Episode 24

776 66 12
                                    

●●●

(Kerajaan Elris)
Sel 10.00 AM.

"Sudah cukup latihan untuk hari ini."
Ujar kapten Eliot sambil memasukkan pedangnya.

"Masih belum..."
Sahutku dengan semangat.

"Oii... sebagai pahlawan juga ada baiknya memikirkan kapan waktu untuk mundur. Kau sudah berlatih selama 3 jam tanpa istirahat, sekarang istirahatlah."

"Hmm... baiklah."

Ahh... lelahnya...
Benar, aku harus memikirkan hal seperti itu juga. Jangan memaksakan diri jika tidak akan terjadi hal yang lebih buruk. Straregi seperti itu juga perlu dalam peperangan, karena kepemilikkan jiwa yang bijak akan menentukan pilihan masa depan negrinya.

Hmm... aku masih perlu banyak belajar lagi.

"Kaito..."
Ujar Alisha sambil memberikan minuman padaku.

"Ouh... terimakasih."

"Bagaimana latihanmu?"

"Aku masih harus mengetahui strategi-strategi dalam bertarung, dari tadi seranganku tidak ada yang mengenai kapten."

"Haha... sudah jelaslah, kamu itu polos kalau mau menyerang juga sudah terbaca oleh lawan."

"Hah??? S-separah itukah? Hehe..."

"Yang penting kamu terus saja berjuang dan latihan, pengalaman akan sangat berarti bagimu di medan pertarungan nantinya."

"Benar, terimakasih nona atas nasihatnya..."

"Heh!? D-dasar..."
Katanya sambil membuang muka.

Keesokan harinya.
Rab 08.00 AM.

Baiklah kita mulai latihan hari ini...
Aku harus lebih baik dari sebelumnya, akan kukalahkan kau kapten.

Lalu datanglah kapten Eliot bersama raja Elris.

Heh?
Kenapa ada raja Elris?

"Baiklah Kaito, kita mulai latihan hari ini. Raja Elris ingin melihat kemampuanmu, jadi keluarkan semua serangan terbaikmu."
Kata kapten Eliot.

"Baiklah!"

Padahal aku masih belum bisa apa-apa tapi raja sudah mau melihatnya huft...

Tidak ada waktu lagi untuk ragu, akan aku keluarkan tekhnik terbaikku hari ini.

"Baiklah kapten apa aku sudah boleh menyerangmu?"

"Aku sudah menunggu Kaito."
Ujarnya sambil menghunuskan pedangnya.

"Hoho... baiklah! Aku maju!"

Dengan menggabungkan kekuatan elemen angin bersama energi dalam tubuhku, aku bisa berlari lebih cepat agar bisa melakukan serangan kilat.

Tapi...

"Ups... hampir saja."

Sial! Dia masih bisa menghindarinya, kita coba serangan ini.
"Elemen angin, kekuatan alam yang mampu menggemparkan dunia pinjamkanlah kekuatanmu! Wind Slasher!"

Aku melancarkan serangan berupa tebasan angin yang cukup banyak ke arah kapten Eliot.

Namun...

"Elemen angin, sumber energi tanpa batas pinjamkanlah kekuatanmu! Wind Slasher!"

Sial! Dia mengadu serangannya...

"Itu juga adalah sebuah strategi Kaito, sekarang giliranku."

Dan dengan cepat ia datang menghampiriku sambil menyerang dengan pedangnya.

Fantastic: Stay A Live [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang