka yang ku mau tamara... sweetheart, honey , baby or darling. whatever I want. karna sekarang ataupun nanti, aku pastikan kau akan berakhir di ranjangku"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Yours Mr. RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang