Chapter 2

251 6 0
                                    

Hari Rabu, hari yang paling horor untuk kelas XII IPA 2. Hari ini adalah hari dimana semua pelajaran killer numpuk.

Bagaimana tidak killer? Kimia, Matematika, Fisika dan Bahasa Indonesia akan bergulat ria di hari rabu. Apalagi pelajaran pertama adalah Kimia, dan saat ini seluruh penghuni kelas XII IPA 2 sengaja datang pagi hanya untuk menyalin PR Kimia.

Suasana riuh menggema, ada yang berebut contekan, ada yang berteriak meminjam tipe-x dari belakang ke depan saling lempar sampai tidak tahu keberadaan si tipe-x ada dimana, dan ada yang santai membaca buku yaitu ada si sumber contekan. Entah bagaimana lagi, tulisan yang tadinya rapi kini menjadi ceker ayam karena 7 menit lagi bel akan segera mulai dan pak udin selaku guru kimia terkiller sepanjang masa akan datang tepat waktu membuat para siswa kewalahan menyalin PR nya.

Tari yang baru saja datang lansung disambut dengan pertanyaan dari sahabatnya itu.
"Tari, lo udah ngerja tugas kimia?"Gue liat yah!" ujar Uni dengan wajah memelas

Tari memutar bola matanya malas,  "Lo yah, males banget sih ngerjain PR." Dengan rasa kesal tari mengeluarkan bukunya. "Nih, cepetan yah bentar lagi bel bunyi tuh"

"Makasihh, tari! " Uni pun berburu buru ke tempat duduknya lalu menyalin pekerjaan tari.

Tari emang gak jago kimia, tapi tari paham sama materi kali ini. makanya dia bisa kerja. Dulu waktu kelas X boro boro PR nya cepet selesai, ingat kalo ada PR aja enggak.

Tari sekarang banyak berubah semenjak ia duduk di bangku kelas XII. Tapi kelakuan usil dan jahil nya tari yang gak berubah. Dan satu lagi ia gak pernah sedih lagi kayak dulu, ia lebih bahagia sekarang.

Tari ke berjalan ke mejanya lalu menyimpan ranselnya lalu duduk di samping Tiwi yang sedang memaikan handphone nya. Tiwi mendongak "Tumben lo telat tari?"

"Iya, tadi gue dianter sama bokap jadinya agak telat deh." Sahut tari dan mengeluarkan handphone nya dari saku seragamnya.

Tiwi mengangguk dan membuka mulutnya membentuk huruf O lalu kembali sibuk dengan ponselnya.

"Tiwi, nanti istirahat gue mau ke sekret paskib" Pinta tari sambil nyengir .

Tiwi hanya memutar bola matanya malas membuat tari terkekeh.

••

Bel istirahat pun berbunyi, membuat seluruh siswa(i) berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo.

Tapi tari, tiwi dan uni menyempatkan waktunya untuk singgah di sekret paskib dulu. Berhubung karena mereka sudah jarang untuk nongkrong disana dan sudah lama tidak diadakan nya kegiatan paskibra. Makanya sekret itu selalu kosong dan tak ada pengurus yang selalu datang.

Tari menyipitkan matanya lalu melihat dari kejauhan bahwa widham menuju ke sekret ditemani dua sejolinya akbar dan fadli.

Tari hanya ingin, ia bersikap biasa biasa saja saat menghadapi widham nanti. Ia tak ingin gugup lagi seperti kemarin.

Ia berusaha acuh dengan kehadiran widham. Walaupun hatinya menolak.

Tetap sajaa logika bakal kalah dengan hati.

Tak lama kemudian widham, akbar dan fadli masuk ke sekret.

"Halo bebepp tiwi" ujar akbar sambir merayu.

"Ihh jijik"ucap tiwi ketus.

"Galak amet sih"

Love in PASKIBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang