Just enjoy and hope you like it
Twisted Love
by
Kris_8
I own nothing, Kris_8 has
Summary : Setelah Perang Besar, semua siswa tahun ketujuh diundang kembali ke Hogwarts untuk menyelesaikan tahun ajaran mereka dan mengambil N.E.W.T.s. Ketika mereka semua kembali, beberapa diantaranya telah berubah. Ron dan Hermione masih menjadi sepasang kekasih tetapi Hermione merasa bahwa Ron mengabaikannya. Ikatan Ginny dan Harry masih kuat seperti sedia kala. Apa yang akan terjadi ketika mereka kembali untuk menyelesaikan tahun terakhir mereka?
Chapter Twelve
Hermione POV
Hari ini adalah hari Halloween. Hari pesta dansa berlangsung. Aku merasa sangat gugup. Aku bangkit dari ranjang dan kemudian mandi. Aku mengambil semua barang keperluanku dan menaruhnya diatas ranjang. Aku mengajak Ginny dan Pansy ke kamarku untuk bersiap, kami saling mengecat kuku dan bercengkrama. Aku berjalan menuju pintu kamar Draco dan mengetuknya, dia membalasnya dengan erangan.
"Draco bangunlah"
"Kenapa?"
Pintu terbuka dan aku melihat Draco berdiri disamping daun pintu dengan terhuyung, rambutnya sangat berantakan. Lalu aku baru menyadari jika ia berdiri di depanku hanya dalam balutan celana boxer nya.
"Draco?!"
Aku menatap kearah lain dengan wajah memerah malu.
"Apa?"
"Kau tidak mengenakan pakaian"
"Aku memakai boxer"
"Boxer tidak termasuk. Dan ingat, Ginny dan Pansy akan kesini. Apa kau tidak pergi ke asrama Slytherin untuk bersiap?"
"Yeah, tapi nanti saja"
"Well...perempuan membutuhkan waktu agak lama untuk bersiap, jadi kau cepatlah pergi dengan Blaise"
"Ok love"
Dia menciu pipiku dan membuatku berbalik menatapnya. Aku tidak ingin menatapnya tapi aku tidak bisa tidak menghiraukannya. Dia memiliki otot perut, maksudku a six pack abs. aku melihatnya menyeringai, aku memukulnya lalu berlari kearah kamarku. Sebelum aku mencapai pintu, Draco berlari mendahuluiku dan menggendongku. Dia mulai berputar dengan aku yang berada dipundaknya seperti sebuah karung beras.
"Draco berhenti! Aku pusing!"
Dia menurunkanku dan tidak berhenti tertawa, aku juga ikut tertawa bersamanya. Aku menciumnya.
"Inilah mengapa aku mencintaimu"
"I love you too princess"
Dia berjalan kembali ke kamarnya. Aku menjatuhkan diri diatas ranjangku dan memutuskan bahwa aku ingin menghabiskan masa hidupku bersama Draco, aku berpikir akan cukup lama untuknya memikirkan sebuah pernikahan karena dia perfeksionis. Aku berbaring dan tersenyum memikirkan Draco. Aku telah selesai mengecat kukuku dan kemudian pintu kamarku terbuka.
"Hey Ginny dan Pansy ada disini. Aku akan menemuimu lagi malam ini"
"Bye"
Aku memberinya ciuman singkat kemudian berlari menuju tangga dan menarik Ginny serta Pansy kekamarku.
"Jadi kita akan mengecat kuku, menata rambut, berhias dan memakai gaun terbaik milik kita"
"Well... kita tidak bisa terlalu menggunakan riasan mata karena kita memakai topeng"
"Benar"
Kami bertiga duduk di ranjangku, Ginny dan Pansy tertawa tentang pasangan kencan mereka. Aku mengikuti obrolan mereka, tapi aku tidak mengatakan bahwa kencanku malam ini adalah Draco Malfoy.
"Hermione, siapa teman kencanmu?"
Aku menatap Ginny dengan gugup dan khawatir, haruskah aku memberitahu mereka? Ok aku akan melakukannya.
"Draco"
Pansy dan Ginny menatapku dengan mulut menganga seperti mereka berdua akan mati.
"Apa?!"
"Sejak kapan?"
"Dia mengajakku dua minggu lalu. Apakah ada masalah?"
"Hanya berhati-hatilah"
"Aku akan baik-baik saja Pansy"
"Aku tahu, aku hanya tidak ingin melihatmu terluka. Aku pernah berkencan dengannya sebentar tapi dia tidak begitu baik untukku"
"Oh ok"
Aku memelih untuk tidak membicarakan lagi perihal kami yang telah memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih, mungkin lain kali. Kami bertiga duduk dan mengecat kuku. Aku mengecat kuku ku dengan warna hitam. Ginny warna merah dengan bunga hitam di jari manisnya. Pansy menggunakan warna hijau laut. Ginny meluruskan rambutnya dan Pansy menata rambutnya dengan kepangan indah. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan dengan rambutku.
"Biarkan kami melakukannya"
"Baik"
Aku duduk dan menatap cermin selama Ginny dan Pansy memainkan rambutku serta memberikan sebuah hiasan disana. Aku menatap lekat kearah cermin.
"Ini sangat indah, terima kasih"
"Tidak masalah"
Mereka berkata secara bersamaan, kami seketika menatap sebuah jam yang terletak di sisi ranjangku dan kami hanya memiliki waktu setengah jam untuk merias wajah dan memakai gaun. Aku hanya mengenakan mascara secara tipis karena mataku akan tertutup dengan topeng nantinya. Aku mengenakan topengku dan melihat ke cermin.
"Wow"
"Yeah"
Kami semua menatap cermin. Aku terlihat lebih baik daripada tampilanku pada Yule Ball di tahun keempat.
"Jika Draco tidak terpesona, aku akan marah"
Kami semua tertawa dan turun menuju ruang bawah untuk menunggu Blaise, Harry dan Draco. Terdengar sebuah ketukan di pintu dan ketika aku membukanya, seketika aku melihat mereka. Netra Draco seakan-akan ingin keluar bersamaan dia berjalan masuk.
"Wow Hermione, kau terlihat...."
"Terima kasih"
Aku menatap Pansy, dia benar bahwa Draco akan terpesona. Harry berjalan kearah Ginny dan menciumnya.
"Kau terlihat luar biasa"
"Kau juga"
Blaise berjalan menuju Pansy dan memegang tangannya. Kami ber-enam mulai berjalan ke aula besar, masing-masing pasangan masuk dan berjalan menuruni tangga. Saat aku dan Draco pertama kali muncul dihadapan seisi sekolah, aku benar-benar sangat gugup.
"Semua akan baik-baik saja"
Dia mencium dahiku dan kami siap.
To be continue
How's this chapter? Please leave the review, so I know what you think. Thank you for the favourites, follows, reviews, silent riders, and so on.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted Love (Terjemahan)
RomanceSetelah Perang Besar, semua siswa tahun ketujuh diundang kembali ke Hogwarts untuk menyelesaikan tahun ajaran mereka dan mengambil N.E.W.T.s. Ketika mereka semua kembali, beberapa diantaranya telah berubah. Ron dan Hermione masih menjadi sepasang ke...