#3 MOVES

2.5K 457 57
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka, hanya sebatas khayalan penulis yang sedikit dramatis dan romantis.

Tidak ada pemaksaan kepada readers yang ingin ataupun tidak ingin membaca.

Karakter dicerita ini milik mereka masing-masing, penulis hanya meminjam nama untuk keperluan marketing.

Jika ditemukan banyak kejangalan ataupun Keajaiban dalam cerita ini, itu karena murni hasil pemikiran tinggi yang tidak sampai.

Cerita ini bergenre romantic comedy, jadi para pembaca, tidak akan menemukan hal berbau pembunuhan ataupun kekerasan disini. Mungkin sedikit bullies.

Terima kasih atas waktunya, selamat membaca!

●●●●●


This is like the unexpected move from Tae Jun.

Really, Tae Jun yang terlalu asik bermain dibawah guyuran hujan musim semi. Berkejaran bersama Pappy di kebun mawar Nana. Tae Jun merasa hidupnya sempurna.

Tae Jun tidak suka sakit. Mengerutu karena harus pergi ke dokter dan mengurangi makanan yang sangat Tae Jun sukai karena batuk menyakiti kerongkongannya.

Dan jangan lupakan pil yang berbentuk bulat dan panjang, terasa sangat pahit dan menyebalkan.

Oh dan yang paling Tae Jun benci adalah Dia tidak bisa bertemu dengan sang Mama tersayang karena tubuhnya terlalu panas dan lemah untuk bergerak.

Tae Jun hanya bisa merengek agar Papanya mau membawa Miss Kim ke rumah mereka.

●●●●●

Tae Jun terjaga setelah merasakan benda lembut dan basah di wajahnya. Terasa lebih pelan dan hati-hati dari yang biasa di lakukan oleh Papanya.

"Jun-Junnie, ayo bangun. Kau harus makan dan minum obatmu." Suara lembut Miss Kim membuat Tae Jun langsung membuka matanya lebar.

"Mama?" Seru Tae Jun ragu.

Jisoo berdehem pelan, tangannya sibuk menarik Tae Jun untuk menaikkan bantalnya agar kepala Tae Jun berada di posisi lebih tinggi. Lalu tangannya beralih memegang nampan berisi semangkok bubur hangat.

"Ayo makan, sayang." Jisoo mengayunkan sebuah sendok di hadapan Tae Jun.

●●●●●

Kim Jisoo bingung, iya, dirinya sendiri juga sering manja tidak karuan jika sedang sakit jadi bagaimana bisa dia membujuk orang lain, terlebih lagi anak kecil.

Jisoo harus membujuknya dari membelikan mainan gundam sampai lego. Dari makan cotton candy sampai ice cream. Dari jalan-jalan di taman sampai di mall.

Dan hasilnya hanya berhasil ketika Jisoo menjanjikan akan menginap dan tidur di sebelahnya.

Jisoo memutar bola matanya malas. "Dasar anak rubah." Guman Jisoo sambil mencuci mangkok dan gelas di dapur yang terlihat nyaman.

Walaupun ini bukan yang pertama bagi Jisoo berada disini, dirinya tidak akan pernah bosan melihat design interior dirumah mewah ini. Terasa nyaman dan sangat homey.

Bunyi puntu terbuka dan suara derap kaki yang Jisoo yakini seorang wanita karena ketukan lebih nyaring dan seorang pria.

Jisoo membalik tubuhnya yang masih mengenakan apron, dirinya terlihat domestik dan seperti nyonya rumah membuat wanita yang baru sampai di dapur dengan kantong belanjaan menatapnya kagum.

"Apa kau calon menantuku?" Mata bulatnya berbinar dan ketika tersenyum terlihat kerutan di ujung mata dan bibirnya.

Jisoo membulatkan matanya dan terkesiap. 'Menantu?!' Jisoo hyperventilating on her head.

Papa! Marry Her, Please! →OhSehun∞KimJisoo←Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang