02

5.9K 320 22
                                    

Setelah pak Min membuka gerbang aku langsung memarkirkan mobil di garasi. Dengan langkah buru-buru aku memasuki rumah ingin segera merebahkan tubuh sekedar mengurangi rasa lelah yang melandaku seharian ini. Namun, baru aku menaiki satu anak tangga terdengar suara Papa memanggilku.

"Naufal!"

"Kenapa, Pah? Naufal capek, mau istirahat dulu," jawabku dengan nada sedikit malas.

"Kemari, duduklah!" perintah Papa. Dan dengan malas aku menuruti perkataannya. Sudah kuduga ini pasti perkara aku memecat sekretaris ceroboh itu.

"Ada apa? Kenapa kamu memecat Adella?" Pertanyaan Papah dengan nada santai namun terlihat dari sorot matanya yang menuntut aku untuk menjawabnya.
Dengan sedikit rasa malas aku menceritakan tentang kecerobohan yang dilakukan Adella beberapa minggu terakhir. Akhirnya Papa pun menyetujui keputusanku.

"Baiklah, kalo begitu biar Papa saja yang mencari sekretaris pengganti dan apapun alasannya kamu tidak bisa menolak sekretaris pilihan papa!" ucap Papa dengan nada sedikit menekan seolah tak ingin aku membantah perkataannya. Iya aku paham dalam kondisi seperti Papa memang tidak ingin dibantah dan dengan alasan apapun aku tetap tidak bisa membantah.

"Baiklah, apa yang bisa Naufal lakukan jika itu keputusan Papah? Naufal ke kamar dulu." Tanpa menunggu jawaban aku langsung berlari menuju kamarku.

***

Setelah Naufal memasuki kamar, terlihat pak Herdianto meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Iya berbeda dengan di kantor, ketika di rumah Anggara selalu minta di panggil Naufal, dan panggilan itu hanya untuk Mama dan Papa, serta seseorang yang nanti menjadi istrinya.

"Halo, wa'alaikumus salam, bagaimana keadaanmu, kawan?"

"..."

"Begitu pula denganku, aku sehat-sehat saja. Dan, ah iya, aku ada pertanyaan terhadap kamu?"

"..."

"Kamu tentu masih ingat dengan perjanjian kita bukan? Dan aku sudah menemukan caranya."

"..."

"Malam ini kita ketemu di tempat biasa, akan kusampaikan kepadamu bagaimana caranya."

"..."

"Ok. Sampai ketemu nanti, Assalamu'alaikum."

"..."

***
Author ucapkan terimakasih sebelumnya untuk yang sudah membaca cerita ini. Dan perlu kalian tau dears, author butuh banget vote juga komen dari kalian, syukur-syukur bantu kasih ide buat next chapter.
Author juga ngucapin minta maaf yang sebanyak banyaknya karena typo yang betebaran dimana mana, harap maklum yahh...
Satu lagi, meskipun yang baca cerita ini masih sedikit sekali, author udah bersyukur setidaknya ada yang baca. Dan yaahh share ke temen-temen kalian juga ya.. laffyuu all😘😘

Jodoh Terbaik Dari Papa  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang