Episode 29

617 61 15
                                    

●●●

Jum 00.30 PM.

Saat ini kekuatanku telah bertambah karena dibantu dengan sebagian dari mana milik Zuixune.

Dengan penglihatan baru ini, Eternal Eyes. Mungkin aku bisa menyelesaikan pertarungan ini dengan segera...

"Walaupun kau memiliki kekuatan baru tidak menjadi acuan kalau kau bisa mengalahkanku dengan mudah!"
Sahut Rizeya.

Phoenix Eye, sepertinya mata itu tidak hanya bisa melihat energi dan mana saja di dalam tubuh lawannya, tapi yang kurasakan saat ini mata itu juga memberikan kekuatan meregenerasi mana yang sangat cepat.

Kekuatannya sangat menguntungkan bagi penggunanya.

Namun tiba-tiba Rizeya melancarkan serangannya...
"Tekhnik api, kekuatan yang terselubung di dalam mata Phoenix berikanlah kekuatanmu dan musnahkan yang ada di hadapanku!Phoenix Fire Meteorite!"

Sial!

Kekuatan besar apa itu... dia berencana menghancurkan tempat ini. Dasar tidak manusiawi padahal rekan-rekannya pun juga berada di tanah peperangan ini.

(SUDUT PANDANG DARI RAJA ELRIS DAN RAJA ARES)

"Kekuatan apa ini? Aku merasakan energi mana yang sangat kuat." Ujar raja Elris.

"Hmm... sepertinya Rizeya menemukan lawan yang tangguh ya. Sampai-sampai dia menggunakan tekhnik sebesar ini." Sahut raja Ares.

"Apa yang kau maksud dengan tekhnik besar itu?"

"Kau pasti bisa merasakan sumber energi yang besar ini yang penuh dengan kebencian dan menakutkan, bukan begitu Elris?"

"Apa-apaan kau ini Ares, apa mungkin anak buahmu berencana menghanguskan seluruh tempat ini?"

"Kita lihat saja nanti, pertarungan kita belum selesai."

Jum 01.00 PM.

Gawat! Apa yang harus kulakukan...

"Haha... menyerahlah Kaito, sebentar lagi kekuatan Phoenix-ku akan menghanguskan kalian semua!" Sahutnya dengan wajah mengerikan.

Benar-benar gila rencana bodohnya itu...

Tiba-tiba Zuixune berkata padaku...
"Kaito, gunakan Eternal Teleport kau bisa dengan sekejap berpindah tempat ke Rizeya."

"Hah? Untuk apa aku mendekatinya?"

"Kau bisa menganggu konsentrasinya di saat dia sedang menyalurkan kekuatan dirinya ke serangan Phoenix. Dengan begitu ada peluang kita menggagalkan serangan besarnya itu."

"Hmm... baiklah. Eternal Teleport!"

Dan dengan sekejap aku berpindah tempat tepat di belakangnya Rizeya.

"Ha!? Anak itu menghilang?"
Sahut Rizeya dengan panik.

"Akan kuhentikan serangan gila-mu ini Rizeya! Tekhnik angin, pukulan yang mampu membelah udara, Punch Whirl!"

"Hah!? Ahhh!!"

Dan dengan serangan itu aku berhasil menghalaunya untuk melancarkan serangan besarnya itu.

Tapi...

"Haha... haha... apa kau pikir dengan cara seperti itu bisa menggagalkan serangan Phoenix-ku!?" Sahut Rizeya sambil mengeluarkan tekhnik besarnya itu lagi.

Hah!?
T-tidak mungkin...

Walau sudah kuserang dengan kekuatan seperti itu dia masih mampu mengeluarkan tekhnik besarnya itu lagi.

"Kaito, serangannya ini mungkin akan menjadi serangan terakhirnya. Karena energi mana yang harus dikumpulkan untuk serangan Phoenix Fire Meteorite itu benar-benar menggunakan mana yang cukup banyak. Dengan regenerasi dari kekuatan mata Phoenix-nya saja masih belum bisa mengembalikan seluruh mana yang sudah terbuang tadi. Karena serangan itu membutuhkan banyak energi dan mana dalam jumlah besar." Kata Zuixune.

Benar... mungkin saja ini serangan terakhirnya, selebih dari itu dia juga telah menerima Punch Whirl-ku dengan telak. Aku bisa merasakan energi dalam dirinya mulai melemah.

Satu-satunya cara adalah menahan serangannya itu. Akan kugunakan kekuatan pamungkasku...

"Zuixune, sisa energi yang kau berikan ini biar kugunakan semuanya untuk menahan serangannya itu."
Sahutku pada Zuixune.

"Hah!? Itu cukup berbahaya bagi dirimu."

"Tapi hanya itu satu-satunya cara untuk mengatasi serangan Rizeya."

"Hmm... di dalam diriku masih terdapat setengah energi mana, jika kau habiskan mana-mu saat ini untuk menahan serangannya maka aku masih bisa memberikan sisa energi mana-ku untukmu nanti. Tapi dari itu semua aku membutuhkan waktu untuk meregenerasi lalu memberikannya padamu."

"Baguslah, kira-kira berapa lama?"

"Aku butuh 5 - 10 menit. Setelah itu aku bisa memberikan energi baru padamu lagi."

"Baiklah, jadi aku harus menahan dan menghindari serangan selanjutnya dari Rizeya selama itu."

Lalu tidak lama kemudian Rizeya pun melancarkan serangannya itu.
"Rasakan ini! Hancurkan mereka Phoenix Fire Meteorite!"

Aku bisa... aku pasti bisa mengatasi kekuatan besar ini yang datang kepadaku.

"Eternal Eyes, Segel Eternal Tujuh Bintang!"

Sial!
Aku merasakan energi mana-ku berkurang sangat drastis...

Kekuatan segel ini kupelajari bersama raja Elris dan saat ini kugabungkan saja dengan kekuatan Eternal Eyes, untuk berjaga-jaga ketika terjadi kekuatan yang benar-benar dahsyat dan mengancam peradaban.

Ternyata benar, kekuatan dari segel tersebut semakin kuat dengan adanya energi mana dari Zuixune. Dan terciptalah segel terkuat...

Tak kusangka, saat ini juga aku menggunakannya.

(DIBALIK PERTARUNGAN RAJA ELRIS DAN RAJA ARES)

"Hah!? Energi ini... apa jangan-jangan Kaito..." Ujar raja Elris dengan terkejut seketika merasakan energi yang besar dari Kaito.

"Jangan palingkan pandanganmu Elris!" Raja Ares mencoba menyerang dengan pedangnya.

"Hmm... aku sama sekali tidak fokus terhadap hal lain sebelum aku mengalahkanmu Ares."

"Haha... aku tahu kau merasakan energi yang sangat kuat ini, ternyata energi besar ini sama seperti waktu dulu. Kekuatan dan energi besar ini tidak pernah kulupakan... kalian memiliki seseorang dari ras Fantastic."

"Kalau kau sudah tahu, cepat kalahkan aku dan lawan dia. Bukankah itu keinginan besarmu dari dulu. Ingin mengalahkan orang dari ras Fantastic."

"Aku akan segera melawannya nanti, mengalahkanmu itu adalah hal yang mudah!"

Jum 01.15 AM.

Ternyata segel ini benar-benar kuat ya...

"Apa-apaan dia ini! Segel itu mampu menahan serangan Phoenix-ku!? Tidak salah lagi, segel itu juga menyerap daya serangku." Kata Rizeya dengan wajah yang pucat.

Ahh! Aku pasti bisa!

Bertahanlah Kaito! Kau pasti bisa!

Dan pada akhirnya...

●●●

Fantastic: Stay A Live [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang