serumah

6.9K 561 28
                                    

Gue ma  kak Sehun sekarang udah serumah.

Capek banget nih body.

Sepi juga rumahnya, keluarga kak Sehun udah pulang. Juga keluarga gue.

Sumpah ini garing amat. Gak ada yang ngomong.

Sampe
"Lo," kata gue sama kak Sehun bareng.

" Lo aja dulu," suruh dia

Gue geleng.

" Lo aja, " kata gue sambil nunjuk dia pake dagu.

" Oke. Kamar lo ada disamping kamar gue. Nanti kalo lo udah bersih bersih, nanti panggil gue aja. Biar gue angkatin semua barang barang lo pindah kekamar, "

" Kamar yang itu?" gue nunjuk pintu putih di ujung sana.

" Iya. Itu kamar terbesar ketiga dari semua kamar yang ada dirumah ini,"

" Ketiga? " tanya gue bingung.

Dia ngangguk ganteng. " Iya, yang kamar terbesar kedua itu khusus Irene. Dia sering banget nginap disini, jadi gue kasih kamar yang ada disebelah kanan kamar gue khusus buat dia. Ngga boleh ada yang masuk kesana kecuali gue sama Irene,"

O AJA YA KANNNN.

NGAPA DIPERJELAS SIH.

" Oh, "

" Yaudah sana mandi dulu lo. Dikamar lo ada kamar mandi kok."

Dengan males banget, gue jalan menuju kamar 'gue'.

20 menit gue keluar dari kamar.

Barang barang gue banyak banget. Kalian tau kan kalo orang mau pindahan itu kaya gimana. Nah persis tuh kaya gue.

Gue mandang jenuh barang barang gue yang super banyak dari atas. Karena kamar gue ada dilantai dua. Dan barang gue ada di ruang tamu yang ada dilantai satu.

Masa gue harus manggil kak Sehun sih cuma buat ngangkatin barang barang gue.

Gengsi dong. Emang gue lemah banget ya.

Gue akhirnya jalan ke ruang tamu. Angkat satu koper jumbo. Wooow berat.

Gue cari tas lain yang lebih ringan. Dan hasilnya nihil.

Paksain aja deh ngangkat koper ini.

Hufft capek. Nih kak Sehun ngga keluar keluar sih dari kamar.

Berharap dia langsung keluar dari kamar dan vantuin gue bawa barang barang ini.

" Lo ngapain? " Mati lo.

Tuhan masih sayang tuh sama lo. Dia ngabulin permintaan lo.

" Nggg ngga liat lo. Ini lagi angkatin barang," jawab gue seadanya.

" Lo budek apa gimana sih. Kan gue bilang tadi gue yang angkatin barang lo. Kenapa lo? "

" Lo nya kan lama. Ngga tahan lah, "

Dia jalan ke arah gue dan ambil tas yang gue pegang.

Di jalan menuju tangga. Bolak balik lantai satu dua gara barang sialan.

" Hh hhh hhh, " dia ngosngosan.

" Capek? "

" ngga! "

" Ngga usah sok kuat. Tuh gue bikinin jus jeruk buat lo, "

" Kapan lo bikinnya? "

" Tadi,"

Dia langsung nyamber tuh jus sampe hilang dari gelasnya.

Gue senyum.

" Ngapain senyum senyum? "

" Katanya ngga capek. Kok langsung habis jusnya? "

Dia kalap.

" Kan gue bilang ngga capek. Tapi gue haus, "

Sebel. Selalu ngga pengin kalah dari dulu.


----------

Author pov

Hari ini Hannan sedang tidak ada jadwal pemotretan. Karena semua jadwalnya udah di cancel sama manager sekaligus temannya. Seohyun.

Hannan masih tidur ditempat tidurnya padahal jamnya sudah menunjukkan pukul 06.30 wib.

Tok tok tok

Sehun terus mengetuk ketuk pintu kamar Hannan.

" Woyyy kebo. Bangun lo, "

Dor dor dor. Ini mah ngga ketuk lagi, tapi gedor.

Hannan membuka matanya.

" Nanti maaa, masih jam setengan tuju, " jawabnya tanpa sadar.

" Lah. Emang biasanya bangun jam berapa nih orang? " gumam Sehun bingung.

" Ini bukan nyokap lo. Gue Sehunnnn!"

Hannan membelalakkan matanya.

Dia lupa bahwa dia sudah menjadi istri.

" Iya iya nanti, " Hannan mengucir asal rambut panjangnya dan melangkah membuka pintu.

" Apa? " tanya nya saat menemukan malaikat di depan pintu.

" Gue mau ke kantor. Siapin sarapan cepet!!"

" Hufft, " Hannan menghembuskan napas pelan.

Dia menuju kedapur. 10 menit kemudian dia datang dengan membawa telur goreng dan nasi.

" Maaf ya cuma ini. Ngga ada bahan lagi dikulkas, "

" Hmm, "

" Nonthi guwe pbulan tulat. Mbau calan sama irene, " kata Sehun sambil terus menyuapi makanan kemulutnya.

" Huft. Kalo makan itu pelan pelan. Jangan makan sambil ngomong, "

Sehun cuma ngangguk patuh.

Diam diam Hannan nahan senyum sama kelakuan Sehun.

Lucu menurutnya. Kadang bisa ngamuk ngamuk gak jelas, tegas, khayal, gaje, dan sekarang ini, yaitu nurut.

Setelah melahap suapan terakhir dia baru ngomong.

" Nanti gue pulang telat. Mau jalan sama irene, " katanya sambil berjalan keruang tamu.

" Terus? " Hannan bingung.

" Ya terus. Nanti lo jangan ganggu gue. Jangan telpon telpon gue sembarangan buat cuma nanyain gue dimana, "

" Hmm, "



------ maaf typonya. Ini masih berlanjut yaaa.

Happy reading

Sehun OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang