sssst

6.4K 606 22
                                    

Setelah obatin Sehun, Hannan langsung balik ke kamarnya.

Kalo diinget inget, emang lucu sih waktu dia lagi obatin Sehun.

Flashback

"ssst. Anjir pelan pelan dong. Kasar banget jadi cewek," kata Sehun.

" Ya lo juga. Kalo diobatin itu anteng. Jangan kaya cacing kepanasan," protes Hannan.

Hannan kembali mengobati Sehun.

Tiba tiba ide jahil pun muncul dari otak Sehun.

"AWWW," teriak Sehun.

Hannan panik.

" Lo lo kenapa?" tanya Hannan panik.

" Ss ss sakitt..," keluh Sehun.

" yang mana yang sakit, disini disini?" tanya Hannan sambik memegang pipi dan tangan Sehun.

" Disini... " kata Sehun sambil memegangi dadanya.

"Ishhh. Ngga bisa serius apa gimana sih lo," Hannan emosi.

" Beneran sakit Nan," Sehun memegang kembali dadanya.

" Gue buka yaa kalo ngga percaya," Sehun berniat membuka kancing kemeja kerjanya.

Hannan cuma melongo sama sikap sehun.

Saat sudah kancing tengah. Tangan Hannan refleks megang tangan Sehun yang ada di dada Sehun.

Sehun senyum.

"Ngapa sentuh sentuh. Pengin nyentuh dada gue lo?" goda Sehun sambil senyum.

Hannan melempar handuk yang tadi dibuat untuk mengobati lukas Sehun ke mukanya Sehun.

Kena lukanya deh.

"AWW," Sehun teriak kesakitan.

" ngga mempan lagi" kata Hannan cuek.

Setelah itu dia balik deh ke kamarnya.

Flashback off.

Hannan duduk ditepi kasurnya.

Dia menghela napas kasar saat seseorang kembali mengetuk pintu kamarnya.

" Nan. Buka pintunya dong. Gue masih kesakitan nih," rengek sehun dari luar.

" Biarin. Biar tau rasa lo." gumam Hannan.

" Nan. Jangan sampe gue buka paksa nih pintu kamar ya. Tenaga gue tenaga gorila loh,"kata Sehun.

" Pffpffttt. Bukan lo yang tenaga gorila. Tapi muka lo yang mirip gorila. Hahahha," Tawa Hannan puas.

" Anjir ya. Gini gini dulu lo pernah mau sama gue. Lo gelisah pas gue diemin lo waktu 2bulan. Dan lo juga nangis nangis waktu gue mutusin lo," kata Sehun penuh dengan kemenangan.

" SADAR DIRI MASSZ. MUKA BOLEH JADI PERTIMBANGAN. TAPI KESETIAAN ADALAH KUNCINYA. ATI ATI AJA NANTI KALO LO KENA KARMA, " teriak Hannan lantang.

Hening...






























































Hening.......


















Masih ada Sehun ngga ya diluar......














Hannan perlahan buka pintu kamarnya. Dia kaget banget waktu Sehun masih ada didepan kamarnya.

Tapi waaittttt

Sehun kok diem aja sih. Dia juga nunduk.




1 menit berlalu.

" Hu-hun lo lo ke kenapa? "tanya Hannan takut. Karena perubahan sikap Sehun.

" Maaf," satu kata dari Sehun yang berhasil buat Hannan kicep.

" Maaf?? " tanya Hannan tidak maksud.







Grepppp.





SEHUN MELUK HANNAN.


Hannan matung dah tuh.

30 detik kemudian. Sehun langsung lepas pelukannya.

Hannan hanya menunduk menahan malu.

" Lo bener,"

Nah loh, bener apa??

" karma itu selalu ada. Waktu itu gue udah selingkuh dari lo. Gue lebih milih Irene dari pada lo. Gue gue salah. Gue kena karma. Gue... Gue... "

Tiba tibaaaaaaa






















" Sehunnnieeeeee" Suara melengking itu membuat Sehun menghentikan kata katanya.





Irene.













Dari dulu ngga pernah berubah.

Selalu jadi pengacau.


-------------

Gantung yaaa.

Emang sengaja sih.

Tadi mau lanjut. Tapi keadaan tidak memungkinkan.






Gue nulis ini waktu mau mandi. Gue semedi dulu sama nih hp. Nanti kalo bonyok curiga gimana. Bisa bisa gue ngga bisa megang hp ini lagi.






Sehun OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang