Aila Putri Ananta: Tokoh utama, Cantik&baik hati, Insecure an, moodyan, suka sama Rion tapi di tikung.
Rion Saputra: Tokoh kedua, ganteng, anak pindahan, suka sama Aila.
Sisil: Sahabat Aila dari zaman zigot.
Dodi: Teman dekatnya Rion.
Siska: intinya tokoh antagonis.
Aela Putri Ananta: kembarannya Aila yang tidak di ketahui Aila karena terpisah dari bayi.Ok happy reading guys❤️
_________________________________________Kriiinngggg....... suara alarm berkumandang membangunkan ku yang masih terlelap dalam mimpi indah.
"Ailaaa bangun cepet mandi tuh Sisil udh nugguin kamu dari tadi!" teriak mamahku tiba-tiba.
Aku pun langsung melihat jam lalu mandi dan bergegas bersiap siap untuk berangkat sekolah.
Sisil? manusia satu itu selalu datang pagi untuk menyamperku berangkat sekolah, alasannya karena jika datang nya lebih siang suka ada anjing yang di biarkan berkeliaran di sekitar rumahnya. Jadi, aku sudah terbiasa mengabaikan dia, hehe.
"Ai....cepetan turun!" Teriak mamah ku lagi.
"Iya mah iya tunggu dulu ya" teriakku yang baru saja selesai mandi dan sedang memakai seragam sekolah.
Setelah selesai bersiap-siap akupun langsung turun ke ruang tamu dengan tergesa-gesa.
"Mamah liat eggak buku catatan Ai" tanyaku sambil menyambar roti selai coklat kesukaanku yang ada di piring.
"Oohh tuh ada di depan TV, semalam kamu taruh di sana" jawab mamah seraya menunjukkan jari telunjuknya ke dapan TV.
"Makasih mah, yaudah mah aku berangkat sekolah dulu yah, Assalamualaikum" ucapku sambil mengecup punggung tangan mamah.
"Sisil juga berangkat dulu ya mah" ucap Sisil mengikutiku mengecup punggung tangan beliau.
"Iya Waalaikumsalam hati-hati ya anak-anak"
"Iyaa"
***
di perjalanan menuju sekolah..."Sisil kita ke warung itu dulu yah, pliisss" ucapku yang tiba-tiba teringat kalau makan roti tadi belum sempat minum.
"yaudah, cepetan"
"Emangnya lu mau beli apa Ai?" Tanyanya.
"Gue mau beli air putih, seret tenggorokan gue tadi lupa minum hehe" tanganku mengambil Air dingin dari dalam kulkas.
"Makanya jadi anak jangan pikunan dong masih muda udh pikun gimana nanti kalo udah tua" ucap Sisil.
CK nyebelin emang, tapi sayang.
"Suka-suka gue, terus lu ngikutin gue ngapain? Bukannya nungguin di depan aja" ucapku sambil membayar Air mineral yang ku ambil dari dalam kulkas.
Dengan wajah tanpa dosanya itu, tangannya menyambar air mineral yang ada di dalam kulkas. Kan emang nyebelin anaknya.
"Sendirinya juga pikun ngatain orang pikun huh" Jawabku dengan wajah bete
***
"Yaampun Aii lu Si lelet jalannya kan kita jadi telat!!!" kata Sisil marah-marah karena kita sudah terlambat."Eh iya... What udh jam 07:00 gue kira tadi masih jam 06:30, Astagfirullah, ya maap hehe" jawabku pura-puta panik, soalnya ini kesekian kalinya kami telat begini.
"Kan kita emang udah sering telat Sil, lu ngapa heboh banget si" lanjutku.
"Tapi kali ini berbeda Aiii, ini kita kan baru masuk sekolah setelah sebulan penuh kita libur, lagipula kita harus nyari kelas baru, kita tuh udh jadi kakak kelas Ai, contohin sama adek kelas kita yang baik" ucap Sisil sok bijak
"Iya deh iya maap udh jangan marah lagi gue lagi kaga mau berdebat mumpung masih ada waktu 5 menit lagi nih kita cari solusi untuk cari jalan keluar agar kita masuk ke dalam sekolah SMA Bangsa 01, untung saja masuknya jam 07:10" kata ku dengan santai sambil berjalan bolak balik seraya pura-pura berfikir.
"Ah lu lama Ai pake pidato segala, ayo ah kita panjat pager belakang sekolah kan di sana sepi" Sisil langsung menarik tanganku dan langsung ke belakang sekolah.
Pagar nya tidak terlalu tinggi untuk orang dewasa tapi cukup rumit untuk bisa lolos masuk ke dalam sekolah. Lagipula kita berdua sudah lebih dari 3 kali telat jadi kali ini harus benar-benar hati-hati...
***
"Sisil!!! Cepetan naik, ntar kalo ada Pak Deni lihat bagaimana?" Teriakku yang sedang berusaha turun dari pagar"Iya sabaarr" jawab Sisil susah payah
"Cepetan Sisil kalo ketahuan pak Deni bisa di omelin kitaa" ucap ku tidak sabar
Aku menginjakkan kaki lebih dahulu di depan sekolah sambil menunggu Sisil yang masih memanjat pagar dengan susah payah
"Akhirnya gue bisa masuk sekolah tercinta ini" teriak ku senang dengan mengangkat kedua tanganku
"Woi sadar jangan teriak-teriak nanti ada yang denger suara cempreng lu" marahnya.
"Ups sorry" jawab ku refleks menutup mulut dengan kedua tanganku
"Yaudah yuk cari kelas mumpung belum bel nih" kata Sisil sambil menarik tangan ku seperti tadi.
Syukurlah gak ada Pak Deni. Ohiya beliau adalah guru BK yang terkenal killer.
***
Author nya masih amatiran jadi maklumi ya guys kalau banyak typo :)
Thankyou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love
Teen FictionIf you know, i really love you!❤ __________________________________ " eh Ai, keknya tuh cowok anak pindahan deh, cara bahasanya medok gitu" kata Mita terkejut " iya juga tuh, tapi bodoamatlah" kataku acuh, sembari menengok ke arah jendela yang pas s...