Futsal

4 0 0
                                    

Satu kaleng minuman soda berhasil dia teguk. Lelaki itu menyandarkan punggungnya sambil mendesah. Sudah 12 jam dia berada di kantor karena tugas yang diberi atasan datang lagi dan lagi, sampai pernah rasanya ingin mencari pekerjaan lain, tapi dia harus mendapatkan ilmu yang banyak dari perusahaan ini.

"Lama-lama, Gue bisa mati berdiri kalau begini terus" keluh rekan kerjanya yang hanya di balas cengiran oleh Pema.

Hanya sekitar dua lembar lagi lalu dia akan bercumbu dengan gulingnya. Sebenarnya dia ada jadwal futsal malam ini mungkin dia hanya menyempatkan bertemu dengan temannya dulu. Selesai dengan tugasnya dia berpamitan dengan yang lain -yang masih mencumbu laporannya- lalu absen, menuju parkiran mengendari Vario hitamnya melaju ke tempat futsal.

Dia disambut dua orang teman futsalnya karena yang lain sudah pulang dahulu, ini memang sudah larut.

"Oit, Pema di gaji berapa sampai malam begini? Tanya salah satu temannya Oka, berambut cepak dan sedikit tinggi daripada Pema.

"Besok Gue di beliin tanah sama bos"celetuknya, sambil menaik turunkan alis.

"Tanah kuburan kali" Pema hanya memutar bola matanya, mengumpat dalam hati karena diwarung ada anak kecil disebelahnya. Sebelum pulang memang menyempatkan beli makanan di warung.

"Pem, Gue punya teman dia yang punya ruko mau dijual di daerah Tebet kali aja Lo mau, kalau masalah harga nanti bisa nego katanya " deva teman futsal yang lain mengabari hal baik untuk Pema.

"Nanti Gue coba pikirin dulu bilang sama Bonyok juga "jawabnya.

Pema sempat ingin berwirausaha daripada kerja ikut orang tapi sekarang orang tuanya yang ingin berjualan. Karena ibunya itu ingin berjualan daripada berdiam diri di rumah. Sambil membuka lapangan pekerjaan katanya.

Setelah membeli makanan dan sampai di rumah Pema membicarakan tentang ruko yang dimaksud Deva dengan ibu,Ayahnya sudah tidur duluan karena sakit pinggang.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,sudah makan?" tanya ibunya.

"Sudah barusan di Pak Bandi" ujar Pema sambil membuka kaos kaki.

"Jauh banget kesana Pem?

"Tadi sekalian ketempat futsaln sebentar " terang Pema dan membuka kemeja dan diganti kaos hitam tak berlengan. Dan bergabung di ruang TV dengan ibunya.

"Bu, kata Deva ada teman yang mau jual ruko nya, di daerah Tebet" Pema memulai pembicaraan.

"Oh, gitu, iya nanti lihat lokasi dan harganya dulu Pem, besok bilang Bapak dulu ya enaknya gimana, emang kamu sudah ada uang buat nyicil nanti? Engga murahnloh Pem" kata ibunya sambil memegang tangan anak bungsunya itu.

"Kalau uang kamu untuk nikah engga papa pem" jelas ibunya

"Insyaallah ada bu, nikahnya nanti aja, ibu masih tetap mau berwirausaha? "

"Mau kok Pem, ohya Bapakmu ituloh pengen jualan makanan matang, ibu mau sembako ajalah engga ribet, kalau makanan matang pas ndak  laku dibuang dong engga bisa buat besok,kalau sembako bisa disimpan, belum belanja, masaknya juga kan, emang laba makanan sedikit lebih banyak, capek juga Pem" kata ibunya sambil makan kacang yang ada di meja.

"Gimana menurut mu Pem? "

"Kalau memang ibu cari kesibukan ibu engga bakal ngeluh atau capek, biasanya gitu bu, maaf kalau buat ibu tersinggung, kalau enggak mau vapek sembako aja, Pema terserah ibu, nanti Abang juga ikut bantu"

"Iya katanya mau beliin peralatan sama mejanya juga, eh si Abang belom punya pacar atau teman dekat gitu Pem? " si ibu malah penasaran dengan status anak sulung nya itu.

"Setauku belum, bu aku tidur dulu ya, besok lembur lagi" daripada ditanya yang aneh aneh kabur dulu lah, maaf ya bu, Pema mana tau urusan Abang gengges itu  batin Pema mencoba melarikan diri.

"Astaghfirullah sampai kapan itu lemburnya?".

"Besok terakhir kok bu" sebenarnya masih dua hari lagi dia harus lembur.

"Ya sudah, mana bajumu tadi? "

Pem memberi kemeja nya tadi sambil tersenyum dan mengecup pipi ibunya.

"Ish, kalau ada maunya aja cium pipi" celetuk ibunya.

Setelah mandi Pema membaca buku agar cepat tidur, kali ini dia membaca Sherlock Holmes, meski harus di baca dua kali dulu, karena terdapat bacaan ilmiah di dalamnya.

*****

Pagi ini Pema sedikit terlambat bangun tidur seharusnya dia sudah sarapan sekarang.

---------

PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang