"Ayo masuk, di dalam ada mamah gue" ucap Rion padaku, dan aku langsung mengikutinya masuk ke dalam rumahnya yang nyaman.
Rumahnya aesthetic vibes
*anggap saja banyak bunga mawar, dan cat nya putih
"Assalamualaikum...." Ucap Rion dengan berteriak.
Tak lama kemudian keluarlah wanita paruh baya, berhijab, dengan penuh wibawa, cantik, keluar dari kamarnya dan menyambut kepulangan anak laki-lakinya dengan senang hati
"Waalaikumsalam..." beliau menjawab sambil tersenyum hangat dan aku dan Rion langsung bersalaman dengannya
"Mah, kenalin ini Aila temen sekelas Yon, hari ini ada kerja kelompok matematika jadi kita ngerjainnya kesini". Jelas Rion pada mamahnya.
'Dia punya nama panggilan rupanya' Batinku.
"Iya, yaudah kamu masuk ke kamar dulu gih ganti bajunya" kata Mamah Rion lembut
"Sini sayang masuk dulu" beliau kembali tersenyum ramah kepadaku. Aku pun langsung tersenyum sopan dan menjawab "iya tante".
"Masya Allah, baru kali ini Rion bawa temen cantik kesini," ucap beliau ramah.
Mendengar itu wajahku langsung menghangat seketika.
Pantas saja sikap Rion baik dan vibesnya positif, karena memiliki ibu yang hangat, katanya Rion punya adik perempuan dimana ya dia?
"Ah tante bisa aja deh, tante juga cantik banget kok" jawabku malu-malu karena di puji seperti itu
"Eh... ini lagi bicarain apaan nih, kok aku enggak di ajak?" Ucapnya sembari menaruh cemilan dan teh di atas meja, ia mengenakan kaos putih polos dan celana santai se mata kaki.
"Ih, kok kamu kepo si? Ini urusan perempuan" kata mamah Rion terkekeh
"ah yaudah deh yang cowok ngalah" ucapnya sambil duduk di sampingku dan mulai membuka kembali catatan yang harus di kerjakan.
***
"Yess akhirnya selesai juga ini tugas" kataku sambil merenggangkan kaki yang pegal akibat terlalu lama duduk bersila.
Kita berdua mengerjakan tugas di halaman belakang rumah Rion, Mamahnya Rion yang menyuruh kami belajar disini katanya banyak bunga sehingga bisa lebih fokus untuk mengerjakan tugas ini.
Tapi nyatanya tidak, Rion sangat keras kepala dan sering beradu pendapat tentang hasil jawaban, padahal jawabannya tidak tepat, tapi Rion terus menyangkal sampai akhirnya Aku harus mengalah juga karena ke keras kepala Rion.
Dan yang lebih parah dari itu, kita di tinggal berdua di rumah ini Mamahnya Rion pergi bekerja di toko bunga yang berada tidak terlalu jauh dari rumahnya, sedangkan adiknya Rion, Rena? Dia pergi ke warnet untuk mengerjakan tugas kelompok bersama temannya.
Dan tersisalah Aku dan Rion berdua di rumah ini, sebenarnya bukan berdua saja sih, karena Rion mempunyai kucing yang bernama Kimo, Kucing Anggora yang bulunya lebat berwarna putih bersih dengan memakai kalung lonceng yang selalu berbunyi ketika Kimo bergerak, terkesan sangat lucu di mataku.
Sehingga hanya Kimo lah yang membuat ku dapat meredakan emosi menghadapi Rion yang keras kepala.
"Gue gamau tau ya!, kalau besok jawaban yang lu bilang itu salah, gue marah si" ucapku penuh emosi. Rion enggak pernah membuatku senang, bawaannya harus naik darah terus bersamanya.
Kenapa sih Bu Lola tidak menyatukanku sama Mita aja, setidaknya walaupun sengklek dia engga se keras kepala Rion.
"yaudah kalo salah lu mau gue kasih kompensasi apa?" Jawab Rion yang terdengar meledek, sepertinya sangat percaya diri sekali
"yaudah sebagai gantinya, gua mau lu beliin eskrim Alpukat yang ada di depan lampu merah full topping!" ucapku asal, ya aku tidak sepenuh hati meminta itu karena aku bisa beli sendiri.
"Iyaa, dan kalo jawaban gue bener, lu harus mandiin Kimo sampai bersih "
"Oke, deal!"
"Deal"
kami bersalaman bak orang yang sedang ber bisnis
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love
Novela JuvenilIf you know, i really love you!❤ __________________________________ " eh Ai, keknya tuh cowok anak pindahan deh, cara bahasanya medok gitu" kata Mita terkejut " iya juga tuh, tapi bodoamatlah" kataku acuh, sembari menengok ke arah jendela yang pas s...