Bagian 1

73 10 8
                                    

Dibawah teriknya sinar mentari, seorang gadis dengan balutan gamis merah muda dan kerudung lebarnya yang berwarna senada tengah berdiri bersama seorang lelaki yang sedang duduk di atas sepeda motor berwarna hitam di pinggir jalan, lebih tepatnya dibawah pohon mangga.
Sebut saja ia Rania, nama lengkapnya Rania Azzahra putri.

Hari ini Rania akan berangkat ke kosan, yang jaraknya kurang lebih 40 km dari rumahnya. Dari rumah Rania menuju jalan raya berjarak sekitar 5 km, karena Ayahnya sedang tidur, Ibu Rania meminta Roni untuk mengantarkan Rania dan menemaninya sampai mendapatkan bus.

Namun, baru saja 4 menit menemani Rania, Roni malah memilih pergi.

"Ra, Aa pergi dulu yah, mau potong rambut" ucap Roni pada adiknya Rania.

"Dih kok gitu, kan Ibu nyuruhnya nemenin teteh sampe bus datang" jawab Rania sebal.

"Segini juga Aa udah mau nganterin, gapapa ya" ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Ntar sendirian ah gamau" jawab Rania sebal. Biasanya Rania berangkat bersama sahabatnya, Salsa. Tapi sayangnya Salsa sudah berangkat sejak pagi, dan akhirnya sekarang Rania berangkat sendirian.

"Udah gede juga ih" ledek Roni pada Rania.

"Ga-mau" ucap Rania penuh penekanan.

"Yaudah kalo gamau, Aa pergi ya, bye.." ucap kak Roni tak tahu malu, sembari tertawa dan pergi meninggalkan Rania.

"Iii awas aja ntar" kata Rania setengah berteriak.

Dan sekarang, Rania sendirian menanti bus yang akan mengantarkan ke tempat tujuannya.

Setelah menunggu lama, akhirnya bus yang Rania tunggu datang. Setelah bus berhenti, Rania segera naik dan mencari tempat duduk yang kosong. Sayangnya tempat duduk sudah penuh dan ia terpaksa harus berdiri.

"Neng sini aja duduk, bapak bentar lagi turun" ucap bapak itu sambil berdiri dan tersenyum pada Rania.

"Oh iya Pak, terimakasih" ucap Rania seraya tersenyum juga.

'Duh Alhamdulillah gak berdiri lama' ucap Rania dalam hati.

Rania pun membenahi posisi duduknya, lalu meletakkan ranselnya diatas pahanya. Dari pada diam gak jelas, Rania memilih memainkan smartphone miliknya. Dan menit berikutnya Rania masuk ke dunia maya.

Sebenarnya Rania hanya bolak balik di timeline mulai dari Instagram, WhatsApp, Line dan Facebook, tak banyak chat yang masuk, dan kini Rania sedang marah-marah ke Salsa karena meninggalkannya.

~Room chat~

Rania : Kamu sii malah ninggalin, aku jadi ga ada temen ngobrol😒

Salsa : Salah sendiri diajak berangkat pagi gamau😜

Rania : iii kan biasa nya juga siang😌

Salsa : yaudah biar ga sepi ajak ngobrol aja org disamping kamu Ra

Rania : Dih malu ah😑 😑

Salsa : Cewe apa cowo?

Rania : cowo kalo ga salah

Salsa: wah, siapa tau jodoh tuh😍😍

Rania : apaan ih, gimana kalo bapak beranak empat😌

Salsa : yaudah liat sekarang, siapa tau Masi muda

Rania : iya ya, siapa tau wkwk😆😆

Setelah membalas pesan dari salsa, Rania kemudian mencoba melihat orang disampingnya, perlahan demi perlahan, supaya tidak ketahuan, pikirnya.

Dan untungnya, lelaki disampingnya sedang tidur. Dengan posisi tangan menyilang di depan dada, kepala menempel tegak di kursi, mata tertutup, dan bibir seakan membentuk sebuah senyum yang sangat samar.

'kalo dipikir pikir, lumayan juga nih wajahnya, mana masih muda lagi' kata Rania dalam hati. Tentu saja dia bilang begitu, karena biasanya kalo tidak sekursi dengan Salsa, Rania akan sekursi dengan wanita, kalau pun sama lelaki, biasanya usianya 40 keatas.

'kali aja jodoh euy' Rania mulai memikirkan hal-hal yang sebaiknya anak SMA belum pikirkan. Masalah jodoh.

"Kenapa liatin saya?" kata lelaki itu tiba-tiba dan mata sudah tidak dalam keadaan menutup, tentu saja membuat Rania kelimpungan dan malu setengah mati.

Bersambung~~

************************************

Haii👋👋
Ini cerita pertamaku, maaf ya kalo masih banyak kekurangan. Untuk saran dan kritik bisa di tulis di kolom komentar atau lewat pesan.

Jangan lupa vote dan komentar ya😘

Terimakasih💃

Asa dalam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang