apaya

4.1K 342 10
                                    

Gue sama Sehun udah pulang kerumahnya.

Sumpah ya nih orang dari tadi fokus terus sama hpnya.

"Sibuk ya?" Tanya gue.

"Emm Nan, besok malem gue ada pertemuan antar perusahaan," kata dia

Gue ya bingung lah.

"Lo masih mikirin gituan disaat kita bulan madu?" Gue kesel fix.

"Gue tau Lo pasti marah. Tadi gue udah berusaha buat batalin, tapi rekan gue ngga bisa diundur undur," katanya.

Gue tiduran di sofa ruang tengah.

"Terserah," gue cuek aja deh.

"Jangan terserah dong," dia mohon mohon seolah olah dia salah banget.

" Gini ya hun, meskipun kita nggak saling cinta lagi, tapi Lo harus hargai usaha mama buat rencanain honey moon ini. Seenggaknya Lo hargai waktu kita lah," kata gue sambil duduk dengan benar.

"Ya maaf,"

Gue bangkit.

"Yaudah gue mau keatas dulu,"

*******

Gue sekarang udah dikamar.

Cklek.

Sehun pasti.

Gue langsung pura pura tidur.

"Jangan pura pura tidur deh. Jangan kayak anak kecil. Gue kan udah minta maaf. Bukan keinginanan gue juga buat dateng ke acara itu," kata Sehun sedikit nge gas.

Gue ngga jadi pura pura tidur.

Seharusnya kan gue yang marah, kenapa dia yang keliatan kesel?

"Lo harus inget ya. Yang dikecewain disini tuh gue. Jadi gua yang harus ngambek," protes gue.

Sehun malah ngga peduliin gue. Dia baringan disamping gue sambil merem gitu.

"Hun gue bicara sama Lo ya,"

"Gue tau," saut dia sambil merem.

"Lo marah karena gue marah?" Tanya gue.

"Ngga,"

Kalo udah gini, gue yakin pasti dia ngambek.

"Terserah Lo deh, mau ngambek mau kambek juga terserah, jangan bujuk gue buat ngebujuk Lo," gue punggungin aja dah tuh cowok.

"Kok gitu sih. Lo bujuk gue dong, gue kan lagi ngambek sama Lo Nan," kata dia sambil goyangin pundak gue.

Tuh kan.

Gila emang.

"Lagian kenapa Lo marah?" Gue balik badan. Penasaran juga kenapa nih bayi gede tiba tiba marah.

"Gue tuh marah gara gara Lo ngga pengertian. Seharusnya Lo tadi ngomong gini ke gue 'yaudah ngga papa, kamu selesain urusan perusahaan dulu, baru kita honeymoon' gitu. Bukannya ngambek ke gue," kata dia.

"Ngga mau lah. Lo yang salah disini pokoknya," protes gue.

"Yaudah kalo gitu. Gue ngambek," dia punggungin gue.

Nih bocah napa dah. Kan seharusnya gue yang kesel HUNNN.

Bodo amat lah. Ga mau bujuk dia.



*****

Hai

Sekarang gue mau cepet2 update.

Buat permintaan maaf gue.

Oh iya, kemarin ada yang komen

"Kok nih cerita kayak mirip cerita wp yang lain ya,"

Jujur gua ngga tau cerita wp mana yang mirip sama nih cerita. Yang jelas, gue bikin nih cerita pake otak gue sendiri.

Maaf buat kalian yang kurang nyaman karena MERASA cerita ini mirip sama cerita lain.

Tapi gue bikin cerita ini pake otak gue sendiri ya.

Dan kalo mungkin ada yang mirip sama cerita ini, gue minta maaf.

Karena kita juga manusia, ga ada yang sempurna ya.

Kalau ada kesamaan mohon dimaafkan.

Sehun OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang