Aku pernah mencintai tapi aku patah hati.
Aku pernah menyanyangi tapi aku dikhianati.
Aku pernah percaya tapi aku terluka.
.
Dan kini luka harus ku pulihkan sendiri.
Aku tak percaya kau pergi.
Dengan beribu janji yang kau ingkari.
Kau begitu mudah melupakan kita.
Sedangkan aku? tertatih dalam luka.
.
Namun, aku pun yakin akan Takdir-Nya.
Bahwa yang pergi akan terganti.
Dan yang pergi bukanlah yang terbaik.
Hanya saja secepat itu kah?
Hanya saja sesingkat ini kah?
.
Namun, aku percaya rencana-Nya lebih indah dari pada apa yang aku rancang selama ini.
Mungkin kau adalah perantara yang membuatku lebih kuat.
Meskipun, sakit.
Dan, karenamu aku pun menutup hati.
Untuk dia kekasih hati, yang halal nanti.
Terimakasih telah mengkhianati.
.
Dari ku perempuan yang pernah memperjuangkan mu.Jakarta, 29 mei-