1

21 0 0
                                    

Hari ini adalah tahun ajaran baru di SMA Gempita 16, banyak siswa siswi baru memenuhi area sekolah, ada yang sibuk mencari kelas atau teman masing masing.

Berbeda dengan Kintani Humaira yang sudah datang dari pagi saat sekolah belum seramai sekarang, ia sudah menempati tempat duduk di barisan keempat deretan pojok kelas.

Jika siswa lain sibuk mencari teman baru untuk dijadikan teman bangku, berbeda dengannya.
Sejak ia sampai di sekolah, Kintan langsung melanjutkan novel nya yang baru setengah dibacanya, dengan earphone menyumpal di telinga, ia sungguh tidak menghiraukan apa yang terjadi di sekitarnya.

Sampai seseorang menyentuh pundaknya, Kintan melepas earphone miliknya dan menyiritkan alis.

"Eum hei! salam kenal, gue Gita, tempat ini kosong?" ucap Gita dengan wajah ramah dan sedikit canggung.

"Hei! salam kenal juga, gue Kintan, iya ini kosong, lo mau disini?" Kintan memasang wajah ramah.

Perempuan cantik yang katanya bernama Gita ini mengangguk senang dan langsung duduk di samping Kintan.

"Terima kasih, Tan!"

Kintan tersenyum kecil, dia berfirasat dia akan menjadi teman baik nanti.

"Hehe, Sama sama." Ia melanjutkan membaca novelnya.

"Lo sibuk banget, Tan?" ujar teman sebangkunya itu.

Merasa Gita tidak ingin di abaikan, Kintan menutup novelnya dan mematikan lagu di ponselnya.

"Ah, ngga kok, gue emang gini terus heheh, Ohya nama panjang lo apa?"

"Agita Maharani, Lo?" ujar Gita ramah

"Kintani Humaira, Betah betah ya duduk sama gue, hehe."

Obrolan mereka terpotong saat walikelas baru mereka masuk.

"Selamat pagi, semua
Perkenalkan saya Larasinta Pujiastuti, wali kelas baru kalian, harap kerja samanya," ucapnya ramah

"Oke, setiap kelas wajib memiliki anggota kepengurusan, ada yang berminat jadi ketua kelas?" ujar Bu Laras
Kelas hening, mungkin mereka masih malu.

"Baik, tidak ada, berarti saya yang harus memilih."

Ia mengedarkan pandangan ke penjuru kelas, memilih yang kelihatan pantas menjadi pemimpin kelas,
pandangannya terhenti di seorang siswa, perawakannya tinggi dan berkulit sawo matang.

"Bagaimana kalau kamu? yang paling belakang, siapa namamu?"

"Argasatya Pramono"

"Setuju dia yang jadi ketua kelas?" ia bertanya kepada semua murid.

"Setuju bu"

"Baik, kamu, Argasatya kamu yang mentukan siapa yang akan membantu kamu."

"Baik bu." Suara baritonnya terdengar di seluruh ruang.

"Baiklah, kita mulai pelajaran."

Kintan POV

Kringgg Kringg

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, aku dan gita masih mencatat materi tadi.

Gita sedang membereskan bukunya, Oh dia sudah selesai.
"Tan, ke kantin yuk!"

"Yuk!"

Jarak kelas ku ke kantin lumayan jauh, harus melewati lorong kelas 11 dan 12 yang sebagian ada di lantai bawah dan atas, dan kelasku ada di lantai bawah.

"Tan, lo tau? sebelum ke kelas tadi, gue nyari info tentang deretan most wanted sekolah kita, dan sumpah ya muka muka mereka itu gabisa banget kekontrol dalam artian baik gitu, lo ngerti yang gue omongin ga sih?" ujar gita bersemangat

"Hahaha Git, kita belum ada sehari sekolah di----- ADUH!"

Tubuhku terdorong karena ada sesuatu, atau mungkin seseorang yang menabrakku.

"Hei! bisa hati hati gak sih?!" ucapku penuh emosi, bagaimana tidak, di lorong yang sedang ramai tiba tiba aku ditabrak seseorang, dan jatuh dengan cara yang sangat konyol, aku malu!

Dan dia, hanya menatapku dengan tatapan mengintimidasi, dan pergi tanpa mengucapkan apa apa.

Sedikit ku deskrisikan si-tidak-sopan itu, dia memiliki perawakan yang atletis, mungkin dia atlet sekolah, dan mata coklatnya yang setajam elang, rahang yang keras dan kulit bersih, aku bertaruh jika dia banyak diminati disini.

tapi tidak bagiku, dia sangat tidak sopan, dan mungkin terlihat kejam.

"Tan, lo gapapa,? ada yang sakit ga?" ucap gita panik.

"Sakitnya dihati Git, gue malu, terus orang itu ga bilang apa apa lagi, kan disini gue yang jadi korban, terus lo juga ga ngebantuin, lagian dia siapa sih?!" ucapku emosi.

"Kayaknya dia kakak kelas Tan, namanya Keenan, maaf ga ngebantuin lo, gue ga berani kalo sama dia, nyeremin parah, ya walaupun ganteng, ganteng banget malah, btw lu ga ngerasa gimana gitu di tatap dia?"

"Ah, bawel lo, bantuin gue sini"

"Heheh iya, yaudah ayo lanjut"

Kringgg Kringgg Kringgg

Akhirnya bunyi yang paling ku rindukan berbunyi, siswa siswi kelas merapikan buku mereka dan langsung pergi, sudah cukup aku dijejali materi fisika yang lama lama membuatku gila.

Sudah 2 jam aku di gerbang sekolah, menunggu ojek jemputan ku, dia bilang akan sedikit telat, karena motornya mogok dijalan.
Tau gitu aku harusnya menumpang dengan Gita, ingin naik angkutan umum, rumahku jauh dari jalan raya, dan sialnya ponselku mati, lengkap.

Sekolah sudah sepi, hanya beberapa anggota ekskul yang belum pulang.
dan seseorang dengan motor bebek berhenti didepanku, Aku tidak bisa mengenalinya, dia memakai helm, hanya saja matanya seperti tidak asing.

"Bareng sama gue, daripada lo lumutan  disini." Suara baritonnya terdengar

"Lo siapa?" tanyaku memasang wajah bingung.

Dia membuka helm nya,
Dan, Oh, si Keenan Keenan itu, mau apa dia?!

Sebenarnya secara fisik dia hampir sempurna, dengan tubuh atletisnya, rambut hitam pekatnya, tulang rahang yang tegas, dan yang sangat menarik perhatianku, tatapan matanya yang sangat tajam, aku merasa seperti tenggelam di dalamnya.

"Hei! kok lo ngelamun?, bareng gue, anggap permintaan maaf gue tadi, yang di lorong."

"Um? Oh oke." Dasar bodoh, kenapa aku iyakan?!

Sepanjang jalan diselimuti keheningan,
dan aku tidak pandai mencari topik pembicaraan.

aku melihat pergelangan tangannya, yang tidak tertutup jaket, seperti banyak luka cakaran, apa dia punya kucing?.

"Rumah lo dimana?" suara baritonnya mengagetkan ku

"Um lo jalan aja nanti gue tunjukin arahnya."

Setelah sampai juga tidak ada ucapan seperti 'terima kasih' atau 'hati hati' , saat bersama dia lidahku terasa kelu.

Ah, aku sampai lupa mencharge ponselku, Aku menerima satu notifikasi

Keenan Junario menambahkan anda sebagai teman.

Apa apaan sih dia?!

Hei!
Maafin ya cerita ini masih ga layak banget dibaca Hehehe
Dan,
Koreksi kalian akan sangat membantu,
tinggalkan vote dan komen jika berkenan,
Terima kasih:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reason WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang