Confession and Tears

6.6K 683 129
                                    


11
.

.

.

.

"Jung Jaehyun... Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku..."

.
.
.
.
.

Waktu masih menunjukan pukul 10.30 KST saat Johnny kembali menginjakkan kaki di tempat ini, sebuah tempat dimana akhirnya dapat kembali ia kunjungi setelah lebih dari satu tahun lalu ia terakhir kali melihatnya

Hotel Marrington, adalah tempat dimana ia meninggalkan semua kesenangan satu malamnya yang pada akhirnya 'membekas' dan menjadi salah satu peristiwa penting yang terjadi di dalam hidupnya.

Manik matanya yang setajam elang tak dapat berpaling menatap hiruk pikuk aktifitas dari orang-orang yang sibuk berlalu lalang keluar masuk lobi hotel berbintang lima itu. Yah, tempat itu adalah tempat dimana semua masalah ini dimulai dan dari sana juga lah Johnny harus dapatkan semua jawaban yang ia inginkan atas semua masalahnya

Bahkan ditengah perasaanya yang kini tengah kalut, ia tetap ingin menuntaskan rasa panasaranya.

Sebelum semuanya terjawab dengan jelas ia tidak akan berhenti.

Johnny masih setia duduk di belakang kemudi meskipun sebenarnya ia telah memarkirkan mobilnya di pekarangan hotel tersebut lebih dari 20 menit yang lalu, namja itu menarik nafasnya dalam saat ia kembali teringat akan apa yang telah terjadi pagi ini

.
.
.

Flashback
.
.
.

Johnny pov
.
.
.

Aku meremat kain selimut yang menutupi tubuhku dengan erat guna melampiaskan emosiku yang saat ini tengah kacau, semua peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari dua malam ini terlalu mengejutkan bagiku.

Ku ambil kembali ponsel yang sebelumnya secara tidak sengaja aku jatuhkan di atas pangkuanku, dari seberang line sana masih dapat ku dengar suara Taeil-hyung yang terdengar menggerutu

(John... Kau mendengarkan aku?!)

"N-ne hyung aku mendengarkanmu..."

(Baiklah. John boleh aku tau, sebenarnya ASI itu milik siapa? Apa itu milik ibu Yoonseo? Apa kau sudah berhasil menemukan-nya)

Aku menggeleng dengan bodohnya seolah hal itu dapat dilihat oleh Taeil-hyung yang jauh berada di seberang line sana

"Untuk saat ini aku belum bisa mengatakan apa-apa padamu hyung, tapi aku berterima kasih atas semua bantuanmu, sekali lagi maaf sudah merepotkan..."
.

.

'tut...tut...tutt'
.

.

Aku menutup teleponnya secara sepihak, dan bersamaan dengan itu Jaehyun juga baru saja selesai dengan urusannya di kamar mandi, ia keluar dari sana dan sudah mengenakan setelan pakaian lengkap seperti yang sebelumnya ia kenakan

Sepasang mata tajam milikku bergulir mengikuti siluet tubuh Jaehyun yang saat ini tengah berjalan mendekat kearahku

"Selamat pagi hyung..."

BABY (John♡Jae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang