Bab 7

97 6 2
                                    

Hari Kamis jam 10.00 pagi, rombongan Zamzam sampai di pos pengawas satu. Petugas jaga seorang lelaki berusia sekitar 50 tahunan, memeriksa surat surat serta perlengkapan yang di bawa oleh rombongan Zamzam. Zamzam mengetes berkomunikasi antara HT yang di bawanya dengan pesawat radio yang ada di pos. Sebelum diizinkan berangkat, petugas pun memberikan pengarahan.

"Anak anak, nama bapak Aryo Subroto. Bapak sudah tigapuluh tahun lebih bertugas disini. Melihat perlengkapan yang kalian bawa, bapak tidak merasa khawatir. Apa lagi anak ini. Siapa namanya?" Tanya pak Aryo pada satu satunya cewek dalam rombongan.

"Saya Ria pak"

"Apa lagi Ria sudah punya pengalaman mendaki gunung. Walau semua tampak rapi dan kalian merasa tidak perlu adanya tim pemandu, tapi bapak tetap perlu memberikan arahan. Pertama, ikuti jalan setapak yang sudah ada. Sewaktu pulang, tempuh jalan yang sama. Kedua, selalu berada dalam satu barisan, jangan sampai terpisah. Di tengah jalan, jangan merusak lingkungan. Dilarang mencabut tanaman, menggali lobang, membunuh binatang, dan sebagainya. Selama perjalanan, jangan buang air atau kencing sembarangan."

"Pak, katanya kalau kencingnya di balik pasti aman."

"Maksudnya di balik bagai mana?" Tanya pak Aryo tidak mengerti. Teman teman Zamzam saling pandang. Sama tidak mengerti nya seperti pak Aryo.

"Maksudnya gini pak, kalau cewek kencingnya berdiri, cowok kencingnya jongkok." Ujar Zamzam.

"Konyol lu" damprat Ria tak terima. "Lu aja coba duluan kencingnya jongkok! Rese amat sih!"

"Dasar sedeng" Firman ikut mengumpat.

Yang lain lain menggerutu. Tak terima dengan usulan Zamzam yang setengah waras. Pak Aryo meneruskan pengarahan yang terpotong.

"Dalam perjalanan, jangan bicara jorok atau yang bukan bukan. Apalagi teriak. Juga jangan sampai berbuat yang bukan bukan"

Pak Aryo tersenyum sambil melirik Ria. Maklum arti lirikan itu, lantas saja cewek gendut ini berucap.

"Dalam rombongan memang saya satu satunya cewek pak, tapi siapa sih yang berani jahil? Sekali saya dudukin pasti mejret!"

"Duhhh sok nya." Ujar Vino sembari menarik jilbab Ria.

"Gunung gede merupakan gunung dengan lingkungan paling ramah di Jawa barat. Itu semua tergantung pada kedisiplinan kalian. Jangan sekali kali takabur. Sebab, sewaktu waktu cuaca dapat berubah. Hari ini hari Kamis, berarti nanti malam adalah malam pertama kalian di atas gunung malam Jumat."

Petugas pengawas itu menghentikan ucapannya. Memandang satu satu kepada Zamzam dan teman temannya yang mendadak terdiam.

"Loh, kok pada diam? Malam Jumat dan malam malam lainnya sama saja. Kalian kembali hari apa?."

"Paling lambat Sabtu sore pak" jawab Zamzam.

"Yang jadi pimpinan?"

"Saya pak" jawab Zamzam lagi.

"Satu lagi yang perlu saya beritahu. Menurut laporan stasiun cuaca, kemudian besar menjelang sore nanti hujan. Sebelum malam, baiknya kalian mencari tempat untuk membuat kemah. Kalau kehujanan di jalan, usahakan berhenti. Pergunakan tali agar tidak terpisah, dan usahakan kontak setiap tiga jam sekali lewat radio."

"Baik pak!"

"Saya sudah memeriksa ransel kalian satu satu. Tidak ada obat terlarang, tapi siapa tahu kalian membawa sembunyi sembunyi."

"Boleh geledah pak" jawab Vino. "Ria duluan pak" sambungnya lagi.

"Berengsek lu" sungut ria.

"Maaf pak, saya memang bawa obat pak" ujar Ronny tiba tiba.

"Gila. Sejak kapan anak itu suka nenggak obat? Kok ngakunya baru sekarang? Kacau urusan!" Ujar Ria memandang Zamzam lalu kembali memperhatikan Ronny. Pak Aryo ikutan serius.

"Tapi bukan obat terlarang pak, cuma menyan!" Sambungnya membuat teman temannya memaki dan mengumpat.

"Kampret!" Maki Ria.

"Sontoloyo!" Gerutu Rio.

"Edan!!" Sungut Andi. Pak Aryo masih bisa tertawa lega walau agak pencong.

"Pak sebelum berangkat, kita berdoa dulu. Biar selamat" ujar Ria mengusulkan.

"Itu bagus, memang dalam segala hal kita harus berdoa. Mari berdoa menurut agama masing masing"

Setelah berdoa, Zamzam dan kawan kawan menyalami pak Aryo lalu meninggalkan pos pengawas. Rombongan bergerak ke arah barat laut, menuju kaki gunung terdekat.

Assalamualaikum sahabat semua..
Maaf ya saya baru bisa update lagi..

LABIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang