Tahap Lebih Serius

5.2K 670 22
                                    

Jisoo melangkahkan kaki keluar dari apartemennya. Hari ini hari pertama ia di jemput Sehun. Peran Bobby sebagai supirnya sudah tergantikan. Bobby resmi pensiun.

"Pagi" Ucap Sehun dengan senyum termanisnya sambil membukakan pintu untuk Jisoo.

Jisoo membalas dengan senyum yang tak kalah manis.

Mobil Sehun mulai keluar dari area parkir. Di dalam mobil hanya suara radio tape saja yang mengisi kecanggungan antar dua insan yang baru saja memproklamasikan perasaanya tadi malam.

"Jisoo" Ucap Sehun membuka pembicaraan.

Jisoo melirik Sehun dengan alis mengangkat.

"Kita kan udah sepakat ngejalin hubungan tadi malem. Boleh ga kalo aku minta kamu gausah lagi ada yang di tutup-tutupin dari aku? Oke, aku gaakan maksa. Tapi please secara perlahan aku mau, aku jadi tempat kamu cerita" Ucap Sehun yang mulai membiasakan berbicara dengan 'aku-kamu'.

Jisoo termenung menatap ke arah luar jendela. Ada perasaan khawatir dan was-was di dalam hatinya.

"Gimana?" Tanya Sehun kembali memastikan.

Jisoo menghela nafas berat. Dan mengigit bibirnya.

"Oke. Tapi kalo aku emang belum mau cerita jangan paksa aku buat cerita."

"Oke aku paham."

Jisoo dan Sehun sama-sama mengangguk. Suana kembali hening.

"Jis, aku boleh nanya sesuatu? Ga berat ko."

Jisoo melirik mata Sehun dengan tatapan was-was.

"Kamu kuliah di Harvard, satu angkatan kan sama Taeyong. Kamu kenal dia?"

Deg!

Jisoo memutar otak untuk mencari jawaban pertanyaan Sehun. Jawaban apa yang tidak akan menimbulkan rasa curiga oleh Sehun.

"Mm... iyah. Kita temen dari SMA, terus kebetulan kita sama-sama kuliah di Harvard dan kebetulan kita juga sama-sama cumlaude jadi lulus bareng deh."

Jisoo harap-harap cemas. Ia takut Sehun semakin bertanya hal-hal aneh.

"Kamu deket banget ya sama dia dulu? Ko sekarang kaya jauhan gitu. Kemarin aku liat kamu nepis tangan dia gitu?"

Jisoo mencubit rok spannya. Ia menggigit bibirnya.

"Ah... itu... Itu kemarin aku lagi emosi jadi aku nepis dia..." Ucap Jisoo menggantung masih memikirkan jawaban tepat untuk rasa penasaran Sehun.

"I...Iya aku deket sama dia. Tap... tapi itu kan udah lama. Setelah kita lulus, terus balik ke Indonesia, aku cuma bertahan satu tahun di Indonesia terus pergi deh ke LA. Jadi ga terlalu deket lagi. Iya gitu" Sambung Jisoo sangat ketara nada gugupnya.

Sehun mengangguk tanda paham. Jisoo sedikit lega hati. Ia harus mencari topik lain agar rasa penasaran Sehun tidak lagi mencelakakan dia.

"Pulang kerja aku boleh ga ke rumah kamu? Mau ketemu mba Irene"

Sehun sedikit tersentak.

"Engga. Aku mau ngobrol aja. Aku kan temen lama mba Irene. Please ya" Pinta Jisoo dengan puppy eyesnya.

Sehun mana kuat liat Jisoo seimut ini. Akhirnya Sehun mengangguk dengan senyum manisnya.

"Yes! Makasih"

Setelah menempuh perjalanan hampit setengah jam membelah macetnya ibu kota akhirnya merekapun sampai di tujuan.

Sehun dan Jisoo turun dari mobil. Suasana kantor masih sepi. Karena Sehun sengaja berangkat lebih pagi untuk menghindari pergunjingan.

Adieu | Taesoo ✔ [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang