BCA~5

72 7 0
                                    

"Kau... Brandon ?" Wajah Alea memucat seketika melihat mantan kekasihnya sewaktu kuliah dulu.

Pria tampan yang sempat singgah dihatinya beberapa tahun yang lalu. Pria yang dia pacari demi melupakan Samuel dan menjadi tameng dari kejaran pengemarnya yang lain.

Keputusan yang termasuk fatal dalam hidup Alea untuk menjadikannya kekasih. Brandon tampak luarnya saja tampan, berkharisma dan kaya raya. Tetapi dalamnya jauh dari apa yang terlihat.

Bukan melupakan Samuel sang cinta pertamanya Alea malah terperangkap dalam hubungan tidak sehat antara dia dan Brandon. Memang semua tidak selalu dapat dinilai dari luar namun juga perlu melihat kedalam hatinya.
Awalnya Brandon memang sosok pria idaman tetapi lama kelamaan dia menjelma menjadi pria tidak karuan.

Alea saat itu selalu menjadi objek kemarahannya dikala Brandon dalam masalah. Dari mulai kata kasar, perlakuan brutalnya dan yang paling parah Alea pernah sampai harus dilarikan kerumah sakit akibat mencoba melawan Brandon yang tengah kambuh penyakit emosi tak terkontrolnya. Bisa dibilang sebelas dua belas dengan kelakuan Gunawan.

"Kenapa Alea ? " ucap Brandon sambil tersenyum misterius. "Hanya itu sambutan untukku manis, kau tidak mau memeluk atau memberikan kecupan ?"

"Peluk dan kecup katamu hahaha jangan terlalu berharap Brandon. Melihatmu saat ini, rasanya sungguh memuakkan." Alea memalinglan wajahnya kasar, menghindar dari pandangan Brandon.

"Untuk apa kau muncul lagi Brandon. Aku wanita bersuami sekarang." suara Alea mulai meninggi tidak lupa dia menunjukkan cincin yang digunakannya kepada Brandon.

"Aku tak peduli dengan status atau apapun itu Alea. Aku kemari hanya ingin bertemu dengan wanitaku"

"Hentikan semua khayalan busukmu itu Brandon. Aku bukan lagi wanitamu dan tidak akan pernah sudi menjadi wanitamu lagi." Kali ini Alea sudah tidak tahan lagi, dengan gerakan cepat Alea pergi meninggalkan tempat duduknya. Tanpa menoleh kearah Brandon yang duduk diam, Brandon tidak sedikitpun berniat mengejar Alea.

"Larilah Alea selagi bisa, dengan sikapmu yang beginilah aku merasa tertantang untuk mengejar dan memerangkapmu dalam pesonaku." gumam Brandon Jason William.

******

Brandon POV

"Aleandra Salsabiela, kau bisa lari menjauh saat ini. Tetapi tidak bisa untuk selamanya. Kau boleh milik Gunawanmu itu. Namun, tidak akan lama lagi." aku mendesah saat menatap Alea mulai menjauh.

Dia wanita kuat dari sekian banyak wanita yang berada disampingku. Jika bukan gara-gara wasiat sialan dari ayahnya itu dia tidak akan menjadi nyonya Gunawan Hadi Kusuma tetapi menjadi nyonya Brandon Jason William ini. Ah, betapa aku ingin kau disini Alea.

Saat itu aku tidak mempunyai kekuatan untuk membawanya kabur dari keluarganya.

******

Alea pulang kerumah dengan tertunduk lesu. Disaat ia berharap menemukan ketenangan hati saat itu pula takdir mempermainkan segalanya dengan membawa kembali masa lalu dan menempatkan dimasa sekarang. Sedangkan masa depan masih berupa tanda tanya besar, akan bahagiakah atau menderitakah ia.

Kunci dia keluarkan dari tas yang dipikiran Alea saat ini hanya mandi dan berendam berharap dapat menghilangkan semua penat serta segala gundahnya.

Namun, belum sampai Alea menuju kamar mandinya dia harus terusik dengan bunyi bel. Langkah gontai itu menghampiri pintu dan membukanya kemudian.

"Lama sekali sih mbak bukain pintu buat Gisel. Kan capek ini akunya mbak," keluh Gisella diambang pintu.

"Eh, dek kapan kamu sampai dari London ? Kok nggak minta jemput sih." Alea terkejut mendapati Gisella kini ada di rumahnya.

Bunga Cinta AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang