3 kenalan💝

58 9 0
                                    

Kriingggg....krriiinnggg...krriinngg suara bel pelajaran terakhir yang tandanya semua siswa akan segera pulang.

"Aila hmm gue pulang bareng Rudi yah mau ke toko buku, lu kaga napa-napa kan pulang sendirian?" Tanya Sisil dengan muka khawatir. Rudi adalah Pacar Sisil

"Iya gak papa deh" jawabku pasrah. Sudah biasa jika pulang cepet pasti mereka pada mau jalan-jalan dulu. Duh nasib emang jadi jomblo.

"Oke bye Aila cantik" ucap Sisil yang sudah duduk manis di atas motor Rudi pacarnya

"Gue duluan ya Ai" ucap Rudi sambil menancapkan gas

"Hmm iya bye" jawabku cuek.
***

Enggak ada gitu yang mau nganter aku pulang? Mana ankotnya lama banget datengnya

Ketika aku hendak berjalan untuk mecari angkot, tiba-tiba dari arah dalam ruangan sekolah ada seorang pria lari dengan tergesa-gesa dan 'BUGH' dalam satu hentakan aku jatuh sambil memegangi pundakku yang terbentur pundak pria ini. "kalo jalan hati-hati dong liat pake mata jangan pake kaki doang!" Omelku sambil merapikan rok yang kotor.

"Aduh maaf mbak saya enggak sengaja" ucap seorang pria tersebut sambil membantuku berdiri.

"Mbak palalu" ucapku penuh emosi.

Sejurus kemudian mataku dan matanya saling tatap, loading beberapa detik sambil mensinkronisasi pengenalan ternyata dia adalah anak baru yang tadi.

"Eh lu kan Aila, lu ngapa di sini sendirian kaya kambing conge" ucapnya sambil melihat sekeliling yang sudah hampir sepi oleh siswa karena sudah pada pulang.

'Lancar juga bahasanya' batinku.

"Suka-suka gue lah mau sendiri kek mau rame-rame bukan urusan lu" ucap ku sinis. Aku masih dendam dengan kejadian tadi.

"Oh iya kita belum kenalan Gue Rion Saputra anak baru di kelas 11 IPA 2" ucapnya mencairkan suasana berusaha meredakan api tubuhku sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum kikuk.

Mau bagaimana lagi? Dia minta kenalan yaudah aku terima sambil menahan sabar dan dengan egoku yang tinggi.

"Iya gue tau kan kita satu kelas" ucapku akhirnya sambil membalas uluran tangan Rion anak baru itu dengan wajah jutek

"Maaf tadi gue gak sengaja nabrak lu soalnya di kelas ada buku gue yang ketinggalan" wajahnya terlihat lucu saat menjelaskannya seperti ini, eh apasih pikiran ku kok begini.

"..." akupun masih diam, sengaja diam karena belum terlalu akrab dan baru juga bekenalan.

"Begini deh sebagai tanda permintaan maaf gue yuk pulang bareng gue" ajaknya sembari merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan kunci motor.

"Siapa lu? Ngajak-ngajak gue" jawabku ketus

"Gue? Temen lu. Aelah gue cuma kasian sama lu nunggu tanda-tanda angkot tapi engga ada udah kayak nunggu yang ga pasti aja". Katanya sambil terkekeh

"...Iklas?" Tanyaku setelah beberapa detik mikir

"Ikhlas!. Udah gak papa kok bareng gue aja kasian gue liat ada cewek sendirian disini nanti kalo ada orang jahat gimana?" Katanya bersimpati, hm mungkin bersimpati atau ada maksud lain?.

Dengan beberapa pemikiran penuh di otakku.

"Yaudah deh gue bareng lu" ucapku. Eits kalian jangan menganggap aku cewek matre atau apalah ya!!. Ini pertimbanganku, aku takut di sekolah ini sudah sepi lagipula ada rumor yang beredar kalau banyak preman yang suka keluar kalau ada orang sendirian apalagi aku perempuan.

Lalu lagipula saat sebelum kenaikan kelas aku selalu pulang bareng Sisil karena dia belum pacaran dengan Rudi, tapi setelah Sisil pacaran dengan Rudi aku jadi merasa sedikit kehilangan.

"Nih pake helmnya" ucapnya sambil menaruh helm cadangannya ke atas kepala ku.

Setelah Aku memakai helm, Rion pun langsung melajukan motornya meninggalkan kawasan sekolah yang sudah lumayan sepi.

"Aila rumah lu di mana?" Tanya Rion sambil berteriak karena berisiknya jalanan

"Iya, itu di sana ada gang kita masuk ke gang belok kanan di samping warung" jawab Ku tak kalah berteriak agar Rion bisa mendengar suaraku

Akhirnya sampai di depan rumah ku "makasih ya udah nganterin gue sampe depan rumah, ohiya mau mampir dulu ke dalem?" tawarku basa basi sambil melepaskan helm dan mengembalikannya.

"Iya sama-sama tapi maaf lain kali aja ya gue mampirnya" senyumnya, ia menolak dengan halus.

"Iyaudah gue masuk duluan kedalem yah bye Rion, hati-hati di jalan, makasih banyak" ucapku dan lalu berbalik badan masuk ke dalam rumahku

"Iya bye, sama-sama gue balik ya" katanya dan lalu melesat pergi dari perkarangan rumahku

***
makasih banyak guys yang udah mampir dan sempetin baca sampe chapter ini

Bantu Like dan Komennya ya guys

Thank you❤

In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang