15

8.7K 625 29
                                    




















"Uuuhgggg....."

Lenguhan kecil itu keluar dari mulut Jungkook,  perlahan kedua matahya mulai terbuka, hampir 5 jam lamanya Jungkook tak sadarkan diri setelah operasi cesarnya.

Ya....suatu ke ajaiban Jungkook dan bayinya selamat. Berkat kehendakNya apa yang di prediksi oleh dokter itu tak terjadi, walaupun masih dengan keadaan yang sangat lemas dengan selang infus di tangan dan selang oksigen yang bersarang di hidungnya. Jungkook berhasil bertahan.

Yang pertama kali di lihat Jungkook adalah wajah Taehyung yang sekarang tepat berada di hadapannya, Jungkook bisa merasakan tangannya di denggam erat oleh pria yang kini masih setia memandangnya dengan tatapan yang tak bisa Jungkook artikan, senangkah atau...

" Kau sudah sadar....Jungkook ah..." Taehyung mengusap seurai lembut hitam Jungkook.

Jungkook mengangguk.

Dia meringis saat merasakan nyeri di bagian perutnya,  sadar akan keadaanya Jungkook mencoba berbicara.

" Di....mana...aa...nakku..." ucapnya terputus akibat tenggorokan yang di rasa sangat kering.

" Kau tenang saja, dia selamat sekarang di ruangan bayi."

" Bagaimana keadaamu Jungkook" kali ini Jimmin yang bertanya. Jimmin masih setia menemani Taehyung menunggu Jungkook sadar.

" Aku baik...baik saja...," masih dengan suara terputus.



Tak lama pintu kamar rawat Jungkook terbuka, terlihat seorang perawat membawa seorang bayi di gendongannya. Lalu menyerahkannya pada Jungkook.

" Ini bayi anda tuan, dia laki laki dan sangat tampan "

Seketika Jungkook bergerak ingin mengubah posisinya, dia ingin duduk. Taehyung membantu Jungkook agar bisa duduk dengan posisis nyaman.

Tangannya terulur menerima bayi itu.

Tak bisa si ungkapkan dengan kata kata betapa bahagianya Jungkook,
Tak henti dia menciumi pipi gembil yang mirip pipinya itu.

Cup di pipi kiri

Cup di pipi kanan

Cup di kening

Cup  terakhir di bibir mungil bayi itu.

Bulir beningpun turun dari kedua mata Jungkook.  Dia menagis terharu.

Taehyung dan Jimmin pun tak bisa menahan perasaanya, Jimmin juga mengeluarkan air mata, bukan sedih karna Jungkook membatalkan janjinya, hanya saja sekarang dia mengerti ibu mana yang mau di pisahkan dengan buah hatinya. Dalam hati Jimmin mengucap kata maaf untuk Jungkook telah berani meminta Jungkook menyerahkan bayinya.

Taehyung pun mendekati Jimmin dan memeluk istrinya. Untuk saat ini biarlah dia kubur keinginannya memiliki anak dengan Jimmin.  Namun setidaknya sekarang dia juga mempunyai anak walaupun itu dari orang lain. Ah.., pantaskah Jungkook di sebut orang lain.


Puas memeluk dan mencium anaknya, tiba tiba Jungkook menyuruh Jimmin mendekatinya.

" Jimmin hyung...kemarilah..." perintahnya,

Jimmin hanya menurut, dia terkejut saat Jungkook menyodorkan tangannya yang menggendong bayi itu tepat di depannya.

" Gendonglah..............anakmu....."















Bukan hanya Jimmin,  Taehyung pun di buat terkejut dengan ucapan Jungkook.

" Jungkook.........aa....aku......" Jimmin tak tau harus berkata apa

" Bukankah....kau ingin ibunya selamat...." jawab Jungkook

Jimmin masih terpaku mulutnya tak henti bergerak seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia tidak bisa.

" Sekarang ibunya sudah selamat, dan terimalah dia.....anakmu" sekali lagi Jungkook menyodorkan bayinya yang tak kunjung diterima Jimmin.

Jimmin menoleh pada Taehyung lalu di balas anggukan dan senyum tipis Taehyung.

Dengan berderai air mata Jimmin menerima bayi itu, bayi mungil yang di idamkannya. Tak bisa di bayangkan betapa bahagianya dia sekarang.

" Aku tau.....kau menyuruh dokter untuk memyelamatkanku. Sekali lagi terima kasih telah merawat dan menjagaku selama kehamilanku, kau seperti saudara bagiku, dan terima kasih telah memberikanku kesempatan hidup di dunia ini lagi. "

Jimmin tak mampu menahan perasaannya lagi, dia memeluk Jungkook erat dengan bayi yang masih di tangannya, keduanya menangis, tangis bahagia dan haru bercampur di dalam hati mereka. Taehyung hanya bisa memeluk kedua orang yang berarti dalam hidupnya itu secara bersamaan, tak lupa selalu mengusap lembut kepala Jungkook.



















Suasana kamar rawat inap Jungkook terasa riuh, keluarga besar Taehyung berdatangan. Bukan...bukan tengah menjenguknya, tapi tepat di sebelah ranjangnya Jimmin terbaring dengan pakaian pasien dan juga seorang bayi di sampingnya.


Atas permintaan Jungkook, kamar itu di sulap menjadi kamar dua ranjang dengan dua pasien yang melahirkan Jungkook dan Jimmin melahirkan di hari yang sama, bedanya anak Jungkook tidak selamat mengingat usia kandungannya yang belum sampai. Sementara Jimmin mendapatkan bayi yang sehat dan tentu saja lucu dan tampan seperti ayahnya....Taehyung.

Puas dengan cucu mereka, sekarang ke empat orang tua itu menghampiri Jungkook, ibu Taehyung lebih dulu memeluk Jungkook.  Setidaknya ke empat orang itu mendengar kalau bayi Jungkook tak selamat.

" Jangan sedih sayang,....Tuhan pasti nanti akan menggantinya"

Entah apa yang Jungkook rasakan yang jelas Jungkook merasa sangat tenang berada di pelukan ibu Taehyung.  Seolah memberi kekuatan akan keputusan yang di ambilnya. Jungkook pun tenggelam dalam tangis dan dekapan hangat ibu Taehyung.  Setidaknya masih ada tempatnya bersandar.

Ayah Taehyung pun turut memmbelai sayang rambut Jungkook,  mencoba menyalurkan rasa prihatinnya terhadap nasib Jungkook.






















" Kau yakin tak ada yang ketinggalan " Taehyung sekali lagi bertanya pada Jungkook.  Saat ini mereka tengah di bandara, Taehyung mengantar Jungkook sampai ke bandara. Hari ini jadwal penerbangan Jungkook menuju Paris. Sesuai rencana awal Jungkook akan kuliah setelah melahirkan, dan anaknya sudah sepenuh nya di serahkan pada Jimmin dan Taehyung.

" Sudah....aku yakin semua sudah siap. "

Tak lama suara operator bandara pun terdengar menyuarakan kalau penerbangan Korea Paris akan segera di lakukan.

" Aku pergi...." ucap Jungkook

" Hmmm hati..hati..." Taehyung hanya mengangguk

Tak ada jabat tangan apa lagi pelukan perpisahan. Semua terasa sangat berat buat Jungkook dan Taehyung, tak ada kata yang bisa mewakili perasaan mereka hingga langkah Jungkook terhenti saat Taehyung menarik kasar tanganya membuat dia berbalik arah.

Dunia serasa terhenti sesaat, saat kedua bilah bibir itu bertemu, sedikit lumatan lembut yang terjadi jelas tersirat perasaan seakan tak ingin melepas, hanya ingin sama sama merasakan kalau jauh di lubuk hati mereka masing masing ada rasa cinta dan sayang yang tak akan pernah bisa di ungkapkan.



.
.
.
.
.
.
.







Tbc



Wuuaaaaaahhhhhhh

Baper..........

Mau di end atau di lanjut aja.,...,,?

if you ( vminkook) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang