Mega Proyek

4.2K 491 23
                                    

Jisoo dan Taeyong saling berpelukan di sofa kamar Jisoo sambil menonton Tv lebih tepatnya Tv yang menonton mereka. Jisoo menyender di dada bidang Taeyong menidurkan kepalanya di lengan lelaki tersebut sambil menatap manik mata Taeyong yang sedang bercerita. Gak anak ga bapak sangat suka sekali mendongeng.

"Tadinya aku mau ngajakin kamu liburan selesai aku pulang dari luar kota itu. Mau ngerayain kemenangan aku. Akhirnya Jis tender yang aku incer dari lama. Ini mega proyek pertama aku. Kamu mau aku beliin apa? Bilang aja."

"Kamu seneng?" Tanya Jisoo.

"Seneng tapi gak lama. Soalnya kamu gak ada. Tadinya aku mau ajak kamu sama David liburan, jadi aku ganti aja ya. Aku mau bikin rumah buat keluarga kita nanti sesuai keinginan kamu dulu, rumah aku yang sekarang kekecilan, aku mau punya anak banyak soalnya." Ucap Taeyong sekenanya.

Jisoo langsung membalas ucapan Taeyong dengan sentilan di dahi mulus lelaki tersebut.

"Enak aja. Kamu tinggal bikin aku yang susah." Serungut Jisoo.

"Kalo kabar aku hamil kamu seneng gak? Eh iya kamu tau aku hamil dari siapa?"

"Ya jelas seneng lah. Doa aku terkabul, akhirnya aku bisa jadi ayah dari anak-anak Kim Jisoo. Aku tau dari Seulgi yang mergokin kamu beli testpack, kamu jadi bahan gosipan di kantor."

Jiso terkekeh geli. Ia merapatkan pelukannya dengan Taeyong. Mencium dalam-dalam parfum lelaki tersebut. Sepertinya ia punya hobi baru sekarang, parfum Taeyong menjadi candu untuknya.

"David apa kabar?"

"Aku belum ketemu David. Dia ada sama omanya."

"Kenapa gak ketemu?"

"Aku stress mikirin perginya kamu. Nanti yang ada David ikut kena semprot aku."

Jisoo memberengut menatap Taeyong dengan tatapan sedih.

"Maafin aku"

Taeyong mengecup kening Jisoo dan semakin merapatkan pelukannya sambil menepuk-nepuk pantat Jisoo seperti bayi.

"Iya gak apa-apa. Habis dari sini aku ketemu David. Mau ngasih tahu David, kalo dia bentar lagi mau punya adek."

"Dek..." Suara Suho terdengar dari luar pintu sambil mengetuk.

"Masuk kak"

Jisoo kembali memanggil Suho dengan panggilan formal. Ia akan berterima kasih terhadap kakanya karena telah membantu ia bertemu dengan Taeyong.

"Yong, bokap nyokap gue bentar lagi nyampe. Buruan balik."

Jisoo mengerucutkan bibirnya menatap Taeyong. Matanya berkaca-kaca. Seperti yang di jelaskan tadi, mungkin efek hormon ibu hamil, Jisoo akhir-akhir ini berubah menjadi cengeng.

Taeyong mencoba melepaskan pelukannya walau tak rela dan tak tega dengan tatapan melas Jisoo.

"Ikut..." Ucap Jisoo persis seperti anak kecil yang ingin ikut ayahnya bekerja.

Taeyong menatap Suho dengan tatapan penuh memohon sambil melirik Jisoo bergantian.

"Boleh di bawa ga nih ade lu ka?"

"Gak. Sekalipun Jisoo udah bebas tetep ga boleh. Gila aja setiap gue kencarin ni anak pasti balik-balik bunting sama lu." Sungut Suho.

Taeyong nyengir memasang wajah tanpa dosa.

"Udah balik lu. Kamu juga dek jangan mau deket-deket dia kalo belum di kasih kepastian."

"Ya gimana mau di kasih kepastian. Kan gara-gara kaka aku batal di kasih restu." Sungut Jisoo sambil menatap malas kakanya.

Adieu | Taesoo ✔ [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang