Tuan,
Untuk yang kesekian kalinya aku telah bersabar dan menunggu jawabanmu.
Entah ini aku yang terlalu tergesa gesa atau memang Tuan sengaja memperpanjang waktu untuk terus membuatku menunggu dan berada diambang keambiguan.Aku, si pesimis yang biasanya tidak memiliki sifat menunggu tapi kali ini aku mengalah untukmu,
Aku bahkan tak memaksa untuk terus menekan mu menjawab semua kepastian yang ku butuhkan.
Namun, terkadang aku berpikir disini guna nya ku apa untukmu? di saat yang lain juga berjuang dan menyatakan perasaan terhadapmu aku justru enggan untuk tahu respon apa yang kamu berikan untukku dan yang lainnya sama atau pun beda aku tak peduli.Walapun ini berat dan begitu sulit, mulai sekarang aku belajar kalau untuk mendapatkan sesuatu yang berharga sangatlah tidak mudah butuh perjuangan semaksimal mungkin,
Memang, memang Tuan jauh dari kata sempurna Tuan banyak kekurangnya tapi disitulah letak kesukaanku kepadamu Tuan,
Disaat semua orang mendekatimu karena parasmu berbeda denganku yang menyukaimu karena kekuranganmu.